BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP,
LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN
2.1 Kajian Pustaka
Kajian terhadap ekowisata telah banyak dilakukan baik dari Penelitian sebelumnya maupun makalah-makalah yang diseminarkan. Ada beberapa
penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini yakni penelitian yang dilakukan oleh Ni Wayan Wahyu Astiti 2008 tentang faktor yang mempengaruhi
penurunan jumlah kunjungan wisatawan di Bagus Agro Pelaga, Desa Pelaga Kabupaten Badung, di mana hasil penelitiannya menyatakan faktor yang
mempengaruhi penurunan jumlah wisatawan ke Bagus Agro Pelaga yang diukur dari kepuasan wisatawan terhadap faktor produk, harga , tempat proses, manusia,
evidensi fisik dan promosi, maka diperoleh hasil penelitian bahwa faktor produk yang paling dominan mempengaruhi wisatawan ke Bagus Agro Pelaga. Begitu
juga penelitian yang dilakukan oleh I GustiNgurah Widyatmaja 2006 tentang Penerapan Ekowisata Di Elephant Safari Park, Desa Taro Kabupaten Giayar, di
mana hasil penelitiannya menyatakan Penerapan Ekowisata Di Elephant Park secara umum sudah diterapkan, namun dampak negatif keberadaan Elephant
Safari Park dilihat dari segi ekologis belum dirasakan oleh masyarakat setempat, sedangkan dampak positifnya baik dilihat dari segi ekonomi dan sosial budaya
sudah memberikan manfaat terhadap masyarakat. Selain ke dua peneliti di atas, penelitian Ni Ketut Arismayanti 2006 juga membahas tentang Strategi
Pengembangan Obyek Dan Daya Tarik Ekowisata Di Jatiluwih, Kabupaten
11
Tabanan, di mana hasil penelitiannya menyatakan , Potensi Ekowisata pada obyek dan daya tarik wisata jatiluwih berupa areal persawahan yang bagus dengan
Strategi Konservasi Via Integratif Vertikal yaitu mengintegrasikan aktivitas hulu dengan aktivitas hulu berupa penyediaan sarana dan prasarana pariwisata untuk
memudahkan wisatawan menuju obyek dan daya tarik wisata jatiluwih dan aktivitas hilir berupa pemasaran produk ekowisata jatiluwih. Sedangkan kajian
makalah yang dijadikan sebagai kajian pustaka yaitu berikut ini. Menurut Supriana 1997;60 dalam makalah pengembangan pariwisata alam di kawasan
pelestarian alam mengemukakan misi pembangunan pariwisata alam adalah mengelola dan mengembangkan sumber daya alam dan hayati bagi kesejahteraan
masyarakat pada masa mendatang. Disamping itu Supriana juga mengatakan bahwa ada tiga aspek penting yang layak dipertimbangkan dalam pembangunan
pariwisata alam yakni dampak ekonomi, dampak sosial dan dampak lingkungan alamnya. Sedangkan Coy 1998: 180 mengemukakan lima faktor pokok yang
mendasar menentukan batasan prinsip utama ekowisata adalah : 1.1. Lingkungan
Ekowisata harus bertumpu pada lingkungan alam dan budaya yang relatif belum tercemar atau terganggu.
2.1. Masyarakat Ekowisata harus dapat memberikan manfaat ekologi, sosial dan ekonomi
langsung kepada masyarakat tuan rumah. 12
3.1. Pendidikan dan Pengalaman Ekowisata harus dapat meningkatkan pembangunan akan lingkungan alam
dan budaya terkait sambil memperoleh pengalaman yang mengesankan. 4.1. Keberlanjutan
Ekowisata harus dapat memberikan sumbangan positif bagi keberlanjutan ekologi dari lingkungan tempat kegiatan.
5.1. Manajemen Ekowisata harus dapat dikelola dengan cara yang dapat menjamin daya
hidup jangka panjang bagi lingkungan alam dan budaya yang terkait di daerah tempat kegiatan ekowisata.
Selanjutnya Sensudi 1997:173 dalam makalah yang mengangkat kasus ekowisata di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, mengemukakan beberapa
saran dalam mengubah perilaku pengunjung Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yaitu : 1 perlu diterapkan sistem pendidikan, konservasi dan
lingkungan hidup,2 pemantapan dan perbaikan kegiatan kemah konservasi dan 3 meningkatkan sistem pelayanan informasi baik oleh petugas maupun pihak
lain yang berwenang . Begitu juga Taufikurrahman 1997:175} dalam makalah yang berjudul Ekowisata di Tangkuban Perahu dan Ciater Bandung,
mengemukakkan manfaat yang diperoleh dari kegiatan ekowisata yaitu ; masyarakat setempat dapat membuka usaha berskala kecil untuk menunjang
kegiatan ekowisata di Tangkuban Perahu dan Ciater . Goodwin 1997:120 dalam makalah Ekowisata Teresterial mengatakan ekowisata turut berperan serta dalam
usaha melindungi dan mengelola habitat dan spesies di dalamnya dengan tiga cara 13
yaitu: 1 ekowisata dapat menghasilkan uang untuk pengelola dan melindungi habitat dan spesies 2 ekowisata memungkinkan penduduk setempat memperoleh
manfaat ekonomi 3 ekowisata memberikan sarana untuk meningkatkan kesadaran orang akan pentingnya pengetahuan dan pelestarian lingkungan.
Persamaan dan perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah persamaannya sama-sama mengkaji tentang Ekowisata Wisata Alam,
sedangkan perbedaannya penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ni Wayan Wahyu Astiti lebih menekankan pada segi kepuasan wisatawan terhadap produk
Bagus Agro Pelaga, Sedangkan I Gust Ngurah Widyatmaja dari segi Penerapan Ekowisata Di Elephant Safari Park terhadap dampak ekologi, ekonomi dan sisial
budaya dan peneliti Ni Ketut Arismayanti lebih menekankan pada segi potensi ekowisata pada obyek dan daya tarik wisata jati luwih berupa areal persawahan.
Sedangkan penelitian ini lebih menekankan pada faktor wisatawan yang jarang berminat ke hutan bambu sebagai atraksi ekowisata.
2.2 Kajian Konsep 2.2.1 Konsep Ekowisata