BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
A. Pengertian Kepatuhan Perpajakan Tax Compliance
Menurut Peraturan Keuangan Nomor 192PMK.032007 bahwa wajib pajak dengan kriteria tertentu yang selanjutnya disebut dengan wajib pajak patuh
adalah wajib pajak yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1.
Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT; 2.
Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali tunggakan pajak yang memperoleh izin mengangsur atau menunda
pembayaran pajak; 3.
Laporan keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau lembaga pengawasan pemerintah dengan pendapat wajar tanpa pengecualian selama 3 tiga
tahun berturut-turut; dan 4.
Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidan di bidang perpajakan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kukuatan hukum tetap dalam jangka waktu 5 lima tahun terakhir. Menurut Norman D. Nowak dikutip oleh Zain Mohammad dalam buku
Manajemen Perpajakan 2007:31, wajib pajak patuh adalah wajib pajak yang memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:
1. Wajib pajak paham atau berusaha memenuhi ketentuan perundang-
undangan perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
2. Mengisi formulir pajak dengan tepat.
3. Menghitung pajak dengan jumlah pajak yang benar.
4. Membayar pajak tepat pada waktunya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Wajib Pajak yang patuh adalah Wajib Pajak yang memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya dan
menghindari tindakan yang mengakibatkan penerimaan negara menjadi berkurang. Wajib Pajak tidak dapat disebut sebagai Wajib Pajak yang patuh apabila ia tidak
memenuhi seluruh kewajiban perpajakanya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
B. Pentingnya Kepatuhan Perpajakan
Penerimaan pajak merupakan salah satu sumber penerimaan yang penting dalam negara dalam membiayai pengeluaran yang harus dilakukan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, jika Wajib Pajak tidak patuh maka akan menimbulkan keinginan untuk melakukan tindakan penghindaran,
penyeludupan dan pelalaian pajak. Pada akhirnya tindakan tersebut akan menyebabkan penerimaan negara berkurang. Oleh karena itu, pemerintah harus
melakukan usaha untuk memungut pajak dari masyarakat dan senantiasa berusaha untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat membayar pajak.
Kepatuhan membayar pajak sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat. Semakin tinggi pengetahuan masyarakat maka akan
semakin mudah bagi pemerintah untuk menyadarkan masyarakat, bahwa dalam kehidupan tidak ada satupun yang dapat diperoleh tanpa membayar, atau
Universitas Sumatera Utara
mengorbankan sesuatu. Semua yang dinikmati oleh seseorang akan dibayar sendiri oleh yang bersangkutan, atau bisa pula bebannya dialihkan kepada orang lain.
Misalnya, seseorang yang mengendarai sepeda motor pada suatu kota yang belum pernah disinggahi sebelumnya dapat melewati jalan raya yang cukup baik yang
dibangun pemerintah, tanpa harus membayar sejumlah biaya sama sekali. Walaupun orang tersebut tidak mengeluarkan biaya atau pengorbanan untuk ikut serta
membangun jalan tersebut, tetapi Ia dapat menikmatinya secara gratis. Tanpa disadarinya sebenarnya jalan tersebut dibiayai oleh sekelompok masyarakat lain yang
membayar pajak kepada pemerintah, yang mungkin tidak mendapat manfaat langsung dari pembangunan jalan tersebut.
C. Sikap Masyarakat Terhadap Pajak