Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang berarti terdapat perbedaan rata-rata keseimbangan cairan antara responden yang menggunakan catatan pantau cairan daengan responden yang tidak menggunakan catatan pantau cairan. Tabel 5.7. Perbedaan keseimbangan cairan responden yang menggunakan catatan pantau cairan dan responden yang tidak menggunakan catatan pantau cairan Variabel Mean Rank Nilai P N Menggunakan catatan pantau cairan 14.36 0.039 11 Tidak menggunakan catatan pantau cairan 8.64 11

B. Pembahasan

Karakteristik responden dalam penelitian ini mencakup umur, jenis kelamin, suku agama, dan Berat Badan. Pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang menggunakan catatan pantau cairan beada pada usia bayi sebanyak 6 orang 54.5, berjenis kelamin laki laki sebanyak 6 orang 5.5, bersuku batak sebanyak 7 oarang 63.3, beragama Islam sebanyak 6 orang 54.5 dan berat badan rata-rata sebesar 8.3 kg sedangkan responden yang tidak menggunakan catatan pantau cairan mayoritas berjenis kelamin laki-laki sebanyak 6 orang 54.5, bersuku batak sebanyak 6 orang 54.5, beragama islam sebanyak 6 orang 54.5, dan berada pada usia bayi sebanyak 7 orang 63.6 dan berat badan rata-rata 8.4kg, derajat dehidrasi responden seluruhnya dehidrasi ringan sedang sebanyak 22 orang 100 . Vital sign responden dalam penelitian ini mencakup RR, HR, dan suhu tubuh. RR responden yang menggunakan catatan pantau cairan rata-rata sebesar 30xm. HR : 166xm. dan suhu tubuh 38.3 sedangkan responden yang tidak Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara menggunakan catatan pantau cairan RR : 31 xm. HR : 158 xm, dan suhu tubuh 38.6 Manifestasi klinis responden pada penelitian ini mencakup tingkat kesadaran, keadaan mata, rasa haus, turgor kulit, dan mukosa mulut. Tingkat kesadaran responden yang menggunakan catatan pantau cairan pada hari ketiga mayoritas tidak letargis sebanyak 7 orang 63.6, mata normal sebanyak 9 orang 81.8, rasa haus minum dengan normal sebanyak 10 orang 90.9, turgor kulit kembali cepat sebanyak 11 orang 100, dan mukosa mulut normal sebanyak 9 orang 81.8. Sedangkan Tingkat kesadaran responden yang tidak menggunakan catatan pantau cairan pada hari ketiga mayoritas rewel sebanyak 6 orang 54.5, mata normal sebanyak 7 orang 63.6, rasa haus minum dengan normal sebanyak 9 orang 81.8, turgor kulit kembali cepat sebanyak 9 orang 81.8, dan mukosa mulut kering sebanyak 7 orang 63.6. Hasil penelitian ini menunjukan rata- rata keseimbangan cairan responden yang catatan pantau cairan pada hari pertama sebesar 120 cc, dan kemudian mengalami penurunan pada hari kedua sebesar 111 cc, dan pada hari ketiga rata- rata keseimbangan cairan responden terus menurun menjadi 107 cc. Sedangkan keseimbangan cairan responden yang tidak menggunakan catatan pantau cairan pada hari pertama sebesar 110 cc. Namunpada hari kedua mengalami peningkatan sebesar 117 cc, dan pada hari ketiga sebesar 113 cc. Pada responden yang menggunakan catatan pantau cairan mengalami penurunan dehidrasi secara bertahap, namun pada responden yang tidak menggunakan catatan pantau cairan terjadi penurunan dan peningkatan status dehidrasi. Hal ini disebabkan oleh pada Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara saat rehidrasi cairan responden yang mengalami dehidrasi ringan jumlah cairannya harus di sesuaikan dengan jumlah natrium sekitar 60-75 mmol. Terkadang kita juga harus memperlambat kecepatan pemberian cairan karna harus disesuaikan pada pemberian catatan pada jam pertama dan jam berikutnya Riskesdas, 2007. Artinya kita harus memantau setiap jumlah cairan yang masuk dan juga yang keluar. Oleh sebab itu perlu kepatuhan dalam pemantauan cairan dan pemantauan yang ketat untuk dapat melakukan penyesuaian jumlah cairan yang telah di berikan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Akulina 2012 yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaturan asupan cairansecara mandiri terhadap keseimbangan cairan diperoleh hasil jika tidak di beri pengaturan cairan maka semakin tidak terkontrol keseimbangan cairan. Maka dengan penggunaan catatan pantau cairan maka keseimbangan cairan akan lebih terkontrol. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa kesimbangan cairan reponden yang menggunakan catatan pantau cairan rata-rata sebesar 107 cc dan keseimbangan cairan responden yang tidak menggunakan catatan pantau cairan rata-rata sebesar 113 cc.Dengandemikian dari penelitian ini didapatkan bahwa hasil keseimbangan cairan responden yang menggunakan catatan pantau cairan responden yang menggunakan catatan pantau cairan lebih mendekati seimbang dibandingkan dengan responden yang tidak menggunakan catatan pantau cairan. Hal ini dapat di sebabkan oleh tingginya suhu tubuh responden yang tidak menggunakan catatan pantau cairan rata-rata sebesar 38.6 . Karena suhu tubuh merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhui keseimbangan cairan, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara semakin tinggi suhu maka semakin besar derajat dehidrasi responden Tarwoto, 2006. Dengan menggunakan uji Mann Withney diperoleh nilai p = 0.039. Karena p 0.05 maka hasil penelitian ini menerima hipotesa keseimbangan cairan responden yang menggunakan catatan pantau cairan lebih kecil di bandingkan dengan responden yang tidak menggunakan catatan pantau cairan. Keseimbangan cairan di tentukan oleh input dan output cairan. Pemasukan berasal makanan, minuman dan lain sebagainya, sedangkan output cairan melalui ginjal, feses, kulit, paru-paru, dan lain sebagainya. Serta faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan yaitu usia, suhu, lingkungan, diet, stress, dan nyeri Tarwoto, 2006. Oleh karena itu, pengukuran pemantauan cairan itu penting untuk membantu mengevaluasi keseimbangan cairan dan memungkinkan kita untuk memperbaiki keseimbangan cairan Ardy, 2008. Dengan demikian, bila dihubungkan dengan hasil penelitian yaitu keseimbangncairan responden yang menggunakan catatan pantau cairan lebih kecil dibandingkan dengan responden yang tidak menggunakan catatan pantau cairan. Maka catatan pantau cairan memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan keseimbangan cairan anak diare di RSUD Dr. Pirngadi Mesan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN