Iklim Perpajakan Tax Climate

E. Iklim Perpajakan Tax Climate

Kesadaran dan kepatuhan Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya tidak hanya tergantung pada masalah-masalah teknis saja yang menyangkut sistem pemungutan pajak, perhitungan pajak yang sederhana, dan sebagainya yang merupakan perwujudan pelaksanaan undang-undang pajak. Hal tang memegang peranan adalah tergantung dalam diri masing-masing Wajib Pajak, yaitu sampai sejauh mana Wajib Pajak tersebut akan memenuhi undang-undang pajak. Untuk itu agar dapat meningkatkan pajak harus diupayakan adanya iklim perpajakan yang baik dan merangsang Wajib Pajak untuk mau membayar pajak dengan sukarela. Iklim perpajakan adalah suatu faktor yang tidak berwujud intangible factor dalam keseimbanganya dalam usaha bertahan untuk tidak membayar pajak dan kesadaran serta kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan tax compliance. Iklim perpajakan tersebut sebagian besar merupakan hasil dari keberhasilan administrasi perpajakan dalam suatu periode waktu tertentu dan hal ini bukan sesuatu yang muncul begitu saja, tetapi harus dikembangkan. Pada umumnya tidak seorang pun yang senang membayar pajak. Walaupun demikian kepatuhan Wajib Pajak harus tetap ditegakkan apabila ingin dipelihara efektifitas pelayanan pemerintah. Kepatuhan Wajib Pajak adalah masalah kesadaran atau “state of mind” yang mempengaruhi kemauan Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakanya. Beberapa faktor penting yang dapat mempengaruhi pola pikir state of mind Wajib Pajak yang berada diluar jangkauan pengawasan fiskus , antara lain: Universitas Sumatera Utara 1 Kepercayaan yang penuh dari Wajib Pajak bahwa pemerintah bersikap adil dan masuk akal dalam hal pembebanan pajak terhadap setiap Wajib Pajak atau dengan kata lain Wajib Pajak yakin bahwa pajak-pajak tersebut diadministrasikan secara efektif, sehingga tidak dirasakan oleh Wajib Pajak adanya diskriminasi dan adanya keadilan dalam menanggung beban pajak. 2 Respek Wajib Pajak terhadap pemerintah akan kemampuan dan kemauan baik dari pemerintah untuk melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan dengan tidak memihak. 3 Suatu kenyataan yang dapat dilihat dan dirasakan oleh Wajib Pajak, bahwa mereka juga memperoleh manfaat atau keuntungan dari hasil pembayaran pajaknya seperti misalnya jalan yang baik, sekolah yang cukup, rumah sakit yang memadai, keamanan dan sebagainya. Untuk menciptakan iklim perpajakan yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan perpajakan tax complience, ada beberapa pendekatan penting dimana fiskus bertanggung jawab untuk mengembangkannya, yaitu: 1 Sistem Perpajakan yang Adil Pada umumnya kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan adalah hasil dari sistem perpajakan yang adil. Tanpa dapat meyakinkan Wajib Pajak bahwa adanya keadilan dalam sitem perpajakan dan bahwa para Wajib Pajak telah membayar pajaknya yang terutang sesuai dengan bagianya menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, maka tidak banyak yang dapat dilakukan oleh fiskus untuk mengurangi penyeludupan pajak. Universitas Sumatera Utara 2 Sanksi Administrasi dan Pidana Wajib Pajak merasa takut akan ancama hukuman dalam hal dia diketahui oleh fiskus bahwa dia telah melakukan penyeludupan pajak. Pada umunya para Wajib Pajak cenderung tidak takut akan ketetapan pajak dan sanksi administrasinya, tetapi lebih takut akan ancaman sanksi pidananya berupa hukuman kurungan atau penjara. Tanpa sistem administrasi yang sangat baik, kesempatan para Wajib Pajak untuk melakukan penyeludupan pajak akan semakin besar dan pada akhirnya akan menguntungkan para Wajib Pajak tersebut dan penerimaan pajak negara akan berkurang. Perasaan takut akan dihukum akibat penyeludupan pajak, akan merupakan alat pencegahan yang ampuh. Apabila perasaan tidak mau berbuat kesalahan sudah berkembang, maka jalan menuju kepatuhan untuk memenuhi kewajiban perpajakan sudah terbuka. 3 Pelayanan dan Bantuan Terhadap Wajib Pajak Para petugas pajak hendaknya dillatih untuk memahami bahwa para Wajib Pajak bukanlah merupakan lawan akan tetapi lebih merupakan masyarakat yang perlu ditolong dalam rangka memenuhi kewajiban perpajakanya atau dengan kata lain, rasa hormat-menghormati hendaknya muncul dari kedua belah pihak. Dari sudut pandangan lain, hal ini mempunyai nilai tambah untuk tidak membiarkan adanya dalih bagi wajib pajak untuk tidak membayar pajak. Hal ini berarti pula bahwa tidaklah cukup kalau hanya meminta kepada wajib pajak agar memetuhi ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Akan tetapi sesungguhnya fiskus pun bertanggung jawab untuk membantu para Wajib Pajak Universitas Sumatera Utara untuk mengisi Surat Pemberitahuan SPT dan lain-lain yang berhubungan dengan pemenuhan kewajiban perpajakan. 4 Program Informal Baik program jangka pendek maupun jangka panjang memerlukan dukungan informasi yang tersebar luas, yaitu: a Apa yang diperoleh Wajib Pajak dari uang pajaknya; b Peranannya sebagai Wajib Pajak dalam pembangunan; c Pendidikan bagi anak-anak usia muda di sekolah-sekolah tentang perlunya pajak; dan d Semua tindakan penerangan lainya yang perlu untuk meletakkan dasar- dasar bagi diterimanya pajak sebagai suatu keharusan di masa-masa sekarang dan masa-masa yang akan datang. Dalam rangka mengembangkan iklim perpajakan yang sehat, pada hakekatnya lebih mudah di mulai dengan anak-anak usia muda, karena pada umumnya perubahan mental dari Wajib Pajak yang lebih tua agak lebih sukar, akibat situasi dan kondisi masa lalu. Untuk itu sebaiknya masalah perpajakan sudah diajarkan di sekolah dan menjadi bagian dari kurikulum pendidikan, terutama yang menyangkut: a Mengenai perlu adanya pajak; b Untuk apa uang pajak itu digunakan; c Pentingnya pajak sebagai sumber keuangan negara; dan d Sosialisasi bagaiman cara mengisi Surat Pemberitahuan SPT, sehingga mereka dapat membantu keluarga mereka pada saat diperlukan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI

A. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Tahun 2011 Tabel IV.1

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Tahun 2011 Keterangan Jumlah Jumlah Wajib Pajak orang pribadi yang terdaftar 106.813 Jumlah Wajib Pajak orang pribadi yang Non-Efektif NE 283 Jumlah surat pemberitahuan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi yang masuk a. Kurang Bayar 3.717 b. Lebih Bayar 26 c. Nihil 23.225 Total Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi yang masuk 26.968 Rasio Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi 25,31 Sumber: Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Tahun 2013 Berdasarkan data mengenai tingkat kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi tahun 2011 di atas, Wajib Pajak orang pribadi yang mendaftar di Kantor Pelayanan Universitas Sumatera Utara