Konsep Pengembangan Hutan Bambu sebagai Atraksi Ekowisata

direncanakan untuk memajukan, memperbaiki dan meningkatkan kondisi daya tarik wisata sehingga mampu menjadikan obyek tersebut mapan, baik dan ramai dikunjungi oleh wisatawan serta mampu memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat setempat.

2.2.9 Konsep Pengembangan Hutan Bambu sebagai Atraksi Ekowisata

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, memiliki luas hutan yang besar baik itu hutan lindung dan hutan industri, hendaknya dikelola dan dikembangkan dengan baik sehingga dapat dijadikan daya tarik wisata. Dalam pemanfaatan dan pengembangan hutan sebagai daya tarik wisata hendaknya mematuhi peraturan yang sudah ditentukan oleh pemerintah, agar tetap lestari untuk generasi berikutnya. Menurut Wawan Ridwan 2000:16 ada empat sasaran dalam pemanfaatan dan pengembangan hutan yaitu : 1 Membina keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan alam sekitarnya, agar dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang dalam jangka waktu yang panjang. 2 Melestarikan sumber daya alam agar dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang dalam jangka panjang. 3 Mencegah kemerosotan mutu lingkungan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 4 Membimbing manusia Indonesia dari posisi perusak lingkungan menjadi pembina lingkungan. Ke-empat sasaran pemanfaatan dan pengembangan hutan sebagai daya tarik wisata di atas tetap berjalan dengan baik, maka perlu dilakukan langkah- langkah penyelamatan hutan sebagai berikut : 1 Peningkatan mutu pengusahaan hutan 23 Peningkatan mutu pengusahaan hutan ini sangat terkait dengan usaha menyeimbangkan antara luas area hutan dengan luas daerah masing-masing, sehingga dapat dikelola dengan baik serta mutu hutan dapat dijaga kelangsungannya. 2 Reboisasi dan penghijauan Reboisasi dan penghijauan sangat penting artinya dalam meningkatkan mutu lingkungan, terutama pemanfaatan lahan kritis. Reboisasi dan penghijauan dapat mengurangi erosi tanah dan banjir, terutama di kawasan daerah aliran sungai. Salah satu pohon yang dikenal mampu menahan tanah, terutama di daerah-daerah curam adalah pohon bambu. 3 Pengembangan Taman Nasional Tujuan pengembangan taman nasional adalah untuk membangun wilayah penyangga yang mampu menopang kebutuhan penduduk sekitarnya dan mencegah kerusakan hutan. Oleh karena itu perlu dilakukan zona seperti wilayah penyangga buffer zone, wilayah pengembangan development zone, wilayah rimba widerness zone dan wilayah inti sanctuary zone. Bambu sebagai salah satu pohon yang banyak tumbuh di Indonesia, kegunaannya banyak sekali seperti menahan tanah dari erosi, tanah longsor, banjir, bahan baku keperluan rumah tangga, bahan baku kerajinan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, serta sebagai obyek dan daya tarik wisata. Supaya pohon bamboo tidak mengalami kepunahan, maka konservasi sangat diperlukan

2.3. Landasan Teori