KAJIAN PUSTAKA
G. Data dan Teknik Pengumpulan Data
b. Sumber Data
Sumber data penelitian adalah guru dan siswa yang meliputi: a) hasil observasi aktivitas belajar siswa; b) hasil observasi aktivitas mengajar guru; dan c) hasil belajar siswa.
c. Jenis Data Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari tes hasil belajar sedangkan data kualitatif diperoleh dari lembar observasi.
d. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Data mengenai aktivitas siswa diambil dengan menggunakan lembar observasi dengan cara memberikan skor pada aspek aktivitas yang dilakukan untuk siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
2. Data mengenai hasil belajar Geografi diambil dengan menggunakan tes hasil belajar (tes siklus) dengan bentuk tes berupa tes essay yang mencakup semua indikator pembelajaran pada siklus I serta siklus II.
H. Teknik Analisis Data
Tahapan sesudah pengumpulan data adalah analisis data. Walaupun data yang telah dikumpulkan lengkap dan valid, jika peneliti tidak mampu menganalisisnya maka datanya tidak akan memiliki nilai ilmiah yang Tahapan sesudah pengumpulan data adalah analisis data. Walaupun data yang telah dikumpulkan lengkap dan valid, jika peneliti tidak mampu menganalisisnya maka datanya tidak akan memiliki nilai ilmiah yang
Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:
1. Menentukan hasil belajar siswa secara individual
Untuk menentukan nilai hasil belajar siswa dapat menggunakan rumus: Dalam menentukan nilai hasil belajar siswa dapat menggunakan rumus:
(Usman dan Setiawati, 2001).
Keterangan: Xi = nilai yang diperoleh siswa ke-i Spi = skor yang diperoleh siswa ke-i Sm = skor maksimal
2. Menentukan nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan rumus:
nilai rata-rata =
(Suparno, 2008; 81)
3. Menentukan tingkat pencapaian ketuntasan belajar secara klasikal
Presentase jumlah siswa yang hasil belajarnya sudah tuntas dapat Presentase jumlah siswa yang hasil belajarnya sudah tuntas dapat
= jumlah siswa yang tuntas belajar (Sudjana, 2002) N = jumlah siswa secara keseluruhan
Mengklasifikasikan rata-rata skor aktivitas siswa sebagai berikut:
1 ≤ Xi < 2
: Kategori kurang
2 ≤ Xi < 3
: Kategori cukup
3 ≤ Xi < 4
: Kategori baik
Xi = 4
: Kategori sangat baik (Ramly, 2008)
Penjelasan kategori rata-rata aktivitas siswa adalah sebagai berikut:
a. Kategori sangat baik jika dalam satu kelompok terdapat lima
sampai enam siswa atau semua siswa mampu menerapkan semua satuan aktivitas yang dinilai.
b. Kategori baik jika dalam satu kelompok terdapat satu sampai dua siswa yang kurang mampu menerapkan semua satuan aktivitas yang dinilai.
c. Kategori cukup jika dalam satu kelompok terdapat tiga sampai empat siswa yang kurang mampu menerapkan semua satuan aktivitas yang dinilai.
d. Kategori kurang jika dalam satu kelompok terdapat lima sampai enam siswa yang kurang mampu menerapkan semua satuan aktivitas yang dinilai.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Data Aktivitas Siswa
Data mengenai aktivitas siswa kelas X 1 SMA Negeri 10 Kendari
selama pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode diskusi kelompok terbimbing pada materi pokok konsep geografi yang diperoleh dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dengan cara memberikan skor keterlaksanaan pada setiap aspek aktivitas dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Skor Rata-rata Aktivitas Siswa pada Setiap Siklusnya
Skor Siklus
No.
Aktivitas siswa yang dinilai
I II
Setiap anggota kelompok bekerja sama dalam
1 mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 2,5 3,2
Keberanian dan kemauan mengemukakan pendapat
atau ide dalam diskusi kelompok masing-masing. Keberanian dan kemampuan dalam mempresentasekan
hasil kerja kelompoknnya. Keberanian dan kemampuan memberikan pertanyaan,
tanggapan dan saran Keberanian dan kemampuan memberikan tanggapan
5 terhadap pertanyaan, tanggapan dan saran yang
diberikan.
