Pengelakan atau Penyeludupan Pajak Tax Evasion Melalaikan Pajak

1 Apabila seseorang tidak ingin dikenakan Pajak Hiburan yang tinggi maka ia dapat menikmati hiburan di daerah yang mengenakan Pajak Hiburan dengan tarif pajak yang rendah. 2 Karena baju luar negeri berharga mahal dan dikenakan Bea Masuk BM yang tinggi maka seseorang membeli baju buatan dalam negeri yang berharga relatif lebih murah agar ia tidak membayar Pajak Pertambahan Nilai PPN yang besar.

b. Pengelakan atau Penyeludupan Pajak Tax Evasion

Pengelakan pajak sering disebut sebagai penyeludupan pajak terutama terdapat pada pajak-pajak yang penentuan besarnya diserahkan kepada Wajib Pajak, dimana Wajib Pajak diberikan kepercayaan untuk menghitung dan membayar sendiri pajak terutang. Menurut Harry Graham Belter, penyeludupan pajak tax evasion adalah usaha yang dilakukan oleh Wajib Pajak untuk mengurangi atau sama sekali menghapus utang pajak yang berdasarkan ketentuan yang berlaku sebagai pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan. Para Wajib Pajak dapat mengabaikan ketentuan formal dan ketentuan material yang menjadi kewajibannya, memalsukan dokumen, atau mengisi data kurang lengkap dan tidak benar, sehingga fiskus tidak dapat menerbitkan ketetapan secara benar. Dalam ketiga hal tersebut, pajak dihindari secara tidak legal. Pengelakan pajak juga dapat dilakukan dalam penyelenggaraan pembukuan, misalnya dengan membukukan nilai aktiva lebih kecil dari pada nilai aktiva Universitas Sumatera Utara sebenarnya, tidak membukukan uang-uang tunai, memasukan biaya-biaya dan penyusutan yang berlebihan, dan sebagainya.

c. Melalaikan Pajak

Perlawana pajak jenis lainya adlah dengan melalaikan pajak, yaitu menolak membayar pajak yang telah ditetapkan dan menolak memenuhi ketentuan formal dan ketentuan materialyang harus dipenuhi olehnya. Yang paling banyak digunakan adalah usaha menggagalkan pemungutan pajak dengan menghalang- halangi penyitaan dengan cara melenyapkan barang-barang yang sekiranya akan dapat disita oleh fiskus, misalnya dengan menjual barang-barang yang dapat disita. Oliver Oldman menegaskan bahwa pengertian penyeludupan pajak tidak saja terbatas pada kecurangan dan penggelapan pajak, tetapi juga meliputi kelalaian memenuhi kewajiban perpajakan yang disebabkan oleh: 1 Ketidaktahuan ignorance, yaitu Wajib Pajak tidak sadar atau tidak tahu akan adanya ketentuan perundang-undangan perpajakan. 2 Kesalahan error yaitu Wajib Pajak paham dan mengerti mengenai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, tetapi salah hitung datanya. 3 Kesalahpahaman misunderstanding, yaitu Wajib Pajak salah menafsirkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 4 Kealpaan negligence yaitu Wajib Pajak alpa untuk menyimpan buku serta bukti-buktinya secara lengkap. Universitas Sumatera Utara

E. Iklim Perpajakan Tax Climate