Membuat Kerangka Karangan

C. Membuat Kerangka Karangan

Setelah kita menentukan topik, membatasi topik, menentukan tujuan, menetapkan maksud, dan membuat judul, langkah berikutnya adalah membuat kerangka karangan.

Kerangka karangan atau outline berupa rencana kerja yang memuat pedoman tentang hal-hal yang akan kita buat menjadi karangan. Dengan adanya kerangka, maka karangan yang kita susun menjadi terarah pada tujuan.

Banyak manfaat dari kerangka karangan, karena dapat membantu penulis untuk hal-hal di bawah ini.

1. Sebagai pedoman agar karangan kita teratur.

2. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.

3. Untuk menghindari penulis yang berulang-ulang dari topik yang sama.

4. Untuk memudahkan dalam mencari materi pembantu. Ada dua jenis kerangka bila dilihat dari perumusan teksnya.

1. Kerangka Kalimat Jenis kerangka karangan ini menggunakan kalimat-kalimat lengkap untuk

merumuskan tiap unit. Contoh kerangka kalimat. Judul: Mencegah Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas

A. Beberapa faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas

1. Kecerobohan pengendara kendaraan bermotor dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas.

160 Bahasa Indonesia SMK/MAK Kelas X

2. Kesalahan teknis kendaraan seperti lampu,rem, dan alat lain yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas.

3. Kurangnya rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan bisa juga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas.

B. Kecelakaan lalu lintas bisa berakibat berbagai macam.

1. Kecelakaan lalu lintas dapat mengakibatkan kerugian harta benda.

2. Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan hilangnya nyawa manusia.

3. Kecelakaan lalu lintas juga dapat mengakibatkan korban luka-luka bahkan korban cacat seumur hidup.

C. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas.

1. Pengetatan terhadap aturan berlalu lintas dapat mengurangi kecelakaan lalu lintas.

2. Penambahan rambu-rambu lalu lintas dan penambah marka jalan bisa mengurangi kecelakaan lalu lintas.

2. Kerangka Topik Pada kerangka jenis ini, perumusan unit-unitnya diungkapkan dengan pokok-

pokok yang berupa topik, tidak menggunakan kalimat-kalimat lengkap. Contoh Kerangka Topik Judul: Mencegah Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas

A. Faktor penyebab kecelakaan

1. Kecerobohan pengendara

2. Kesalahan teknis kendaraan

3. Kuragnya rambu dan marka

B. Akibat kecelakaan

1. Kerugian material.

2. Hilangnya nyawa manusia.

3. Luka-luka dan cacat seumur hidup.

C. Cara mencegah kecelakaan

1. Pengetatan aturan berlau lintas.

2. Penambahan rambu-rambu dan marka jalan.

Keindahan Taman 161

Tugas

A. Lakukan kegiatan berikut!

1. Bacalah teks berikut dengan seksama!

2. Tentukan tema dan topiknya.

3. Carilah gagasan utama tiap paragraf, kemudian urutkan agar menjadi kerangka karangan dari teks tersebut.

4. Diskusikan dengan tema-tema Anda hasil dari tugas ini.

Permainan Warna Jadikan Semarak dan Serasi Warna memperkaya dunia. Bagi para gardener warna juga dipercaya

sebagai modal yang bisa diekspos. Ini bakal membuat taman menjadi lebih hidup, seperti infus yang memberi atmosfer baru. Menggugah emosi, menyegarkan spiritualitas. Warna juga memberi keunikan untuk mengekspresikan diri Anda. Tentu saja warna di taman tidaklah statis. Ia berubah seturut musim dan waktu.

Kalau warna mempunyai pengaruh yang nyata pada taman, alangkah baiknya jika kita belajar mengenalinya dengan baik. Secara umum banyak orang mengetahui warna-warna natural. Seperti merah, kuning, hijau, biru, cokelat, dsb. Namun banyak lagi yang masih butuh panduan untuk menyelaraskan agar kombinasi warna yang didapat tidak terlalu lemah atau terlalu frontal. Lingkaran warna, yang didasarkan pada spektrum warna alam, pelangi, bisa menjadi dasar untuk mengeksplorasi warna di taman hingga tampil serasi.