Rata-rata aktivitas kelompok untuk semua aspek 2,48 3,42 Kategori Cukup Baik
Gambaran rata-rata aktivitas siswa dengan menerapkan metode diskusi kelompok terbimbing dari siklus I sampai dengan siklus II untuk setiap satuan aktivitas yang dinilai dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut:
siklus I
siklus II
Column1
rata r 1 sko 0.5
aktivitas siswa
Gambar 4.1 Grafik Skor Rata-rata Aktivitas Siswa pada Setiap Siklus Selama
Kegiatan Pembelajaran untuk Setiap Satuan Aktivitas
Keterangan gambar:
1. Setiap anggota kelompok bekerja sama dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
2. Keberanian dan kemauan mengemukakan pendapat atau ide dalam diskusi kelompok masing-masing.
3. Keberanian dan kemampuan dalam mempresentasekan hasil kerja kelompoknnya.
4. Keberanian dan kemampuan memberikan pertanyaan, tanggapan dan saran
5. Keberanian dan kemampuan memberikan tanggapan terhadap pertanyaan, tanggapan dan saran yang diberikan.
Berdasarkan Tabel 4.1 dan Gambar 4.1 tentang aktivitas siswa tersebut, diperoleh gambaran aktivitas siswa dari tiap siklus. Pada siklus I aktivitas siswa yang mendapatkan skor terendah dengan nilai rata-rata sebesar 2,2 adalah aktivitas nomor 5 yaitu keberanian dan kemampuan memberikan tanggapan terhadap pertanyaan, tanggapan, dan saran yang diberikan sedangkan aktivitas siswa yang mendapatkan skor tertinggi dengan nilai rata-rata sebesar 2,8 adalah aktivitas siswa nomor 4 yaitu keberanian dan kemampuan memberikan pertanyaan, tanggapan dan saran. Pada siklus II terlihat bahwa setiap aktivitas yang dinilai telah mengalami peningkatan. Pada siklus ini, aktivitas siswa yang mendapatkan skor terendah disiklus I yaitu 2,2, meningkat disiklus II menjadi 3,2 adalah aktivitas nomor 5 yaitu keberanian dan kemampuan memberikan tanggapan terhadap pertanyaan, tanggapan dan saran yang diberikan, sedangkan aktivitas siswa yang mendapatkan skor tertinggi disiklus I dengan nilai rata-rata sebesar 2,8 meningkat disiklus II menjadi 3,4 adalah aktivitas siswa nomor 4 yaitu keberanian dan kekmampuan memberikan pertanyaan, tanggapan dan saran. Pada siklus II dari 5 aspek aktivitas siswa yang diobservasi telah memperoleh nilai rata-rata yang terkategori baik. Secara keseluruhan rata-rata aktivitas siswa meningkat dari siklus I ke siklus II.
Untuk mendapatkan gambaran rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran pada setiap siklus dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut: Untuk mendapatkan gambaran rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran pada setiap siklus dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut:
siklus II
Gambar 4.2 grafik rata-rata aktivitas siswa setiap siklus
Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, diperoleh gambaran bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode diskusi kelompok terbimbing pada materi pokok konsep geografi cenderung mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan oleh skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 2,48 dan pada siklus II meningkat menjadi sebesar 3,42.
