Deskriptif Objek Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskriptif Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang melakukan stock split di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2010 sampai dengan Oktober 2012 dengan target populasi yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 21 perusahaan manufaktur, tetapi perusahaan yang melakukan stock split dan memenuhi criteria sebanyak 12 perusahaan manufaktur. Adapun alasan penelitian ini memilih perusahaan manufaktur yang melakukan stock split sebagai objek penelitian adalah karena dalam kebijakan stock split perusahaan melakukan peningkatan jumlah saham yang beredar, sehingga secara otomatis akan mempengaruhi harga saham, return saham, volume perdagangan saham, dan volatilitas harga saham. 1. Perusahaan Tunas Ridean Tbk TURI PT. Tunas Ridean Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia kendaraan yang ada di Indonesia. Perusahaan ini memiliki kantor pusat yang berlokasi di Jakarta. Awal berdirinya perusahaan ini terjadi pada tahun 1967 yang merupakan importir serta penjual mobil bekas dengan merek Fiat, Holden dan Mecedes-Benz. Pada tahun 1974, perusahaan ini ditunjuk sebagai Dealer resmi merek mobil Toyota, Daihatsu, BMW, Peugeot dan Renault untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Tak hanya itu, perusahaan juga memiliki hak eksklusif untuk Universitas Sumatra Utara mendistribusikan sepeda motor dengan merek Honda dan mobil Daihatsu untuk wilayah Lampung dan Sumatera Selatan. Perusahaan Tunas Ridean Tbk melakukan stock split pada tanggal 17 juni 2010. Perusahaan ini memiliki jumlah saham sebesar 5.580.000.000. 2. Perusahaan Malindo Feedmill Tbk MAIN PT Malindo Feedmill Tbk didirikan untuk pertama kalinya pada tahun 1997 sebagai anak cabang dari dua perusahaan asal Malaysia yakni Leong Hup Holding Berhad dan Emivest Berhad. Perusahaan ini memproduksi dan mendistribusikan pakan ternak, khususnya pakan ternak broiler dan Commerciall Day Chicks DOC. Disamping itu, perusahaan ini juga berinvestasi pada anak perusahaan yang memproduksi dan memasarkan induk produksi DOC, Commercial DOC dan ayam broiler. Perusahaan ini melakukan stock split pada tanggal 16 juni 2011. Perusahaan ini memiliki saham sebesar 1.695.000.000. 3. Perusahaan Astra Otopart Tbk AUTO PT. Astra Otopart Tbk merupakan perusahaan milik Astra Group yang berdiri sejak tahun 1996. Perusahaan ini merupakan proses penggabungan antara PT. Federal Dinamika Lestari, PT. Astra Pradipta Internusa, PT. Astra Persada Nusantara dan PT. Astra Multi Trading. Astra Otoparts Tbk Astra Otoparts adalah perusahaan komponen otomotif terkemuka Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan suku cadang kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Saat ini perusahaan telah bertransformasi menjadi perusahaan industri komponen otomotif Universitas Sumatra Utara terbesar di Indonesia yang didukung oleh 6 unit bisnis dan 33 anak perusahaan dengan 34.566 orang karyawan. Perusahaan ini memenuhi segala kebutuhan pelanggan dengan menyediakan inovasi, nilai tambah dan produk yang berorientasi pasar. Sebagai tambahan kepada pelanggan, perusahaan ini juga menyediakan pelayanan kepada masyarakat luas lewat Shop Drive jaringan retail modern. Target utama dari jaringan ini adalah untuk mendukung pengembangan bisnis otomotif dari PT. Astra Otopart untuk memenuhi segala jenis kebutuhan otomotif yang ada di Indonesia. Perusahaan ini melakukan stock split pada tanggal 24 juni 2011 dan memiliki jumlah saham sebesar 4.819.733.000. 4. Perusahaan Kalbe Farma Tbk KLBF PT. Kalbe Farma Tbk merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi farmasi, suplemen, nutrisi dan layanan kesehatan yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1966. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam-macam bahan farmasi. PT. Kalbe Farma Tbk didirikan pada tahun 1966, oleh 6 bersaudara: Khouw Lip Tjoen, Khouw Lip Hiang, Khouw Lip Swan, Boenjamin Setiawan, Maria Karmila, F. Bing Aryanto. PT Kalbe Farma Tbk telah jauh berkembang dari awal mulanya sebagai usaha farmasi yang dikelola di garasi rumah pendirinya di wilayah Tanjung Priok Jakarta Utara. Saat ini, PT. Kalbe Farma Tbk adalah salah satu perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara yang sahamnya telah dicatat di bursa efek dengan nilai kapitalisasi Universitas Sumatra Utara pasar di atas US 1 miliar dan penjualan melebihi Rp 7 triliun. Kalbe memiliki 10 cabang di luar negeri yaitu Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Kambodia, Vietnam, Myanmar, Sri Lanka, Nigeria dan Afrika Selatan. Perusahaan ini melakukan stock split pada tanggal 8 oktober 2012. Jumlah saham yang dimiliki oleh perusahaan yakni 40.624.057.688. 