2.2.3.2.2. Penilaian Acuan Kriteria Criterion-Referenced Assessment
Menurut Tardif, penilaian dengan pendekatan Penilaian Acuan Kriteria PAK merupakan proses pengukuran prestasi belajar dengan cara membandingkan
pencapaian seorang anak dengan pelbagai perilaku ranah yang telah ditetapkan secara baik well-defined dominant behaviours sebagai patokan absolut. Penilaian
Acuan Kriteria memerlukan kriteria mutlak pada tujuan pembelajaran umum TPU dan tujuan pembelajaran khusus TPK. Maksudnya, nilai atau kelulusan
seorang anak bukan berdasarkan perbandingan dengan nilai yang dicapai oleh rekan-rekan sekelas atau sekelompoknya, melainkan ditentukan oleh penguasaan
atas materi pelajaran hingga batas yang sesuai dengan tujuan instruksional. Pendekatan penilaian seperti ini biasanya diterapkan dalam sistem belajar tuntas
mastery learning. Dalam sistem belajar tuntas, seorang anak baru dapat dinyatakan lulus dalam evaluasi suatu mata pelajaran apabila ia telah menguasai
seluruh materi secara merata dan mendalam dengan nilai minimal 80 Syah, 2009.
2.2.3.3. Batas Minimal Prestasi Belajar
Setelah mengetahui indikator dan memperoleh skor hasil evaluasi prestasi belajar, guru juga perlu mengetahui bagaimana menetapkan batas minimal keberhasilan
belajar para anak. Menetapkan batas minimum keberhasilan belajar anak selalu berkaitan dengan upaya pengungkapan hasil belajar. Ada beberapa alternatif
norma pengukuran tingkat keberhasilan anak setelah mengikuti proses mengajar- belajar, di antara norma-norma pengukuran tersebut ialah:
1. Norma skala angka dari 0 sampai 10
2. Norma skala angka dari 0 sampai 100
Angka terendah yang menyatakan kelulusan keberhasilan belajar passing grade skala 0-10 adalah 5,5 atau 6, sedangkan untuk skala 0-100 adalah
55 atau 60. Jadi, pada prinsipnya, jika seorang anak dapat menyelesaikan lebih dari separuh tugas atau dapat menjawab lebih dari setengah instrumen evaluasi
dengan benar, ia dianggap telah memenuhi target minimal keberhasilan belajar.
Universitas Sumatera Utara
Namun demikian, perlu dipertimbangkan oleh para guru penetapan passing grade yang lebih tinggi misal: 65 atau 70 untuk pelajaran-pelajaran inti core subject.
Pelajaran-pelajaran inti ini meliputi bahasa dan matematika. Pengkhususan passing grade
seperti ini sudah berlaku umum di banyak negara maju dan telah mendorong peningkatan kemajuan belajar anak dalam bidang-bidang studi lain
Syah, 2009.
2.2.4. Hubungan Infeksi Soil Transmitted Helminths dengan Prestasi
Belajar Anak
Infeksi cacing mempengaruhi status gizi anak-anak melalui berbagai mekanisme, di antaranya melalui pengambilan nutrisi dari jaringan tubuh manusia host serta
menyebabkan gangguan dalam proses absorpsi nutrisi. Mekanisme ini menyebabkan anemia dan defisiensi mikronutrisi yang berkontribusi terhadap
gangguan pertumbuhan, keadaan tubuh yang lemah, serta menurunkan kehadiran di sekolah. Penurunan kehadiran sekolah pada usia dini selanjutnya berimplikasi
besar terhadap proses kehidupan anak-anak tersebut Welch et al., 2013. Penelitian cross sectional Jardim-Botelho et al. 2008 terhadap 210
orang anak-anak berusia 6-11 tahun di Americaninhas, Minas Gerais, Brazil medapatkan bahwa infeksi cacing tambang berhubungan dengan tingkat
konsentrasi dan kemampuan memproses informasi yang lebih buruk. Hal ini diukur dengan menggunakan subtes Wechsler Intelligence Scale for Children III
WISC-III. Sedangkan, infeksi Ascaris lumbricoides berhubungan dengan tingkat intelegensi umum yang lebih buruk dan diukur dengan menggunakan Raven
Colored Progressive Matrices . Anak-anak dengan infeksi poliparasit cacing
tambang dan Ascaris lumbricoides memiliki kemampuan kognitif yang lebih buruk daripada anak-anak dengan infeksi tunggal.
Universitas Sumatera Utara