2. Data hasil belajar siswa
Data hasil belajar geografi siswa kelas X 1 pada materi pokok
konsep geografi diperoleh dengan menggunakan lembar tes hasil belajar berupa soal uraian yang diberikan pada setiap akhir siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap hasil belajar siswa pada setiap siklus tersebut, diperoleh data seperti tertera pada Tabel 4.2 dan tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.2 Data Analis Hasil Belajar siswa
Siklus I
Siklus II
Nama siswa
1 ADEN MUTAQIN
70
84
2 AGUS TRIPALDI
60
90
3 RIZAL DARWIS
81
84
4 AIDIL FURQAN
75
84
5 ALIF CHESHAR
75
90
6 AMAR SYAFAAT
81
78
7 ASIH NOFRIASIH
62.5
78
8 ENJELINA T.
60
69
9 FARID REZAL
81
84
10 FEBRIANSYAH A.
87
78
11 FERRY FADLY
60
90
12 DEVI ALVIANTI
62.5
84
13 IKA RISWATI
75
90
14 INDRA JAYA
16 KARYANTO S.
18 M. SABRIN
21 NUR RAMDHANI
37.5
54
22 NUR ASISAH
82
84
23 SINAR FEBRIANTI
70
90
24 TRI ARDIANTI
87
90
25 REZA K.
27 IMAN AJAIS
50
78
28 FAQIH H.
50
76
29 PUTRA AGUNG
BT : belum tuntas
ST : sudah tuntas
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siswa pada setiap siklus diperoleh hasil sebagaimana disajikan pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Secara Keseluruhan
No. Nilai Siklus I
Siklus II
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa hasil belajar geografi siswa kelas X 1 SMAN 10 Kendari setelah diajar dengan menerapkan metode
diskusi kelompok terbimbing mengalami peningkatan pada siklus I menuju siklus II.
Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran hasil belajar siswa kelas
X 1 yang diajar dengan menggunakan metode diskusi kelompok terbimbing dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut:
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Siswa Secara Keseluruhan
Berdasarkan Gambar 4.4 di atas diperoleh bahwa hasil belajar
siswa kelas X 1 pada mata pelajaran geografi materi pokok Konsep
Geografi yang diajar dengan menggunakan metode diskusi kelompok Geografi yang diajar dengan menggunakan metode diskusi kelompok
II diperoleh nilai minimum 54, nilai rata-rata 81 dan nilai tertinggi adalah
Selanjutnya berdasarkan analisis ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus diperoleh hasil sebagaimana disajikan pada tabel 4.4 berikut:
Belum tuntas
sudah tuntas
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.4 Grafik Presentase Jumlah Siswa yang Sudah Tuntas dan Belum
Tuntas Belajar
Dari gambar 4.4 tersebut terlihat bahwa terjadi peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus I ke siklus II, pada siklus I persentase ketuntasan sebesar 58 atau 12 orang siswa telah mencapai KKM akan tetapi belum memenuhi ketuntasan secara klasikal yaitu minimal 80 dan pada siklus II persentase ketuntasan sebesar 86 atau
25 orang siswa telah mencapai KKM, dengan demikian ketuntasan secara klasikal dari penelitian tindakan kelas ini telah terpenuhi yang berarti 25 orang siswa telah mencapai KKM, dengan demikian ketuntasan secara klasikal dari penelitian tindakan kelas ini telah terpenuhi yang berarti
siswa kelas X 1 SMAN 10 Kendari pada materi pokok Konsep geografi.
3. Data Aktivitas Guru
Gambaran aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok terbimbing pada materi pokok konsep geografi yang diperoleh dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru pada setiap siklus dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Skor Aktivitas Guru pada Setiap Siklus
Skorsiklus
No.