5. Perusahaan London Sumatera Plantation Tbk LSIP PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 18 Desember 1962. Kemudian timbul pergolakan akibatadanya perubahan situasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Inggris. Pada tanggal 21 November 1991, PT. PP London Sumatera Indonesia melakukan merger dengan beberapa perusahaan yaitu: PT. Nagodang Plantation Company, PT. Seibulan Plantation Company, PT. Perusahaan Perkebunan Bajue Kidoel, PT. Perusahaan Perkebunan Sulawesi. Keempat perusahaan ini menggabungkan namanya menjadi PT. PP London Sumatera Indonesia. Namun pada tanggal 27 juli 1994, kepemilikan saham PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk sepenuhnya diambil oleh Pan London Sumatera Plantation dengan komposisi saham beberapa kali mengalami perubahan. PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan dan pengolahan hasil produksi dari bahan mentah menjadi bahan baku. Usaha utama perusahaan ini meliputi penanaman, pemeliharaan, pengolahan, dan penjualan hasil produksi. Perusahaan ini mempunyai perkebunan yang terbesar di wilayah Republik Indonesia yaitu Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Universitas Sumatra Utara Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan. Dimana hasil perkebunan terbanyak dihasilkan oleh perkebunan yang berada di Sumatera Utara. Hasil perkebunan yang diolah oleh perusahaan ini sangat bervariasi dan distribusi produknya sudah sampai ke luar negri. Perusahaan ini melakukan stock split pada tanggal 25 Februari 2011 dan jumlah saham yang dimiliki oleh perusahaan ini yaitu 6.822.863.955. 6. Perusahaan PT. Surya Semesta Internusa Tbk SSIA PT. Surya Semesta Internusa Tbk didirikan pada tanggal 15 Juni 1971 dengan nama PT. Multi Investments Limited. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. Kegiatan utama perusahaan ini adalah berusaha dalam bidang industry, perdagangan, pembangunan, pertanian, pertambangan dan jasa, termasuk mendirikan perusahaan di bidang perindustrian bahan bangunan, real estate, kawasan industry, pengelolaan gedung dan lain – lain. Pada saat ini kegiatan perusahaan adalah melakukan penyertaan dan memberikan jasa managemen serta pelatihan pada entitas anak yang bergerak dalam bidang usaha pembangunan atau pengelolaan dan jasa konstruksi. Perusahaan ini melakukan stock split pada tanggal 7 Juli 2011 dengan jumlaah saham yang dimiliki 3.528.937.080. Di tahun 1995, perusahaan ini mengubah namanya menjadi PT Surya Semesta Internusa Tbk sampai sekarang dengan tujuan mencerminkan strategi perusahaan yang luas. 7. Perusahaan PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk JTPE PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk didirikan pada tanggal 10 Juli 1991. Perusahaan ini bergerak di bidang percetakan di Indonesia. Pada awal berdirinya, perusahaan ini Universitas Sumatra Utara hanya bergerak di bidang percetakan umum, terutama mencetak dokumen niaga. Lima tahun setelah berdirinya, perusahaan menerima lisensi dari Botasupal untuk mencetak dokumen sekuriti. Pada tahun 2010, perusahaan ini membuka pabrik baru untuk divisi kartu sekuriti. Kini, perusahaan telah memiliki tiga pabrik utama, yaitu pabrik untuk mencatat dokumen sekuriti, pabrik untuk memproduksi kartu VISA Master dan kartu sekuriti lainnya, serta pabrik untuk mencetak dokumen niaga. pabrik-pabrik ini berada dalam lingkungan yang tertata asri serta dilengkapi dengan sistem dan peralatan terkini untuk menunjang kelancaran dan kinerja perusahaan. Perusahaan ini melakukan stock split pada tanggal 26 Juli 2011 dengan jumlah saham yang dimiliki sebesar 1.415.744.000. 8. Perusahaan Intraco Penta Tbk INTA PT. Intraco Penta Tbk didirikan pada tanggal 10 Mei 1975 dan memulai usaha komersialnya pada tahun 1975. PT.Intraco Penta Tbk adalah salah satu perusahaan distributor alat-alat berat terkemuka di Indonesia. Untuk menjadi partner yang memenuhi seluruh kebutuhan pelanggan, perusahaan ini menawarkan jasa layanan pendukung lainnya yang mencakup persediaan suku cadang, perawatan, dan perbaikan. Setelah berada di bisnis ini selama 38 tahun, perusahaan ini telah mendapat kepercayaan dari para pelaku, termasuk yang terkenal produsen alat-alat berat VOLVO, Ingersoll-Rand , dan Bobcat dan pelanggannya yang terdiri dari perusahaan- Universitas Sumatra Utara perusahaan di bidang pertambangan, konstruksi atau infrastruktur, kehutanan, agrobisnis, minyak dan gas, dan industry umum. Pada tahun 1993 perusahaan ini telah mencatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan ini melakukan stock split pada tanggal 6 Juni 2011 dengan jumlah saham yang dimiliki sebesar 2.160.029.220. 9. Perusahaan PT. Petrosea Tbk PTRO PT. Petrosea Tbk didirikan tanggal 21 Februari 1972 dalam rangka Penanaman Modal Asing PMA dan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1972. Kegiatan perusahaan ini selama sepuluh tahun pertama yaitu jasa-jasa alat berat, konstruksi kelautan, pertambangna, rekayasa sipil dan pengerjaan tanah. Pada tanggal 15 Maret 1990 perusahaan ini menjadi perusahaan konstruksi pertama yang tercatat di Bursa Efek, kini Perusahaan ini diakui sebagai salah satu kontraktor pertambangan, konstruksi dan rekayasa yang terkemuka di Indonesia dengan sejarah kuat pada proyek- proyek besar pengembangan sumber daya di Indonesia. Perusahaan ini melakukan stock split pada tanggal 6 Maret 2012 dengan jumlah saham sebesar 907.744.500. 