11 Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba Hasil Belajar Kognitif

Tabel 3.11 Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba Hasil Belajar Kognitif

No Kriteria

Nomor Soal

2 Tidak Valid 18

Hasil analisis validitas dari 40 butir soal uji coba keterampilan berfikir kreatif dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2010 didapatkan 22 butir soal yang dinyatakan valid dan 18 butir soal yang tidak valid. Soal yang digunakan dalam penelitian mewakili tujuan pembelajaran dan indikator.

2. Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi

Arikunto , 178). Instrumen yang skor butirnya 1 dan 0 dalam mencari indeks reliabilitas menggunakan rumus K-R 21, sebagaiberikut:

Keterangan : r : Reliabilitas instrumen 11

K : Banyak butir soal atau butir pertanyaan M : Skor rata-rata

V t : Varians total (Suharsimi Arikunto, 2013: 164 ).

Sedangkan untuk menentukan varian total menggunakan persamaan sebagai berikut:

ΣΧ − V t =

( Suharsimi Arikunto, 2003: 227) .............. (3.14) Ν

Tabel 3.12

Interpretasi Reliabilitas ( Suharsimi Arikunto, 2009: 75)

Sangat Tinggi

Sangat Rendah

Untuk menentukan reliabel pada soal essay peneliti menggunakan rumus Alpha, menurut Cronbach dalam Sugianto rumus alpha dapat digunakan untuk mengukur Reliabelitas tes yang menggunakan skala

likert, tes yang menggunakan bentuk essay. (Sugiono ) -139  2 k   SD

r 11 =    1 2  ............................................................. (3.15)  k − 1   SD t 

Keterangan : K

: Jumlah SD 2

b : Varian soal SD 2

: Varian total

Menentukan varian soal dengan rumus :

J= 2 KL

N ................................................................................ (3.16) Menurut Remmers et.al. harga koefisien reliabilitas yang dapat digunakan

SD t =

dalam sebuah penelitian adalah 0,5. (Sumarna Surapranata, 2004: 114).

Berdasarkan analisis reliabilitas soal uji coba keterampilan berfikir kreatif siswa adalah 0.604334 dengan kriterian tinggi. Sedangkan untuk analisis reliabilitas hasil belajar kognitif siswa adalah 0,71 dengan kategori tinggi.

3. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membendakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan

siswa yang bodoh (berkemampuan rendah).(Suharsimi Arikunto , 2013:

226-228)Untuk menghitung daya pembeda soal dihitung dengan menggunakan rumus:

D = Α − Β = Ρ Α − Ρ Β ................................................................ (3.17) J Α J Β

Keterangan:

D : Daya pembeda J

: Jumlah peserta tes J A : Banyaknya peserta kelompok atas J B : Banyaknya peserta kelompok bawah

B A : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

B B : Banyaknya peserta kelompok bawah yang

menjawab soal itu dengan benar Β Α : Proporsi peserta kelompok atas yang

menjawab benar (ingat p sebagai indeks kesukaran)

Β Β : Ρ Proporsi peserta kelompok bawah yang Β =

J Β menjawab benar.

Tabel 3.13 Klasifikasi Daya Pembeda Daya Pembeda

Kategori

0,00-0,20 Jelek (Poor) 0,21-0,40

Cukup (Satisfactory) 0,41-0,70

Baik (Good) 0,71-1,00

Baik Sekali (Excellent).

Negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai negatif sebaiknya di buang saja. (Suharsimi Arikunto , 2013: 218-232)

Soal yang baik yaitu memiliki daya pembeda yang tinggi, artinya soal tersebut dapat membedakan antara siswa kelompok atas dan siswa kelompok bawah, sebaliknya semakin rendah daya beda, maka kualitas soal semakin jelek karena tidak dapat membedakan siswa kelas atas dan siswa kelas bawah.

Hasil analisis daya beda soal uji coba keterampilan berfikir kreatif dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2010 didapatkan 8 butir soal kategori baik, 7 butir soal kategori cukup, 13 butir soal kategori jelek dan 2 butir soal kategori tidak baik.

Sedangkan untuk hasil analisis daya beda soal uji coba hasil belajar kognitif siswa dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2010 didapatkan 2 butir soal kategori baik sekali, 17 butir soal kategori baik, 5 butir soal kategori cukup dan 16 butir soal kategori jelek.

4. Taraf Kesukaran Taraf kesukaran adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring banyaknya subyek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul.(Suharsimi

Arikunto , 2000: 230).Untuk mencari tingkat kesukaran dihitung dengan rumus sebagai berikut:

.......................................................................................... (3.18) J s

Keterangan: P

: Indeks Kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul J S

: Jumlah seluruh siswa peserta tes.