Aktivitas yang diamati
Siklus I Siklus II
I. A. Kegiatan Awal 1. Guru membuka pelajaran dengan salam
2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru memberikan motivasi dan apersepsi
kepada siswa 4. guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
II. B. Kegiatan Inti 1. Guru membentuk kelompok belajar 5 kelompok, dimana tiap kelompok terdiri
atas 5 sampai 6 orang. 2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa selama 5 menit untuk mengatur
tempat diskusi. 3. Guru menjelaskan masalah atau tema yang akan menjadi tugas diskusi kelompok sisa masing-masing sampai tiap-tiap anggota
kelompok mengerti dengan tugas yang diberikan. 4. Guru menyuruh siswa untuk memilih ketua kelompok masing-masing untuk memimpin jalannya diskusi di tiap-tiap
kelompok dan menyampaikan bahwa diskusi di tiap-tiap kelompok akan dilaksanakan selama 20 menit. 5. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas kelompok masing-
masing. 6. Guru bertindak sebagai moderator dan
2,5 3,5
B mereka masing-masing selama 5 menit. 8. Guru sebagai moderator membuka
kesempatan kepada seluruh peserta diskusi
e
sebanyak dua orang untuk mengajukan
2,5 3,5
tanggapan, sanggahan, pertanyaan, atau
r
saran kepada kelompok penyaji. 9. Guru memberikan kesempatan kepada
d kelompok penyaji untuk menanggapi
2 3,5
bersama siswa.
a III
C. Kegiatan Penutup 1. guru merumuskan hasil diskusi kelompok
s
yang telah dilaksanakan dan melakukan
3 3,5
evaluasi terhadap pelaksanaan diskusi
a yang telah berlangsung. 2. guru menutup jalannya diskusi dan
r
menyuruh siswa untuk kembali mengatur bangku-bangku seperti keaadan semula
2,5 3,5
sebelum pembentukan kelompok serta
k
menutup pelajaran dengan salam.
Rata-Rata
2,6 3,5
a Kategori
Cukup Baik
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas menunjukkan peningkatan aktivitas guru. Dimana Pada siklus I aktivitas guru yang mendapatkan skor terendah dengan nilai sebesar 2 adalah aktivitas nomor 4 dan 13 yaitu Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan guru memberikan kesempatan kepada kelompok penyaji untuk menanggapi bersama siswa. Sedangkan yang mendapatkan skor tertinggi dengan nilai sebesar 3 terdapat pada 6 aktivitas guru diantaranya guru membuka pelajaran dengan salam, guru memberikan kesempatan kepada siswa selama 5 menit untuk mengatur tempat diskusi, guru menjelaskan masalah atau tema yang akan menjadi tugas diskusi kelompok siswa masing- masing sampai tiap-tiap anggota kelompok mengerti dengan tugas yang
diberikan, guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas kelompok masing-masing, guru bertindak sebagai moderator dan membuka jalannya diskusi antar kelompok dan guru merumuskan hasil diskusi kelompok yang telah dilaksanakan dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan diskusi yang telah berlangsung. Pada siklus II terlihat bahwa setiap aktivitas yang dinilai telah mengalami peningkatan. Pada siklus II, aktivitas-aktivitas guru yang mendapatkan skor terendah disiklus I yaitu dengan skor 2 meningkat disiklus II, dimana masing-masing aktivitas memperoleh skor 3,4. Pada siklus II dari 15 aspek aktivitas guru yang diobservasi telah memperoleh nilai rata-rata yang terkategori baik. Secara keseluruhan rata-rata aktivitas guru meningkat dari siklus I ke siklus II.
Sedangkan untuk gambaran peningkatan skor rata-rata aktivitas guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dari siklus I ke siklus
II berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat dilihat pada Gambar 4.5 berikut:
siklus I
siklus II
Gambar 4.5 Grafik Skor Rata-rata Aktivitas Guru pada Setiap Siklus
Berdasarkan Gambar 4.5 menunjukkan adanya peningkatan aktivitas guru yang signifikan, dimana pada siklus I diperoleh rata-rata aktivitas guru sebesar 2,6 yang berkategori cukup dan mengalami penigkatan pada siklus II yaitu diperoleh rata-rata aktivitas guru sebesar 3,5 yang berkategori baik. Hasil ini menunjukkan keberhasilan aktivitas guru yang mengajar dengan penerapan diskusi kelompok terbimbing sebagaimana sesuai dengan kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditentukan yaitu telah memperoleh nilai rata-rata aktivitas guru minimal 3,0.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Aktivitas belajar Siswa selama KBM Berlangsug
Berdasarkan permasalahan pertama tentang bagaimana gambaran aktivitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar pada materi pokok konsep geografi yang diajar dengan menerapkan metode diskusi kelompok terbimbing, dapat dijelaskan berdasarkan hasil pengamatan pada setiap siklus baik siklus I maupun siklus II yang menunjukan peningkatan kearah yang lebih baik, dimana rata-rata aktivitas siswa dapat dilihat pada Tabel
4.1. Peningkatan aktivitas siswa tersebut menunjukan adanya minat dan antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada materi pokok konsep geografi dengan penerapan metode diskusi kelompok terbimbing.