10. Perusahaan Metro Realty Tbk MTSM PT. Metro Realty Tbk didirikan pada tanggal 7 Februari 1980 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1982. Perusahaan iini bergerak di bidang pasar swalayan, sewa dan pengelolaan gedung, investasi, dan pengembangan real estate. Kegiatan komersial perusahaan dimulai sejak tahun 1982. Perusahaan ini Universitas Sumatra Utara melakukan stock split pada tanggal 18 Oktober 2011 dengan jumlah saham sebesar 174.636.000. 11. Perusahaan Ciputra Development Tbk CTRA PT. Ciputra Development Tbk didirikan tanggal 22 Oktober 1981 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1984. Perusahaan ini bergerak di bidang property dan real estate dan konstruksi bangunan. Sampai saat ini perusahaan ini telah mengembangkan dan mengelola 21 properti perumahan dan komersial yang tersebar di 14 kota besar di seluruh Indonesia. Properti komersial yang telah dikembangkan meliputi pusat perbelanjaan, hotel, apartemen servis dan lapangan golf. Perusahaan ini melakukan stock split pada tanggal 15 Juni 2010 dengan jumlah saham sebesar 7.582.907.997. 12. Perusahaan Charoen Pokphan Indonesia Tbk CPIN PT. Charoen Pokphan Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 7 Januri 1972 yang bergerak dalam produksi dan perdagangan pakan ternak, daging ayam olahan, peralatan peternakan dan pakan ikan serta penyertaan saham pada perusahaan lain. Pada awal didirikan PT. Charoen Pokphan Indonesia Tbk memfokuskan diri pada produksi pakan ternak dan pembibitan anak ayam usia satu hari komersial berkualitas tinggi untuk keperluan pasar domestic. Komitmen ini membuahkan hasil dengan diraihnya sekarang predikat sebagi produsen terbesar pakan ternak di Indonesia dengan total kapasitas produksi 2,3 juta ton pertahun. Perusahaan ini melakukan Universitas Sumatra Utara stock split pada tanggal 8 Desember 2010 dengan jumlah saham sebesar 13.138.245.632. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Statistik Desktiptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang objek penelitian yang dijadikan sampel yang digunakan dalam penelitian. Pengujian statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, maksimum, minimum. Hasil statistik deskriptif untuk seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Return saham 231 -.06 .70 .0069 .05683 Volume perdagangan 231 .00 3.02 .3543 .51107 Volatilita sharga saham 231 .01 .25 .0519 .04775 Bid-ask spread 231 .00 .58 .0368 .04133 Valid N listwise 231 Sumber: Hasil Penelitian, 2013 data diolah Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata return saham pada perusahaan manufaktur yang melakukan stock split di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2010 sampai dengan Oktober 2012 adalah sebesar 0,0069 dengan standar deviasi sebesar 0,05683. Nilai return saham minimum adalah sebesar -0,06 yang dimiliki oleh Indomobil Sukses Internasional Tbk pada 4 Juni 2012, sedangkan nilai return saham Universitas Sumatra Utara maksimum adalah sebesar 0,70 yang dimiliki oleh Pan Brothers Tbk pada 13 Juni 2011. Nilai rata-rata volume perdagangan saham pada perusahaan yang melakukan stock split di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2010 sampai Oktober 2012 adalah sebesar 0,3543 dengan standar deviasi sebesar 0,51107. Nilai volume perdagangan saham minimum adalah sebesar 0 yang dimiliki oleh Intiland Development Tbk pada 23 Juli 2010, Pan Brothers Tbk pada 21 Juni 2011 dan Malindo Feedmill Tbk pada 15 Juni 2011, sedangkan nilai volume perdagangan saham maksimum adalah sebesar 3,02 yang dimiliki oleh Surya Semesta Internusa Tbk pada 13 Juli 2011. Nilai rata-rata volatilitas harga saham pada perusahaan manufaktur yang melakukan stock split di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2010 sampai dengan Oktober 2012 adalah sebesar 0,0519 dengan standar deviasi sebesar 0,04775. Nilai volatilitas harga saham minimum adalah sebesar 0,01 yang dimiliki oleh London Sumatera Plantation pada 2 Maret 2011, Indospring Tbk pada 13 Juni 2012, sedangkan nilai volatilitas harga saham maksimum adalah sebesar 0,25 yang dimiliki oleh Surya Semesta Internusa Tbk pada 30 Juni 2011 dan Pan Brothers Tbk pada 9 Juni 2011. Nilai rata-rataa bid ask spread pada perusahaan manufaktur yang melakukan stock split di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2010 sampai dengan Oktober 2012 adalah sebesar 0,0368 dengan standar deviasi sebesar 0,04133. Nilai bid ask spread minimum adalah sebesar 0 yang dimiliki oleh Metro Realty Tbk pada 18 Universitas Sumatra Utara Oktober 2011, Kresna Graha Sekurindo Tbk pada 9 Agustus 2012, sedangkan nilai bid ask spread maksimum adalah sebesar 0,58 yang dimiliki oleh Pan Brothers Tbk pada 20 Juni 2011. 4.2.2. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik digunakan untuk mendukung kebenaran hasil analisis dengan model regresi. Pengujian asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

