SD Negeri Lumbajaya
Kelas V SD Negeri Lumbajaya
M. Rasyid
Kepala SD Negeri Lumbajaya, Kab. Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan
Diterima: 29 Mei 2015
Disetujui: 12 Juni 2015
Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Lumbanjaya dalam mata pelajaran IPA materi sifat-sifat magnet melalui penggunaan model pembelajaran interaktif. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Lumbanjaya, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Lumbanjaya sebanyak 24 orang siswa. Penelitian ini terdiri atas 2 siklus. Dari pelaksanaan penelitian diperoleh hasil bahwa hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran IPA materi sifat-sifat magnet dari pra siklus, siklus I, dan siklus II terjadi peningkatan yaitu dari sebesar 16,67% (pra siklus) menjadi 45,83% (siklus I), dan meningkat menjadi 79,17% (siklus II). Dari data hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode diskusi kelompok efektif meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran IPA materi sifat-sifat magnet.
Kata kunci: hasil belajar, diskusi kelompok
A. Pendahuluan
pembelajaran yang ada, padahal penguasaan
1. Latar Belakang
terhadap model-model pembelajaran sangat Dalam Undang-undang No. 20 Tahun
diperlukan untuk meningkatkan kemampuan 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
profesional guru, dan sangat sesuai dengan Pasal 4 menegaskan bahwa pendidikan
kurikulum berbasis kompetensi.
Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan Kurikulum berbasis kompetensi yang bangsa
mulai diberlakukan di sekolah dasar bertujuan Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
dan mengembangkan
manusia
untuk menghasilkan lulusan yang kompeten beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
dan cerdas sehingga dapat melanjutkan Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, serta
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. memiliki
Hal ini hanya dapat tercapai apabila kesehatann jasmani dan rohani, berkepribadian
proses pembelajaran yang berlangsung mampu yang
mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki kemasyarakatan dan kebangsaan.
mantap serta
tanggung
jawab
siswa, dan siswa terlibat langsung dalam Selain hal tersebut, dalam Peraturan
pembelajaran IPA.
Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 Pasal 3 Kenyataannya masih banyak ditemui disebutkan bahwa pendidikan dasar bertujuan
proses pembelajaran yang kurang berkualitas, untuk memberikan bekal kemampuan dasar
tidak efisien dan kurang mempunyai daya tarik, pada peserta didik untuk mengembangkan
bahkan cenderung membosankan, sehingga kehidupannya sebagai pribadi, warga negara,
hasil belajar yang dicapai tidak optimal. dan umat manusia serta mempersiapkann
Hal ini dapat dilihat dari data hasil peserta didik untuk mengikuti pendidikan
ulangan harian IPA pada Semester II Tahun menengah.
Pelajaran 2014/ 2015 untuk materi sifat-sifat Menurut pengamatan penulis, dalam
magnet dan kegunaannya pada siswa kelas V pelaksanaan pembelajaran di kelas penggunaan
SD Negeri Lumbajaya, Kecamatan Sekayu, model pembelajaran yang bervariatif masih
Kabupaten Musi Banyuasin pada tanggal 16 sangat
Januari 2015 yang dapat dipaparkan pada tabel menggunakan model konvesional pada setiap
rendah dan
pembelajaran yang dilakukannya. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya penguasaan
guru terhadap
model-model
20 | ISSN : 2459-9743
Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 2, Juli – Agustus (2015): 20 - 24
Tabel 1. Nilai Siswa Pra Siklus
4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak berikut, yaitu:
a. Bagi
siswa akan memiliki kesadaran bahwa proses pembelajaran adalah dalam rangka mengembangkan potensi dirinya, karena itu keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh siswa. Disamping itu, melalui penelitian ini siswa terlatih untuk dapat memecahkan masalah dengan Metode ilmiah dan siswa didorong aktif secara fisik, mental, dan emosi dalam pembelajaran.
siswa:
b. Bagi guru: penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan profesional, dan pembelajaran interaktif menjadi alternative pembelajaran
IPA untuk meningkatkan prestasi siswa. Memberikan kesadaran guru untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang disesuaikan
dengan tujuan, materi, Jumlah siswa
siswa, dan kondisi Jumlah siswa yang nilainya <70 = 17
Jumlah siswa yang nilainya 70 = 3
Jumlah siswa yang nilainya >70 = 4
penelitian ini dapat Jumlah siswa yang tuntas
c. Bagi
sekolah:
dijadikan masukan untuk kebijakan dalam Prosentase ketuntasan
upaya
meningkatkan proses belajar
dan meningkatkan Rendahnya perolehan hasil belajar mata
mengajar
(PBM)
prestasi belajar siswa serta perlunya pelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri
kerjasama yang baik antar guru dan Lumbajaya Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi
antara guru dengan kepala sekolah. Banyuasin
menunjukkan
adanya indikasi
terhadap rendahnya kinerja belajar siswa dan
B. Kajian Pustaka
kemampuan guru
dalam
mengelola
1. Hasil Belajar
pembelajaran yang berkualitas. Belajar adalah salah satu proses yang Untuk mengetahui mengapa prestasi
terjadi pada kehidupan manusia. Sedikit atau siswa tidak seperti yang diharapkan, tentu guru
banyak, sengaja atau tidak disengaja, proses perlu merefleksi diri untuk dapat mengetahui
belajar selalu terjadi pada manusia. Manusia faktor-faktor
tidak hanya menggantungkan diri pada instink siswa dalam pelajaran IPA. Sebagai guru yang
penyebab
ketidakberhasilan
saja sebagai bentuk untuk menyelamatkan diri, baik dan profesional, permasalahan ini tentu
tetapi manusia dibekali oleh kemampuan untuk perlu ditanggulangi dengan segera.
mengolah lingkungan sekitar menjadi suatu bentuk yang bermanfaat.
