PEMBAHASAN ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

commit to user 56

4. Pengujian Ketepatan Perkiraan R

2 Pengujian ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk R 2 yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Jika dalam suatu model terdapat lebih dari dua variabel independen, maka lebih baik menggunakan nilai adjusted R 2 . Hasil pengujian mengindikasikan bahwa nilai Adjusted R 2 sebesar 0,436 yang menunjukkan bahwa 43,6 variasi dari FP yang dapat dijelaskan oleh institutional ownership INSTT, board independence BOARD, audit committee meeting frequency FREQ, firm size FP. Sementara itu, variabilitas DER sebesar 56,4 jelaskan dengan variabel lain di luar model penelitian.

E. PEMBAHASAN

Analisis data penelitian yang telah dilakukan dan dipaparkan seperti tersaji di atas menunjukkan bahwa variabel independen yang digunakan yaitu institutional ownership INSTT, board independence BOARD, audit committee meeting frequency FREQ berpengaruh terhadap financial performance FP perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. commit to user 57 Tanda koefisien regresi untuk variabel institutional ownwership adalah positif sebesar 0,323 yang mengindikasikan bahwa peningkatan kepemilikan institusional dapat menyebabkan peningkatan kinerja perusahaan sebagai akibat adanya pengawasan manajer yang optimal dan terhindar dari perilaku opportunistic. Kepemilikan institusional juga dianggap lebih dapat dengan tepat memperkirakan keuntungan di masa mendatang daripada kepemilikan non institusional Jiambalvo et al., 2002. Institusi biasanya dapat menguasai mayoritas saham karena mereka memiliki sumber daya yang lebih besar bila dibandingkan dengan pemegang saham lainnya. Dengan pengawasan dari institusi yang optimal tersebut dapat menjadikan kinerja operasional perusahaan baik sehingga akan terjadi peningkatan kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Bhattacharya dan Graham 2007 yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil ini membuktikan bahwa hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima. Tanda koefisien regresi untuk variabel board independence adalah positif adalah sebesar 0,670. Tanda koefisien ini mengindikasikan bahwa dewan komisaris independen merupakan alat pemonitoran yang efektif sehingga dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Shivdasani 1993 beragumen bahwa semakin besar jumlah dewan komisaris independen merefleksikan reputasi yang semakin baik sebagai pemonitor. Dengan proporsi anggota independen yang besar dalam struktur dewan komisaris, akan memberikan efek pengawasan yang lebih baik dan dapat membatasi commit to user 58 peluang-peluang kecurangan pihak manajerial sehingga meningkatkan kinerja keuangan perusahaan seperti profitabilitas Fama dan Jensen, 1983. Hasil penelitian ini konsisten dengan bukti empiris yang diperoleh Filatotchev et al. 2005 yang menyatakan bahwa keberadaan anggota komisaris independen berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil ini membuktikan bahwa hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima. Tanda koefisien regresi untuk variabel audit committee meeting frequency adalah positif yaitu sebesar 0,12 yang mengindikasikan bahwa frekuensi rapat yang dilakukan oleh komite audit berhubungan dengan besarnya ukuran atau jumlah anggota komite audit dan kinerja perusahaan. Adanya frekuensi rapat komite audit lebih banyak mengindikasikan bahwa pengawasan yang dilakukan oleh komite audit berjalan dengan efektif dalam arti bahwa tiap terjadi permasalahan dalam perusahaan dapat langsung dibahas dalam rapat komite audit sehingga dapat lebih cepat ditemukan penyelesaian sehingga tidak menurunkan kinerja perusahaan. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Raghunandan dan Rama 2007 bahwa ukuran dan frekuensi komite audit mempunyai pengaruh terhadap tingkat kinerja perusahaan. Hasil yang sama diperoleh Carcello dan Neal 2003 bahwa frekuensi rapat komite audit menghasilkan satu proses monitoring yang efektif terhadap kegiatan operasional perusahaan sehingga memungkinkan perusahaan untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih baik. Hasil ini membuktikan bahwa hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima. commit to user 59 Tanda koefisien regresi untuk variabel ukuran perusahaan firm size adalah positif sebesar 0,56 yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi atau besar ukuran perusahaan semakin besar kemungkinan untuk mempunyai kinerja keuangan yang tinggi. Perusahaan besar mempunyai sumberdaya yang besar, akses bisnis yang luas sehingga memungkinkan perusahaan untuk melakukan proses bisnis lebih lancar dan mencapai kinerja keuangan yang tinggi Ahmad et al., 2009. commit to user 60

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Hasil analisis data yang telah dilakukan mendasari pengambilan kesimpulan yang dapat dinyatakan seperti berikut ini. 1. Variabel institutional ownership berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan, hasil ini mengindikasikan bahwa semakin besar presentase kepemilikan saham institusi semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk mencapai kinerja keuangannya. Hasil ini membuktikan bahwa hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima atau didukung. 2. Variabel board independence berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan, hasil ini mengindikasikan bahwa dewan komisaris independen merupakan alat pemonitoran yang efektif sehingga dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Hasil ini membuktikan bahwa hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima atau didukung.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 26

PENGARUH INSTITUTIONAL OWNERSHIP, BOARD INDEPENDENCE DAN AUDIT COMMITTEE MEETING FREQUENCY TERHADAP Pengaruh Institutional Ownership, Board Independence Dan Audit Committee Meeting Frequency Terhadap Financial Performance Perusahaan Farmasi Yang Terdafta

0 3 14

PENDAHULUAN Pengaruh Institutional Ownership, Board Independence Dan Audit Committee Meeting Frequency Terhadap Financial Performance Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 7

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Institutional Ownership, Board Independence Dan Audit Committee Meeting Frequency Terhadap Financial Performance Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 4 4

PENGARUH INSTITUTIONAL OWNERSHIP, BOARD INDEPENDENCE DAN AUDIT COMMITTEE MEETING FREQUENCY TERHADAP Pengaruh Institutional Ownership, Board Independence Dan Audit Committee Meeting Frequency Terhadap Financial Performance Perusahaan Farmasi Yang Terdafta

0 4 20

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, INSIDER OWNERSHIP DAN OUTSIDER OWNERSHIP TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 101

ANALISIS PENGARUH BOARD SIZE, BOARD INDEPENDENCE, MANAGERIAL OWNERSHIP DAN INSTITUTIONAL OWNERSHIP TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005 – 2011).

0 0 15

Independence of the Central Bank (1)

0 0 30

The aims of central bank independence

0 0 15

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, INSIDER OWNERSHIP DAN OUTSIDER OWNERSHIP TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 2 22