4.2.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk uji statistic apakah data terdistribusi secara normal atau tidak terdistribusi secara normal. Uji kolmogorov Smirnov dengan ketentuan sebagai berikut: jika nilai signifikan Kolmogorov Smirnov lebih besar dari nilai signifikansi yang telah ditetapkan maka data terdistribusi secara normal. Uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dalam Tabel 4.2 sebagai berikut: Universitas Sumatra Utara Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 231 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .04123837 Most Extreme Differences Absolute .195 Positive .195 Negative -.190 Kolmogorov-Smirnov Z 2.963 Asymp. Sig. 2-tailed .000 a. Test distribution is Normal. Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data diolah Tabel 4.2 menunjukkan Asym. Sig 2-tailed atau angka signifikan lebih kecil dari 0,05. hal ini berarti data tidak mempunyai distribusi normal. Data yang tidak terdistribusi secara normal dapat ditransformasi ke dalam logaritma natural, maka di uji dengan menggunakan uji K-S dan dilihat apakah data tersebut sudah terdistribusi secara normal atau tidak. Berikut ini adalah hasil uji K-S setelah ditransformasikan. Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi Data Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 94 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .49741947 Most Extreme Differences Absolute .075 Positive .044 Negative -.075 Kolmogorov-Smirnov Z .727 Asymp. Sig. 2-tailed .666 a. Test distribution is Normal. Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data diolah Universitas Sumatra Utara Tabel 4.3 menunjukkan Asymp. Sig 2-tailed atau angka signifikan adalah 0,666 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti data mempunyai distribusi normal. Metode lain yang digunakan untuk mengetahui normalitas adalah dengan menggunakan metode analisis grafik, baik dengan melihat grafik secara histogram ataupun dengan melihat secara Normal Probability Plot. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Berdasarkan tampilan grafik histogram Gambar 4.1, uji normalitas dengan melihat grafik secara histogram dapat disimpulkan bahwa data menyebar jauh dari garis diagonal dantidak mengikuti arah garis diagonal, serta grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal. Hal ini berarti model regresi tidak layak dipakai karena tidak memenuhi asumsi normalitas. Sumber: Hasil Output Regresi Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram Universitas Sumatra Utara Data yang tidak terdistribusi secara normal dapat ditransformasi ke dalam logaritma natural, maka dapat dilihat apakah data tersebut sudah terdistribusi secara normal atau tidak. Berikut ini adalah hasil uji setelah ditransformasikan. Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data diolah Sumber: Hasil Output Regresi Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi Grafik Histogram Gambar 4.2 menunjukkan data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal. Hal ini berarti model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.

