commit to user
22
1. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal.
2. Hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari pihak tersebut.
3. Hubungan antara 2 dua perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama.
4. Hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut.
5. Hubungan antara 2 dua perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama.
6. Hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. Independensi Dewan Komisaris diwakili dengan adanya Komisaris
Independen dalam dewan komisaris perusahaan. Bursa Efek Jakarta mengeluarkan SE-005BEJ09-2001 yang mensyaratkan bagi perusahaan
yang tercatat di BEJ menunjuk komisaris independen minimal 30 dari seluruh dewan komisaris.
3. Kinerja Keuangan Financial Performance
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan. Informasi seperti itu diberikan melalui
pihak manajemen perusahaan untuk memberikan suatu gambaran kinerja perusahaan kepada stakeholder. Putro 2007 menyatakan bahwa salah satu
faktor penting yang mempengaruhi pengaharapan investor adalah kinerja
commit to user
23
keuangan. Pada dasarnya pengukuran kinerja merupakan perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang telah diberikan kepadanya untuk mencapai
suatu goal congruence. Pengukuran kinerja dalam suatu perusahaan pada akhirnya tidak terlepas dari keterkaitannya untuk mencapai tujuan perusahaan
yaitu meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Dewi 2004 untuk melakukan penilaian kinerja keuangan
dalam suatu perusahaan dapat dilihat melalui 2 dua sudut pandang yang berbeda, yaitu:
a. Sudut pandang financial Menurut sudut pandang ini, pengukuran kinerja meliputi aspek-
aspek financial perusahaan seperti likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. b. Sudut pandang non financial
Menurut sudut pandang ini, pengukuran kinerja dari aspek-aspek non financial perusahaan seperti kepuasan pelanggan, inovasi produk, dan
pengembangan peusahaan. Menurut Pradhono et al. 2004, pengukuran kinerja perusahaan
dapat terbagi menjadi tiga pokok utama, yaitu: a. Pengukuran laba: Earning Per Share EPS, Return on Asset ROA,
Return on Net Asset RONA, Return on Capital Employment ROCE, Return on Equity ROE.
b. Pengkuran Cash Flow: free cash flow, Cash Flow Return on Gross Investment CFROI, Total Shareholder Return TSR dan Total Business
Return TBR.
commit to user
24
c. Pengukuran Nilai: Economic Value Added EVA, Market Value Added MVA, Cash Value Added CVA dan Shareholder Value SHV.
Pengukuran kinerja keuangan ini penting karena dengan kinerja ini para manajer mendapatkan informasi yang akan digunakan dalam
menentukan ukuran keuangan perusahaan untuk pengambilan keputusan. Ngui et. al 2007 menyatakan kinerja perusahaan merupakan faktor yang
penting dalam dunia pasar modal. Apabila kinerja perusahaan meningkat, pasar akan merespon dengan meningkatnya nilai perusahaan yaitu
meningkatnya harga saham perusahaan. Harga saham yang meningkat memunculkan potensi meningkatnya capital gain yang diperoleh pemegang
saham. Dengan kinerja yang meningkat, diharapkan harga saham perusahaan meningkat, sehingga pemegang saham dapat memperoleh keuntungan melalui
capital gain. Mekanisme corporate governance yang baik diharapkan menjadikan aktivitas perusahaan berjalan lebih baik, sehingga kinerja
perusahaan menjadi meningkat. Penelitian ini menggunakan ukuran kinerja keuangan berupa return on
equity dengan alasan bahwa rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menyediakan pengembalian keuangan pada penyedia dana
internal yang dalam hal ini adalah investor saham. Oleh karena itu, ROE mampu menggambarkan tingkat pengembalian secara keuangan bagi
pemegang saham investor yang selaras dengan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu institutional ownership.
commit to user
25
B. Review Penelitian dan Pengembangan Hipotesis