Pada siklus I berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap aktivitas siswa menunjukan skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 2,48 Pada siklus I berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap aktivitas siswa menunjukan skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 2,48
pada siklus II Dari hasil analisis deskriptif terhadap skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikan dari aktivitas siswa siklus I. dimana skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus II sebesar 3,42 dengan kategori baik.
2. Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan permasalahan kedua, yaitu Apakah melalui penerapan metode diskusi kelompok terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar
Geografi siswa kelas X 1 SMAN 10 Kendari pada materi pokok konsep
geografi, dapat dijelaskan bahwa berdasarkan hasil analisis deskriptif kuantitatif yang dilakukan terhadap hasil belajar siswa pada setiap siklus cenderung mengalami peningkatan kearah yang lebih baik, hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Pada siklus I Berdasarkan hasil tes hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh nilai minimum sebesar 37,5; nilai maksimum 87; rata-rata hasil Pada siklus I Berdasarkan hasil tes hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh nilai minimum sebesar 37,5; nilai maksimum 87; rata-rata hasil
Data tersebut terlihat bahwa dalam pembelajaran ini tampak bahwa siswa kurang membaca buku teks yang terkait dengan materi yang dipelajari dan juga siswa kurang aktif dan kurang kompak dalam mengerjakan LKS .
Setelah melakukan analisis dan refleksi hasil belajar siswa pada siklus I, guru mata pelajaran dan peneliti mencoba melakukan perbaikan dalam proses belajar mengajar agar pada siklus selanjutnya siswa yang memenuhi ketuntasan belajar dapat meningkat lagi seperti yang diharapkan.
Pada siklus II Berdasarkan hasil tes belajar siswa pada siklus II, terlihat bahwa hasil belajar siswa memperoleh nilai minimum 54; nilai maksimum 90; nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 81. Terdapat sebanyak 25 siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 atau ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebesar 86 sedangkan jumlah siswa yang hasil belajarnya di bawah KKM atau yang memperoleh nilai ˂ 70 sebanyak 4 orang atau 14 yang belum tuntas. Dari hasil tersebut, menunjukkan Pada siklus II Berdasarkan hasil tes belajar siswa pada siklus II, terlihat bahwa hasil belajar siswa memperoleh nilai minimum 54; nilai maksimum 90; nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 81. Terdapat sebanyak 25 siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 atau ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebesar 86 sedangkan jumlah siswa yang hasil belajarnya di bawah KKM atau yang memperoleh nilai ˂ 70 sebanyak 4 orang atau 14 yang belum tuntas. Dari hasil tersebut, menunjukkan
Pada siklus II target ketuntasan hasil belajar siswa telah tercapai yaitu 86 siswa telah tuntas dalam hasil belajarnya. Hal ini penelitian dianggap telah berhasil mencapai targetnya. Dalam penelitian ini keberhasilan siswa dalam tes hasil belajar siklus II memberikan gambaran bahwa penerapan metode diskusi kelompok terbimbing mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Dengan demikian, jawaban atas permasalahan penilitian telah terungkap yaitu pembelajaran dengan menerapkan metode diskusi kelompok terbimbing berhasil meningkatkan aktivitas belajar siswa dan
juga dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa kelas X 1 SMAN 10
Kendari khususnya pada materi konsep geografi.