4.2.2.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Cara mendeteksi apakah model regresi bebas dari permasalah multikolinearitas dapat dilihat dari Universitas Sumatra Utara besaran Variance Inflation Factor VIF. Berdasarkan hasil pengujian model regresi diperoleh hasil untuk masing-masing variabel sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolineritas VIF- Tolerance Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Return saham 1.000 1.000 Volume perdagangan .997 1.003 Volatilitas harga saham .997 1.003 a. Dependent Variable: bidaskspread Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data diolah Tabel 4.4 menunjukkan bahwa Variance Iflation Factor VIF dari variabel return saham, volume perdagangan, dan volatilitas harga saham lebih kecil dari 10, maka artinya tidak terdapat persoalan multikolinearitas diantara variabel bebas.

4.2.2.3. Uji Heteroskedatisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat. Hasil grafik scatterplot sebagai berikut: Universitas Sumatra Utara Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data diolah Gambar 4.3 Hasil Grafik Scatterplot Gambar 4.3 menunjukkan adanya pola tertentu seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit. Hal ini mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Data yang tidak terdistribusi secara normal dapat ditransformasi ke dalam logaritma natural, maka dapat dilihat apakah data tersebut sudah terdistribusi secara normal atau tidak. Berikut ini adalah hasil uji setelah ditransformasikan. Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data diolah Gambar 4.4 Hasil Grafik Scatterplot Setelah Transformasi Data Universitas Sumatra Utara Gambar 4.4 menunjukkan tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas juga dapat di uji dengan menggunakan Uji Glejser, yakni meregresikan absolut nilai residual sebagai nilai dependen dengan variabel independen. Jika probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5 maka tidak terdapat heteroskedastisitas Ghozali. 2005. Berdasarkan uji heteroskedastisitas Tabel 4.5 diperoleh hasil bahwa variabel return saham, volume perdagangan, dan volatilitas sudah bebas dari heteroskedastisitas yang ditunjukkan dengan tingkat signifikansi 0,05. Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.116 .088 -1.322 .190 Return Saham -.018 .019 -.119 -.936 .352 Volume Perdagangan -.006 .007 -.094 -.833 .407 Volatilitas Harga Saham -.012 .016 -.097 -.754 .453 a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data diolah

