170 | P a g e
BAB
ETIKA PELAYANAN PUBLIK _____________________________________________________
A. Pengertian Etika Pelayanan Publik
Dalam bentuknya yang paling abstrak, etika adalah salah satu cabang filsafat.Etika berkaitan
dengan perilaku
normal, yaitu
produk dari
standar moral
dan pertimbangankeputusan
moral.Tegasnya etika
berkaitan dengan
bagaimana kita0020hidup.Mengambil keputusan tentang bagaimana kita hidup adalah fondasi etika.
Dengan cara sederhana kita dapat, kita dapat mengatakan bahwa etika berkenaan dengan bagaimana orang-orang melaksanakan urusan mereka, setiap jam, atau setiap hari.
Perilaku etis berarti jujur dengan diri sendiri dan dengan orang lain. Etika berkaitan dengan karya, kinerja atau prestasi, yang di karya atau kinerja itulah nama kita melekat.
Konsep etika tidak lain adalah sejumlah asumsi dasar yang melandasi hampir semua hubungan dan transaksi di dalam masyarakat. Asumsi-asumsi ini meliputi asumsi-
asumsi bagaimana kita memperlakukan orang lain, apa hak kita dan apa hak orang lain, kapan hak individual kita berakhir dan kapan hak individual orang lain bermula, bagaimana
hak milik individu dan masyarakat diperlakukan, dan apa yang merupakan perlakuan wajar dan adil bagi semua orang. Dengan demikian etika dapat diartikan secara luas sebagai
“keseluruhan norma dan penilaian yang dipergunakan masyarakat untuk mengetahui bagaimana seharusnya menjalankan kehidupannya.” Pertanyaan berikut ini mencerminkan
pengertian etika ini: “Bagaimana saya membawa diri dan bersikap?” “ Perbuatan-perbuatan mana yang harus saya kembangkan agar hidup saya sebagai manusia berhasil.
Pelayanan publik merupakan bidang kehidupan penting yang ditujukan untuk kebaikan masyarakat, bangsa dan Negara.Dalam kenyataannya, pelayanan publik
Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa memahami
beberapa hal tentang etika pelayanan publik yang meliputi: 1. Pengertian pelayanan publik
2. Prinsip-prinsip etika pelayanan publik 3. Netralitas PNS
7
171 | P a g e
mempengaruhi seluruh segi kehidupan warga Negara.Oleh sebab itu, sudah selayaknya jika isu-isu atau dimensi etika dimasukkan dalam pertimbangan dan keputusan yang
berkaitan dengan pelayanan publik. Birokrasi dan pelayanan publik menunjukkan kepada kita bahwa administrasi
pemerintahan atau
birokrasi pemerintahan
mempunyai fungsi
pokok berupa
penyelenggaraan pelayanan publik.Pelayanan publik ini dilaksanakan oleh aparatur pemerintahan di Indonesia disebut dengan pegawai negeri.Jadi, pelayanan publik adalah
identik dengan birokrasi atau administrasi pemerintahan dan pegawai negeri. Etika pelayanan publik merupakan bidang etika terapan atau etika praktis.Dengan
demikian, seperti halnya etika bisnis, etika pelayanan publik tidak berkaitan dengan perumusan standar etika baru, tetapi berkaitan dengan penggunaan atau penerapan
standar-standar etika yang telah ada.Jelasnya, etika pelayanan publik berkaitan dengan prinsip-prinsip atau standar-standar moral dalam menjalankan tanggung jawab peran
aparatur birokrasi pemerintahan dalam menyelenggarakan pelayanan bagi kepentingan publik.Fokus utama dalam etika pelayanan publik adalah apakah aparatur pelayanan
publik, pegawai negeri atau birokrasi telah mengambil keputusan dan berperilaku yang dapat dibenarkan dalam sudut pandang etika.Karena etika bersangkut paut dengan
bagaimana agar manusia mencapai kehidupan yang baik, maka penerapan etika dalam konteks pelayanan publik dimaksudkan agar pelayanan kepada masyarakat oleh aparatur
birokrasibenar-benar memenuhi harapan masyarakat tersebut. Sesuai dengan pengertian tersebut, kita dapat mengatakan bahwa beretika dalam
konteks pelayanan publik berarti mempertimbangkan cara yang tepat untuk bertindak bagi pegawai negeri sebagai”palayan publik” dalam berbagai situasi pelayanan publik. Dengan
demikian, etika pelayanan publik harus mencakup prinsip-prinsip, nilai-nilai, standar- standar atau norma moral etika yang harus dijadikan panduan oleh, dan kriteria penilaian
terhadap aparatur birokrasi atau pegawai negeri dalam menjalankan aktivitasnya dalam organisasi dan dalam hubungannya dengan pihak-pihak luar khususnya masyarakat
pengguna layanan birokrasi. Secara khusus, perhatian pada isu-isu etika dalam pelayanan publik bermuara pada
tujuan untuk mewujudkan integritas dalampelayanan publik.Integritas mengacu pada hubungan yang kuat antara nilai-nilai ideal dan perilaku nyata, dan merupakan syarat
pokok bagi pemerintah untuk menyediakan kerangka yang terpercaya dan efektif bagi kehidupan ekonomi da sosial bagi seluruh warga Negara.Pranata dan mekanisme untuk
memajukan integritas dipandang sebagai komponen pokok good governance. Dalam pelayanan publik, integritas berarti bahwa :
172 | P a g e
A. Perilaku aparatur pemerintahan pegawai negeri sebagai pelayan publik adalah sejalan dengan misi pelayanan publik dari instansi tempat mereka mengabdikan diri.
B. Pelaksanaan pelayanan publik sehari-hari dapat diandalkan. C.
Warga Negara memperoleh perlakuan “tanpa pandang bulu” sesuai dengan ketentuan hukum dan peradilan.
D. Sumber daya publik digunakan secara tepat, efisien dan efektif. E. Prosedur pedngambilan keputusan adalah transparan bagi publik, dan tersedia sarana
bagi publik untuk melakukan penyelidikan dan pemberian tanggapan.
B. Relevansi Etika Dalam Pelayanan Publik