Skema penanaman didasarkan pada harmonisasi warna dimana warna-warna yang dipilih disarankan berdekatan satu sama lain di roda warna. Dapat juga diambil warna-warna kontras secara bersamaan dari sisi yang berlawanan pada roda warna. Warna kontras yang paling ekstrim diambil dari warna yang berlawanan langsung. Taruhlah warna merah dengan hijau, biru dan oranye, kuning dengan violet.

Kombinasi warna pada taman umumnya lebih sederhana dibandingkan dengan dekorasi interior. Karena pada setiap bagian tanaman. Entah itu mahkota bunga, kelopak bunga, duan, ranting, kulit kayu, dan biji punya warna yang berbeda-beda. Sehingga bisa dipakai sebagai pertimbangan mengkombinasikan warna dengan tanaman lainnya.

Dalam praktiknya kelompok-kelompok warna dipakai secara bersama- sama. Mulai dari hot colours seperti merah, oranye, dan kuning. Warna kuat seperti pink dan ungu. Juga cool colours macam biru dan hijau bisa dipakai bersama-sama dengan putih dan soft pink. Hot colours

162 Bahasa Indonesia SMK/MAK Kelas X 162 Bahasa Indonesia SMK/MAK Kelas X

Hijau menjadi warna yang dominan pada setiap taman. Entah itu sebagai latar belakang atau sebagai cover ground seperti halnya rumput atau lumut yang tumbuh di atas bebatuan. Warna hijau sendiri sebenarnya mempunyai variasi yang sangat banyak. Coba ambil beberapa daun di taman, dan Anda bakal menemukan hijau-biru, hijau ungu, keperakan, atau hijau-coklat.

Warna hijau sebaiknya menjadi dasar untuk menemukan skema pewarnaan. Hijau merupakan warna yang kalem dan segar sehingga rasanya tidak perlu menambahkan unsur apapun untuk bisa dinikmati. Warna biru juga bisa menjadi pilihan. Sifatnya menenangkan seperti birunya warna awan dan refleksi air. Biru menciptakan ruang dan menyegarkan. Warna ini agaknya cocok dipilih di pojok-pojok taman yang ternaungi dan gelap, karena di situ warna biru akan terlihat menonjol.

Sementara warna-warna kuat membuat taman nampak berenergi dan hangat. Warna merah misalnya berhubungan dengan kekuatan. Alasan kenapa merah menjadi warna potensial, karena ia saling mengisi dengan warna hijau yang merupakan lawannya. Soalnya kalau Anda perhatikan merah tanaman semisal coleus, aglaonema, keladi hias, dan beragam tumbuhan berbunga. Juga dahan atau ranting serta dedaunan yang jatuh. Jadi jangan takut memasukkan warna merah di taman Anda, karena merah juga mempunyai variasi warna yang sangat luas.

Sedangkan kuning merupakan warna yang paling kuat di taman. Hati- hati menempatkan di taman, karena dia bisa sangat menonjol dan dominan atau bahkan merusak. Kuning sangat akan lebih baik dikombiinasikan dengan hot colours lain semisal warna orage atau dengan yang netral seperti daun yang keperakan.

Ada banyak cara untuk mengkombinasikan warna, dan banyak para gardener memilih tema menggunakan lingkaran warna dengan memilih warna yang berdekatan. Kombinasi warna akan harmonis jika memiliki tone yang sama. Dalam bahasa warna, tone berhubungan dengan kecemerlangan warna. Tumbuhan yang berbeda warnanya dengan tone yang sama dapat ditanam secara berdekatan. Merah tua sebaiknya dilatarbelakangi dengan maroon. Sementara maroon sedikit dikombinasikan dengan ungu, ungu dengan biru tua. Sedangkan warna-warna cool bisa dikelompokkan bersama, itu untuk mencegah agar kehadirannya tidak terlalu kalem.

Sumber: Garden, No. 07/TH. I/2006

Keindahan Taman 163

B. Lakukan kegiatan berikut!

1. Tentukan sebuah topik!

2. Buatlah kerangka karangannya!

3. Buatlah karangan r

20 paragraf berdasarkan kerangka karangan yang telah Anda buat!