3. Aktivitas mengajar Guru
Berdasarkan permasalahan kedua yaitu bagaimana gambaran aktivitas mengajar guru dengan menerapkan metode diskusi kelompok terbimbing, dapat dijelaskan berdasarkan hasil pengamatan aktivitas mengajar guru pada setiap siklus baik siklus I maupun siklus II yang menunjukan peningkatan kearah yang lebih baik, dimana rata-rata aktivitas mengajar guru dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Pada siklus I berdasarkan analisa deskriptif aktivitas Guru menunjukan skor rata-rata aktivitas guru sebesar 2,6 yang berkategori Pada siklus I berdasarkan analisa deskriptif aktivitas Guru menunjukan skor rata-rata aktivitas guru sebesar 2,6 yang berkategori
Berdasarkan hasil refleksi terhadap aktivitas guru, dengan mengetahui kekurangan-kekurangan pada siklus I, guru memperbaiki cara mengajarkan materi pembelajaran yang sesuai dengan metode diskusi kelompok terbimbing, sehingga diharapkan pada pertemuan selanjutnya diperoleh peningkatan aktivitas guru pada siklus selanjutnya.
Pada siklus II aktivitas mengajar guru menunjukkan peningkatan yang signifikan, dimana pada siklus II skor rata-rata aktivitas guru memperoleh nilai sebesar 3,5 yang berkategori baik. Hasil analisis dan pengamatan pada siklus II ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas guru.dengan menerapkan metode diskusi kelompok terbimbing.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dalam penelitian ini dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Aktivitas belajar siswa dengan menerapkan metode diskusi kelompok terbimbing pada setiap siklus cenderung meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata pada setiap siklus, dimana pada siklus I skor rata-rata aktivitas siswa adalah 2,48 yang termasuk kategori cukup mengarah ke baik meningkat pada siklus II menjadi 3,42 yang termasuk pada kategori baik mengarah ke sangat baik.
2. Hasil belajar geografi siswa kelas X 1 SMAN 10 Kendari dapat ditingkatkan
dengan menerapkan diskusi kelompok terbimbing pada materi konsep geografi. Dimana pada siklus I yaitu diperoleh nilai terendah 37,5, nilai tertinggi 87, nilai rata-rata 68 dan ketuntasan belajar sebesar 58 yang mencapai KKM atau dari 29 siswa hanya 17 siswa yang memperoleh nilai ≥ 70. Pada siklus II diperoleh nilai terendah 54, nilai tertinggi 90, nilai rata- rata adalah 81 dan ketuntasan belajar pada siklus II mengalami peningkatan yaitu dari 29 orang siswa ada 25 orang siswa yang yang memperoleh nilai ≥
70, dengan persentase ketuntasan hasil belajar adalah 86.
3. Aktivitas mengajar guru dengan menerapkan metode diskusi kelompok terbimbing pada setiap siklus cenderung meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata pada setiap siklus, dimana pada siklus I skor rata-rata 3. Aktivitas mengajar guru dengan menerapkan metode diskusi kelompok terbimbing pada setiap siklus cenderung meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata pada setiap siklus, dimana pada siklus I skor rata-rata
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyampaikan beberapa saran berikut:
1. Bagi Sekolah, khususnya SMA Negeri 10 Kendari dapat mencoba menggunakan metode diskusi kelompok terbimbing pada pembelajaran geografi untuk mengatasi banyaknya siswa yang pasif dalam pembelajaran serta untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi.
2. Bagi peneliti selanjutnya, terus mencari informasi dan mempelajari metode pembelajaran Diskusi kelompok terbimbing sebelum melakukan PTK khususnya pada tahap-tahap metode diskusi kelompok terbimbing, sehingga diharapkan hasil yang diperoleh lebih baik lagi dari penelitian sebelumnya.
3. Dalam penelitian ini peneliti menyadari masih ada kekurangan- kekurangan baik dalam hal perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian dan penganalisian data hasil penelitian sampai dengan penarikan kesimpulan. Karena peneliti juga hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna dan tidak pernah luput dari kesalahan.