4.2.2.4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada Universitas Sumatra Utara periode t-1 sebelumnya. Cara mengetahui adanya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson. Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.6 Hasil Autokorelasi Durbin Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .065 a .004 -.009 .04151 1.882 a. Predictors: Constant, volatilitashargasaham, returnsaham, volumeperdagangan b. Dependent Variable: bidaskspread Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data diolah Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai Durbin –Watson DW penelitian ini adalah 1,882 di antara 1,5 sampai 2,5. Hal ini berarti dalam penelitian ini tidak terdapat autokorelasi. Pada saat data ditransformasikan ke dalam Logaritma natural dengan menggunakan kedua Model Semi Log, data variabel belum normal. Namun, pada saat data ditransformasikan ke dalam Logaritma natural dengan menggunakan Model Log Ganda, data variabel menjadi normal.

4.2.3. Analisis Regresi Linear Berganda

Model regresi yang digunakan untuk mengetahui pengaruh return saham X 1 , volume perdagangan X 2 dan volatilitas harga saham X 3 terhadap bid-ask spread Y menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil dari analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini: Universitas Sumatra Utara Tabel 4.7 Hasil Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -2.499 .296 -8.431 .000 Lnreturn saham .152 .067 .239 2.274 .025 Lnvolume perdagangan .078 .043 .180 1.800 .075 Lnvolatilitas harga saham .033 .067 .052 .492 .624 a. Dependent Variable: lnbidaskspread Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data diolah Hasil tersebut dapat ditulis dalam model persamaan regresi sebagai berikut: Y = -2,499 + 0,152 X 1 +0,078 X 2 +0,033X 3 + e Dari persamaan linier berganda tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai konstanta sebesar -2,499. Hal ini menunjukkan bahwa jika return saham, volume perdagangan dan volatilitas harga saham dianggap konstan atau nol maka bid ask spread bernilai -2,499. 2. Nilai koefisien regresi return saham sebesar 0,152. Hal ini menunjukkan perubahan return saham berpengaruh positif terhadap bid ask spread, artinya jika return saham meningkat sebesar 1 maka bid ask spread akan meningkat sebesar 0,152. 3. Nilai koefisien regresi volume perdagangan sebesar 0,078. Hal ini menunjukkan perubahan volume perdagangan berpengaruh positif terhadap bid ask spread, Universitas Sumatra Utara artinya jika volume perdagangan meningkat sebesar 1 maka bid ask spread akan meningkat sebesar 0,078. 4. Nilai koefisien regresi volatilitas harga saham sebesar 0,033. Hal ini menunjukkan perubahan volatilitas harga saham berpengaruh positif terhadap bid ask spread, artinya jika volatilitas harga saham meningkat sebesar 1 maka bid ask spread akan meningkat sebesar 0,033.

