Konsep Pemberdayaan Masyarakat Konsep Wisatawan Konsep Daya Tarik Wisata

sosial dan budaya masyarakat setempat. Pariwisata alternatif ini merupakan kombinasi atau gabungan dari beberapa jenis wisata seperti wisata petualangan, wisata alam dan wisata komunitas.

2.2.4 Konsep Pemberdayaan Masyarakat

Salah satu prinsip dari ekowisata adalah pemberdayaan masyarakat lokal dalam mengelola obyek wisata di daerahnya, begitu juga Bawa 1998:14 mengatakan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah menyiapkan kemampuan masyarakat atau sumberdaya manusia agar mereka mampu berperan dalam pemrosesan pariwisata itu. Sumodiningrat 1999:44 mengatakan pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan masyarakat adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. Dalam rangka pemberdayaan masyarakat seperti di atas, pemerintah pertama-tama menciptakan iklim atau suasana yang memungkinkan potensi masyarakat dapat berkembang, dengan mengeluarkan kebijakan yang memihak kepada masyarakat setempat.

2.2.5 Konsep Wisatawan

Dalam undang-undang kepariwisataan Nomor 10 Tahun 2009 pasal 1 ayat 2 menyebutkan wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk bersenang-senang atau orang yang melakukan wisata . Lain halnya Norma dalam Yoeti 1985:129 wisatawan adalah seseorang yang memasuki wilayah negeri asing dengan maksud tujuan apapun, asalkan bukan untuk tinggal permanen atau untuk berusaha yang teratur tapi 19 hanya melintasi perbatasan dan mengeluarkan uangnya di negeri yang dikunjungi. Dari kedua konsep tersebut, maka karakteristik wisatawan itu adalah : 1 perjalanan yang dilakukan lebih dari 24 jam; 2 untuk sementara waktu tidak permanen dan 3 tidak mencari nafkah bekerja di negara yang dikunjungi.

2.2.6 Konsep Daya Tarik Wisata

Konsep tentang daya tarik wisata, banyak dikemukakan para sarjana serta tertuang juga dalam undang-undang kepariwisataan nomor 10 tahun 2009, terutama pasal 1 ayat 5 dimana daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam ekowisata , budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Minothi dalam Yoeti 1989:160 mengatakan obyek wisata adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang mau berkunjung. Macam dan jenis daya tarik wisata itu meliputi: 1 Benda-benda yang tersedia di alam semesta seperti pemandangan alam, hutan belukar, kekayaan flora dan fauna. 2 Hasil ciptaan manusia seperti peninggalan sejarah, kebudayaan dan keagamaan. 3 Tata cara hidup masyarakat seperti adat-istiadat, dan kebiasaan hidup masyarakat yang menarik untuk disaksikan. Supaya daya tarik wisata dapat dikunjungi oleh wisatawan, hendaknya suatu daerah tujuan wisata memenuhi paling sedikit tiga persyaratan yaitu :1 sesuatu yang dapat dilihat something to see; 2 sesuatu yang dapat dikerjakan something to do ; dan 3 sesuatu yang dapat dibelisomething to buy. 20

2.2.7 Konsep Pengembangan Daya Tarik Wisata