Rangkuman

i Langkah-langkah membuat karangan adalah sebagai berikut.

1. Menentukan topik

2. Membatasi topik

3. Menentukan tujuan

4. Menetapkan maksud

5. Membuat judul

6. Membuat kerangka karangan

i Dilihat dari perumusan teksnya, kerangka ada dua jenis, yaitu:

1. kerangka kalimat dan

2. kerangka topik.

Uji Kompetensi

Kerjakan uji kompetensi di buku tugas Anda!

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1. Sebuah topik bisa kita ungkapkan menjadi sebuah karangan dalam berbagai bentuk-bentuk kita menceritakan peristiwa peristiwa yang kita alami secara kronologis berarti membuat kerangka berbentuk ....

a. narasi

b. deskripsi

c. ekposisi

d. argumentasi

e. persuai

164 Bahasa Indonesia SMK/MAK Kelas X

2. Bila kita akan membuat karangan, judul karangan kita buat setelah langkah ....

a. menentukan topik

b. membatasi topik

c. menentukan tujuan

d. menentukan pengungkapan maksud

e. menentukan kerangka karangan

3. Berikut ini adalah manfaat dari kerangka karangan, kecuali ....

a. Sebagai pedoman agar karangan kita teratur

b. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda

c. Untuk menghindari pengulangan topik yang sama

d. Untuk memudahkan mencari materi pembantu

e. Untuk memudahkan menentukan judul

4. 1) Keuntungan menghemat energi

a. menghemat biaya

b. pemerataan pemakaian

c. membantu penyediaan listrik

2) Alasan menghemat energi

a energi listrik terbatas

b. banyak yang memerlukan

c. pertimbagan biaya

3) Fungsi energi listrik

a. sebagai penerangan

b. untuk kepentingan rumah tangga

c. menunjang transportasi Susunan kerangka karangan di atas yang paling tepat adalah ....

5. Tujuan penyempitan topik dalam persiapan membuat karangan adalah ....

a. agar karangan lebih fokus

b. agar karangan sistematis

c. agar karangan cepat selesai

d. agar karangan mudah dibaca

e. agar karangan urut

Keindahan Taman 165

6. Kerangka karangan berikut tepat untuk mengembangkan kerangka karangan dengan topik ”Peran Tenaga Wanita dalam Pembangunan”, kecuali ....

a. Wanita sebagai tenaga kerja kelas dua

b. Kelebihan yang dimiliki wanita

c. Jenis-jenis pekerjaan yang tepat ditangani kaum wanita

d. Kedudukan wanita dalam berbagai bidang pekerjaan

e. Perbandingan kekuatan fisik dalam bekerja antara pria dan wanita

7. Kerangka karangan harus dapat menimbulkan rangsangan pembaca untuk membaca karangan tersebut, artinya judul karangan harus ....

a. relevan

d. provokatif

b. singkat

e. lugas

c. padat

8. Berikut adalah langkah-langkah persiapan sebelum kita membuat karangan/ mengembangkan karangan yang sesungguhnya, kecuali ....

a. menentukan topik

b. membatasi topik

c. menentukan tujuan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Problem Based Lerning (PBL) pada Siswa Kelas 1 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 88

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Aspek Menulis dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Model Cooperative Learning Siswa Kelas 3 SD N 2

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Aspek Menulis dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Model Cooperative Learning Siswa Kelas 3 SD N 2 Kalangbancar Grobogan Semester 2 Tahun A

0 0 61

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Aspek Menulis dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Model Cooperative Learning Siswa Kelas 3 SD N 2 Kalangbancar Grobogan Semester 2 Tahun A

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Aspek Menulis dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Model Cooperative Learning Siswa Kelas 3 SD N 2 Kalangbancar Grobogan Semester 2 Tahun A

0 0 74

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dengan Metode Team Games Tournament Berbantuan Media Kartu Kata

0 0 15

Piawai berbahasa cakap bersastra indonesia SMA XII Bahasa Sunardi dan Suharto

0 0 326

Bahasa dan Sastra Indonesia 3

1 8 202

Program Bahasa Untuk SMA MA

0 0 250

Program Bahasa Untuk SMA MA

0 0 206