Peroleh Nilai Latihan 2

Tabel 2 Peroleh Nilai Latihan 2

Keterangan:

3.44-4.00 = Very Good 2.84-3.40 = Good

2.24-2.80 = Average

1.65-2.20 = Poor Berdasarkan hasil tes yang diberikan 0.00-160

= Very Poor pada akhir tindakan, diperoleh hasil sebagai berikut: 5 orang (13.88%) memperoleh skor

Hasil dari evaluasi dari siklus pertama very good, 20 orang (55.55%) memperoleh skor adalah sebagai berikut : satu orang (1.27%)

good, 11 orang (30.55%) memperoleh skor memperoleh skor very good, 15 orang (41,66%)

average, dan tidak ada peserta didik (0%) yang memperoleh skor good, 17 orang (47.22%)

memperoleh skor poor ataupun very poor. memperoleh skor average, 3 orang (8.33 %)

a. Refleksi Siklus Kedua

memperoleh skor poor, dan tidak ada peserta Pada siklus ini setiap siklus siswa mulai didik (0 %) yang memperoleh skor very poor.

mengalami peningkatan pada langka ke 3, 4, Namun demikian, aplikasi tindakan pada siklus

dan 5 mulai aktif. Meskipun beberapa siswa pertama belum efektif, karena jumlah anggota

masih mengalami kesulitan dalam langkah- kelompok terlalu banyak atau besar sehingga

langkahnya terutama pada langkah ke 5 dan 6. masih ada peserta didik yang tidak memahami

setelah mereka berdiskusi saya memberikan isi bacaan narative dan sangat sulit untuk

yang berhubungan mengartikan teks tersebut.

beberapa

pertanyaan

dengan teks yang mereka diskusikan.

a. Refleksi Siklus Pertama

Pada perlakuan pertama siklus pertama,

3. Hasil Siklus tiga

semua siswa mendapatkan kesulitan dalam Pada siklus ketiga, pada setiap tretment diskusi. Mereka masih bingung mendapatkan

semua siswa lebih antusias dan aktif. Pada potongan kertas yang berisi bagian dari

siklus ini semua siswa mempunyai kamus. paragrap untuk mengatasi hal tersebut saya

Mereka melakukan diskusi dengan lancar, suruh siswa menggunakan kamus. Masalah

mereka menunjukkan minat keinginan dan yang lain waktu tidak mencukupi. Pada

motivasi dalam belajar. Kita dapat melithat perlakuan pertama siklus pertama mereka

perolehan nilai latihan pada siklus ketiga di hanya sampai pada langkah ke 4. pada

tabel 4.

perlakuan kedua dan ketiga mereka sudah

110 | ISSN : 2459-9743

Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 2, Juli – Agustus (2015): 108 - 111

ISSN : 2459-9743 | 111

Tabel 3 Peroleh Nilai Latihan 3

Pada akhir siklus ketiga ini pserta didik diberikan tes per individu . Hasilnya adalah 8 orang ( 22.22%) memperoleh skor very good,

17 orang (47.22%) memperoleh skor good, 11 orang (30.55%) memperoleh skor average, dan tidak ada peserta didik (0%) yang memperoleh skor poor apalagi very poor.

a. Refleksi Siklus Ketiga

Pada pertemuan pertama siklus ke 3 siswa mulai mengalami peningkatan dan aktif dalam setiap diskusi. Pada pertemuan kedua pada siklus ini mereka nampak sangat antusias. Pada pertemuan

ke

3 mereka lebih mudah memahami

isi bacaan.

Kemudian

saya

memberikan latihan kepada mereka dengan cara yang sama siklus ke 2, pada siklus hanya tinggal beberapa saja yang masih mendapat nilai sedang. Secara keseluruhan, hasil belajar peserta didik pada tiga siklus tersebut dapat dilihat dari grafik 1 berikut:

Grafik 1 Hasil Belajar Peserta Didik

D. Kesimpulan Berdasarkan hasil belajar di siklus

pertama diketahui bahwa ada satu orang (1.27%) yang memperoleh skor very good, 15 orang (41,66%) memperoleh skor good, 17 orang (47.22%) memperoleh skor average, 3 orang (8.33%) memperoleh skor poor, dan tidak ada peserta didik (0%) yang memperoleh skor very poor. Pada siklus kedua, hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan yaitu: ada 5 orang (13.88%) memperoleh skor very good, 20 orang (55.55%) memperoleh skor good, 11 orang (30.55%) memperoleh skor average, dan tidak ada peserta didik (0%) yang memperoleh skor poor ataupun very poor. Pada siklus ketiga, hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu ada 8 orang (22.22%) memperoleh skor very good, 17 orang (47.22%) memperoleh skor good, 11 orang (30.55%) memperoleh skor average, dan tidak ada peserta didik (0%) yang memperoleh skor poor apalagi very poor. Dari hasil di atas dapat diambil angka rata-rata ketercapaian peningkatan hasil belajar siswa, yaitu 2,87 untuk siklus I, 3,03 untuk siklus II, dan 3,15 untuk siklus III.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan

bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif model Jogsaw efektif meningatkan kemampuan pemahaman bacaan narative text dalam pembelajaran Bahasa Inggris pada siswa kelas VX MIA.1 SMA Negeri

1 Sekayu.

Daftar Pustaka

Cooper, J.D. 1993. Literacy: Helping Children to Construct Meaning. Boston: Hongkton Mifflin Company

Depdiknas RI. 2003. Kurikulum 2004: Standar Kompetensi mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah

Tsanawiyah.

Jakarta : Depdiknas. Hill, W.R. 1979. Secondary School Reading Process, Program, & Procedure. Boston: Allyn and Bacon.

JurnalGuru | Pedoman Penulisan di Jurnal Guru