Akibat Sistem Tanam Paksa

e. Akibat Sistem Tanam Paksa

Sistem Tanam Paksa ternyata menimbulkan masalah. Berikut ini adalah beberapa akibat di-

Indonesian Heritage, jilid 3,2002

terapkannya sistem tanam paksa.  Rakyat Indonesia mengalami kemiskinan, kela- Sumber:

paran, dan kematian.

Gambar 2.1.2

Eduard Douwes Dekker, tokoh humanis Belanda yang  Tanah-tanah pertanian rusak karena dipergu-

membela rakyat Indonesia berkenaan dengan dilakukannya nakan untuk menanam tanaman yang berbeda

tanam paksa (kiri) dan buku Max Havelaar, karangan dengan kebiasaan.

Eduard Douwes Dekker menceritakan penderitaan rakyat Indonesia akibat tanam paksa.

 Tanah pertanian terlantar akibat kurangnya waktu untuk mengerjakan tanah.

Melalui pidato-pidatonya, Baron van Hoevel  Adanya perubahan dalam pelapisan sosial ma-

membela rakyat Indonesia di depan DPR Neder- syarakat di Jawa.

land. Sementara Eduard Douwes Dekker, bekas Re-  Ekonomi “uang” mulai meresapi penduduk di

siden di Lebak-Rangkasbitung, Serang, dan Banten wilayah-wilayah pedesaan.

berpendapat bahwa sistem tanam paksa harus di- hapus karena menimbulkan penderitaan bagi rak-

 Munculnya pekerja upahan. yat. Douwes Dekker melihat sendiri penderitaan

 Munculnya sistem penyewaan tanah kepada rakyat karena dibebani berbagai pajak dan kerja pengusaha Barat.

paksa. Karena dianggap membela rakyat, ia diberhentikan dari jabatannya. Setelah kembali ke

IIIII lmu Pengetahuan Sosial 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII

negeri Belanda, Douwes Dekker menulis buku yang  Pihak swasta dapat menyewa tanah milik berjudul Max Havelaar. Ia memakai nama samaran

orang Indonesia selama 75 tahun. Moeltatoeli (saya telah banyak menderita). Buku ini

 Membuka lapangan kerja bagi warga negara menceritakan kesengsaraan rakyat Indonesia kare-

yang tidak memiliki tanah. na Cultuurstelsel, khususnya pemaksaan menanam

kopi yang hanya menguntungkan pihak Belanda, Undang-Undang Gula mengatur pemindahan perusahaan-perusahaan gula ke tangan swasta. Isi

sehingga sistem tersebut harus segera diakhiri. Setelah rakyat Belanda membaca buku ini, mereka

Undang-Undang Gula antara lain, sebagai berikut. merasa ditipu oleh pemerintah. Banyak rakyat

 Secara berangsur-angsur pemerintah akan Belanda yang mengecam politik Tanam Paksa.

menghilangkan monopoli tanaman tebu. Berkat perjuangan kaum liberal dan golongan

 Pengusaha swasta dapat mengusahakan ta- humanis, sedikit demi sedikit Cultuurstelsel diha-

naman tebu di Jawa.

puskan. Tahun 1870 dapat dianggap sebagai batas Undang-Undang Agraria 1870 tersebut diha- akhir Cultuurstelsel. Dengan berakhirnya Cultuurstel-

rapkan dapat menunjang peningkatan kesejah- sel, dilaksanakanlah politik kolonial liberal.

teraan penduduk jajahan. Menurut pemerintah kolonial Belanda, apabila penduduk jajahan mak-

C. Penanaman modal swasta dan asing

mur, perekonomian negara yang menjajah akan mengalami peningkatan. Bersamaan dengan dike-

Masuknya paham liberal ke negeri Belanda me- luarkannya Undang-Undang Agraria, Belanda mengaruhi kebijakan pemerintah kolonial Belanda melaksanakan Politik Pintu Terbuka. Yang dimaksud di Indonesia. Pengaruh golongan liberal dalam pe-

Politik Pintu Terbuka adalah kebijakan pemerintah merintahan Belanda di Indonesia adalah dihapus-

kolonial Belanda yang memberi kesempatan bagi kannya Tanam Paksa. Dalam kebijakannya atas

penanam modal swasta dan asing di Indonesia. tanah jajahan, golongan liberal berpendapat bah-

wa pemerintah tidak perlu campur tangan dalam Selama periode 1870-1900, Indonesia terbuka urusan ekonomi. Tugas itu harus diserahkan pada

bagi penanam modal asing. Pada masa itu, modal pihak swasta. Sistem ekonomi kolonial antara ta-

swasta dari Belanda, Inggris, Amerika, dan Belgia hun 1870 dan 1900 pada umumnya disebut sistem

telah ditanamkan untuk membuka perkebunan- liberalisme. Oleh karena itu, setelah dihapuskannya

perkebunan, seperti kopi, teh, tebu, dan kina di Jawa Sistem Tanam Paksa, kaum pengusaha swasta lelu-

dan Sumatera Timur.

asa mengatur tanah jajahan Belanda agar dapat

b. Dampak dilaksanakannya penanaman

menghasilkan keuntungan baginya dan bagi nege-

modal swasta dan asing bagi kehidup-

rinya.

an rakyat Indonesia

a. Penanaman modal swasta di Indonesia

Dengan diterapkannya sistem liberal perda- Pada tahun 1870, pemerintah Belanda menge-

gangan di Indonesia, maka telah terjadi banyak ke- luarkan dua undang-undang yang penting. Yang

senjangan dalam berbagai bidang kehidupan, baik pertama adalah Undang-Undang Agraria. Yang ke-

dalam bidang sosial, politik, maupun ekonomi. Pa- dua adalah Undang-Undang Gula.

da satu sisi, golongan pengusaha swasta dan peme- rintah Belanda memperoleh banyak keuntungan.

Undang-Undang Agraria mengatur cara-cara Namun, pada sisi yang lain merugikan penduduk pengusaha swasta memperoleh tanah. Isi Undang- Indonesia pada umumnya, karena menyebabkan Undang Agraria antara lain, sebagai berikut. kemunduran tingkat kesejahteraan hidup.

 Memberi kesempatan kepada pihak swasta un- Merosotnya kemakmuran penduduk Indone- tuk menanamkan modalnya di Indonesia. sia pada abad ke-19 disebabkan oleh berbagai fak-

tor, antara lain sebagai berikut.

 Pertambahan jumlah penduduk yang cepat ti- dak diimbangi dengan jumlah produksi perta- nian. Yang terjadi, jumlah produksi pertanian malah menurun.

 Penyimpangan pola tanam paksa dan kerja ro- di menyebabkan jatuhnya banyak korban di

Indonesian Heritage Jilid 3

kalangan penduduk. Seperti terjadinya kelapar-

an di Demak pada tahun 1848 dan di Grobogan

Sumber:

Gambar 2.1.3

pada tahun 1849.