4.2.4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji secara parsial uji t dan uji simultan uji F.

4.2.4.1. Uji Hipotesis Secara Serempak Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi return saham X 1 , volume perdagangan X 2 dan volatilitas harga saham X 3 secara bersama-sama terhadap bid-ask spread. Berikut ini adalah hasil pengujian dengan taraf signifikansi α =0,05: Table 4.8 Hasil Uji Hipotesis Secara Serempak Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 2.648 3 .883 3.453 .020 a Residual 23.011 90 .256 Total 25.659 93 a. Predictors: Constant, lnvolatilitashargasaham, lnvolumeperdagangan, lnreturnsaham b. Dependent Variable: lnbidaskspread Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data diolah Universitas Sumatra Utara Tabel 4.8 menunjukkan nilai sign 0,020 α 0,05 dan F hitung adalah 3,453 dimana F hitung 3,453 F tabel 3,200, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara perubahan return saham X 1 , volume perdagangan X 2 dan volatilitas harga saham X 3 terhadap bid-ask spread.

4.2.4.2. Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi return saham X 1 ,volume perdagangan X 2 dan volatilitas harga saham X 3 secara parsial terhadap bid ask spread. Berikut ini adalah hasil pengujian dengan taraf uji signifikansi α = 0,05. 1. Pengujian return saham X 1 terhadap bid-ask spread Y menunjukkan sign 0,025 α 0,05 dan t hitung adalah 2,274 dimana t hitung 2,274 t tabel 2,201, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya return saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap bid-ask spread pada perusahaan manufaktur yang melakukan stock split di Bursa Efek Indonesia. 2. Pengujian volume perdagangan X 2 terhadap bid-ask spread Y menunjukkan sign 0,075 α 0,05 dan t hitung adalah 1,800 dimana t hitung 1,800 t tabel 2,201, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya volume perdagangan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap bid-ask spread pada perusahaan manufaktur yang melakukan stock split di Bursa Efek Indonesia. 3. Pengujian volatilitas harga saham X 3 terhadap bid-ask spread Y menunjukkan sign 0,624 α 0,05 dan t hitung adalah 0,492 dimana t hitung 0,492 t tabel 2,201, Universitas Sumatra Utara maka Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya volatilitas harga saham berpengaruh positif da tidak signifikan terhadap bid-ask spread pada perusahaan manufaktur yang melakukan stock split di Bursa Efek Indonesia.

4.2.5. Koefisien Determinasi

Nilai koefisien determinasi pada penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Table 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .321 a .103 .073 .50564 a. Predictors: Constant, lnvolatilitashargasaham, lnvolumeperdagangan, lnreturnsaham b. Dependent Variable: lnbidaskspread Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data diolah Dari Tabel 4.9 diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,073 atau 7,3. Hal ini menunjukkan bahwa 7,3 variasi variabel bid-ask spread perusahaan yang melakukan stock split dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen return saham, volume perdagangan, dan volatilitas harga saham, sedangkan sisanya sebesar 92,7 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

4.3. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh harga, volume perdagangan, return, frekuensi perdagangan, dan volatilitas harga saham terhadap Bid Ask Spread perusahaan yang melakukan stock split periode 2004-2008

4 23 130

Analisa pengaruh risiko sistematis, likuditas, dan stock split terhadap return saham

0 10 120

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

5 22 132

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 19

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

PENGARUH RETURN SAHAM, HARGA SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN, DAN VARIAN RETURN SAHAM TERHADAP BID ASK SPREAD SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14