2. Rumusan Masalah
Hasil dari olah kemampuan ini, bisa Berdasarkan latar belakang di atas, maka
disebut dengan belajar, akan digunakan untuk dapat
menyelamatkan diri kelak pada berikut, yaitu: apakah hasil belajar siswa kelas
dirumuskan permasalahan sebagai
proses
dasarnya kegiatan belajar tidak hanya terjadi di
V SD Negeri Lumbanjaya dalam mata pelajaran kelas atau suatu ruang tertentu, dan melalui IPA
proses belajar mengajar seperti layaknya ditingkatkan
materi sifat-sifat
magnet
dapat
seorang guru dengan murid. Akan tetapi bentuk pembelajaran interaktif?
kegiatan belajar tidak mengikat, artinya dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan apa saja.
belajar adalah kemampuan- Tujuan penelitian ini adalah untuk
3. Tujuan Penelitian
Hasil
kemampuan yang dimiliki siswa setelah meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD
menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, Negeri Lumbanjaya dalam mata pelajaran IPA
menurut Horwart materi sifat-sifat magnet melalui penggunaan
Sedangkan
Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga model pembelajaran interaktif.
macam
hasil
belajar mengajar: (1).
ISSN : 2459-9743 | 21
M. Rasyid | Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA
berguna untuk Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan
Keterampilan dan
kebiasaan,
yang bersamaan
sangat
menumbuhkan kemauan kerja sama dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22).
kemauan membantu teman.
kelompok bahwa
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan
Pendekatan
diskusi
memungkinkan siswa lebih terlibat secara aktif keterampilan, sikap dan keterampilan yang
hasil belajar
adalah
kemapuan
dalam belajar karena ia mempunyai tanggung diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan
besar dan yang diberikan oleh guru sehingga dapat
memungkinkan berkembangnya daya kreatif mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam
dan sifat kepemimpinan pada siswa. Sedangkan kehidupan sehari-hari.
ditekankan sebagai Hasil belajar
siswa dipengaruhi oleh organisator kegiatan belajar-mengajar, sumber kemampuan siswa dan kualitas pengajaran.
informasi bagi siswa, pendorong bagi siswa Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah
untuk belajar, serta penyedia materidan profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya
kesempatan belajar bagi siswa.
kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif Ada beberapa penelitian dengan metode (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang
Diskusi Kelompok yang pernah dilakukan oleh perilaku (psikomotorik). (Benyamin Bloom,
Guru di sekolah lain yang dapat saya 1970: 20) mengemukakan tiga faktor utama
Penelitian yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu
Tindakan Kelas yang di lakukan oleh Ibu kemampuan kognitif, motivasi berprestasi dan
Faridah, S.Pd di SD Negeri 3 Lumpatan dengan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran
Judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa adalah kualitas kegiatan belajar mengajar yang
Kelas V Dengan Menerapkan Metode Diskusi dilakukan terkait dengan model pembelajaran
kelompok Materi Perpindahan Panas Pada SD yang digunakan.
Negeri 3 Lumpatan
Kecamatan Sekayu
2. Materi Sifat-Sifat Magnet
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2012” dan Magnet adalah benda yang dapat menarik
mendapatkan hasil sangat memuaskan “siswa benda yang terbuat dari besi baja, nikel dan
terlibat aktif dalam pembelajaran dan antusias, kobalt. Sifat-sifat magnet adalah Kutub yang
sehingga hasil belajar siswa dapat mencapai sejenis tolak menolak, Kutub yang tak sejenis
optimal”. Oleh karena itu Peneliti akan tarik menarik. Kutub kutub magnet merupakan
mencoba menerapkan Strategi yang sama di SD daerah dengan gaya magnet terkuat dari
tempat saya bertugas.
magnet tersebut, Arah gaya pada kutub utara Berdasarkan landasan teori di atas maka magnet mengarah ke luar, sedangkan pada
dengan menggunakan diskusi kelompok dapat kutub selatan mengarah ke dalam.
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Cara-cara membuat Magnet adalah dengan
terhadap Mata Pelajaran IPA materi Sifat-sifat cara menggosok yaitu menggosokkan batang
Magnet dan kegunaannya di SD Negeri besi atau baja netral pada batang magnet,
Lumbajaya Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi dengan arus listrik yaitu magnet yang dibuat
Banyuasin.
dengan mengalirkan arus listrik pada batang besi netral yang dililiti kumparan. Magnet jenis
C. Metodologi Penelitian
ini disebut elektromagnetik, dengan induksi
1. Setting Penelitian
yaitu dengan mendekatkan bahan magnet pada Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD batang besi atau baja netral.
Negeri Lumbajaya Kecamatan Sekayu pada Benda
tanggal 21 Januari 2015 dan 11 Februari 2015, kemagnetan-nya hanya jika benda tersebut
jumlah siswa yang diteliti sebanyak 24 siswa dipukul pukul, dipanaskan, dan dengan
dengan jadwal pelaksanaan sebagai berikut: pemutusan arus listrik (untuk magnet yang dibuat dengan cara aliran listrik).