Tentang nama-nama dari bentuk Gunung Mutis

49 Gambar 2 Lereng Gunung Mutis Gambar 3 Gunung Batu disekitar Gunung Mutis dan Hewan peliharaan Warga yang berkeliaran Bebas di padang ramput

3.6 Tentang nama-nama dari bentuk Gunung Mutis

Dari ujung Gunung Mutis sebelah Utara sampai Kaisliu sampai ke sebela Timur dari puncak ke puncaknya dihubungkan dengan bentuk tanah yang curam di sebelah menyeblah; begitu curamnya jalan dari puncak ke puncak bagaikan isi pedang sehingga binatang besar tidak dapat melewati lereng-lereng puncak ini, kecuali babi hutan yang tahu benar jalan ini, atau kera yang boleh meloncat kian kemari dari puncak kepuncak Gunung Mutis ini. Sebab itu dari ujung utara ke ujung timur disebut Belo Tan Lakan Ma Fafi Tui Lala. Belo atau Kelo artinya kera. Tanlakanloncatan lompatan. Kera-kera meloncat dari puncak ke puncak gunung ini. Fafi ”Babi Babi hutan”. Babi jinak atau, anjing tidak bisa berjalan di tempat ini karena sangat berbahaya. Tui Lala jalan babi hutan itu meniti, yang tampaknya sangat curam. Pada 50 puncak yang tertinggi sampai di ujung sebelah Timur, terdapat beberapa tempat yaitu Lalu unu, oe ana bi kuis, nafu matafetin fetim ma lelo fu. 33 1. Lalinu adalah bunga api yang berhamburan atau bara api kecil yang berhamburan, yang sebenarnya adalah bunga air yang terkena cahaya api pada waktu malam saat gunung ini terbakar, berminggu-minggu lamanya. Percikan butir-butir air yang kena cahaya api waktu malam bagaikan bunga api yang berhamburan atau berterbangan sepanjang batang air terjun itu. 34 2. Oeana adalah mata air kecil pada akhir musim panas. Air kecil ini menjadi mata air yang besar sekali pada musim hujan, yang meluap dari danau dalam hati batu gunung yang menyemburkan air dari sumber batu juga. Mulut sumber itu sangat besar sehingga di mulut sumber ini, air terbagi menjadi tiga batang air terjun. Satu batang air terjun menuju ke sebelah Utara Gunung Mutis yang mengalir melalui Desa Bonleu, Keluar di Batu Peke, melalui Haekto terus ke Maurius masuk ke tanolo Belu melalui Besikama, lalu bermuara di Noe Faru. Tempat ini menjadi pelabuhan termasyur dari abad I sampai abad XII. Batang air terjun yang menuju ke sebelah barat melalui desa Nenas, tempat Noetoko, Eno Matanin, Matpunu, menembus Batu Malete, sungai besar, yang lebarnya ¾ km melaui Basniti Nuat, Susi, Tfome, Hau Fenu, Noelmina Batu putih jembatan hine bena dataran berumput lalu bermuara di pantai laut Selatan Pulau Timor. Di muara sungai terjadi suatu pulau kecil bernama Meni Fon Meni Beton- Bai Feon. Banyak buaya atau; Pulau Buaya. Demikian nama delta ini Sungai yang mengarah ke sebelah Timur juga mempunyai delta bernama La Ken Kun- La Kenu tempat penyebrangan jiwa-jiwa waktu meninggal dunia. Di sini mereka berkumpul dan menyebrang terus ke 33 Unit Pelaksana Teknik Dinas UPTD Arkeologi, Kajian Sejarah Dan Nilai Tradisional Provinsi Nusa Tenggara TimorNusa Tengga Timur,sejarah raja-raja Timor dan pulau-pulaunya, hal 3 34 Unit Pelaksana Teknik Dinas UPTD Arkeologi, Kajian Sejarah Dan Nilai Tradisional Provinsi Nusa Tenggara TimorNusa Tengga Timur,sejarah raja-raja Timor dan pulau-pulaunya, hal 4 51 Malaka. Dari sana mereka meyebrang lagi melalui beberapa tempat, lalu akhirnya tiba di tempat masing-masing asal usul kedatangan neneknya misalnya neneknya datang dari Hindia Betaking; tandanya adalah suatu benda yang masih disimpan atau masih diingat yakni Suni Betaking yaitu pedang dari Hindia Belanda; Suni Oa Manaspedang dari Hindia Muka. Batang air terjun yang menghadap kesebelah utara melalui desa Kaesliu, melalui suatu tempat berakhir perbatasan Mollo dan Amfoang. Dari tempatnya mengalir ke laut sebelah Utara berhadapan dengan pulau Alor. Sepanjang sungai ini dari Sutual sampai ke muaranya merupakan perbatasan Amfoang dan Ambenu. Di sini dua nama dirangkaikan yaitu Noe Binonis Noe Bitimos. 35 3. Bi Kuis Bi Kus“Kumbang atau guci besar”. Puncak Gunung yang tertinggi dari bukit-bukit lain yang juga merupakan puncak-puncak Gunung Mutis dari jauh tampaknya seperti sebuah guci besar. Karena itu disebut Bi Kusi. Awalan Bi dipakai untuk nama wanita atau juga hewan; tetapi disini di pakai untuk wanita atau putri yakni Putri Gunung Mutis. Inilah yang menjadi pokok penyembahan pada putri ini berabad-abad lamanya. Yang pertama kali datang mendapatkan Gunung Mutis a. Keluarga Kune UfKune IKune yang mula-mula bertempat di Netfoni. b. Keluarga Bai Uf Bai I Penukar Bay I perubahan di Koén. c. Keluarga Lasa Las Tuaf Lasa penguasa di Oe Letunan antara Fatu Naususu dan Gunung Mollo. d. Beberapa keluarga menyusul lagi. e. Kemudian datang Kono-Oematan yang dapat menghubungkan keluarga-keluarga ini TemukungDesa masa sekarang, menjadi satu bahagian atau satu wilyah pimpinan. 35 Unit Pelaksana Teknik Dinas UPTD Arkeologi, Kajian Sejarah Dan Nilai Tradisional Provinsi Nusa Tenggara TimorNusa Tengga Timur,sejarah raja-raja Timor dan pulau-pulaunya, hal 5 52 f. Yang terakhir datang adalah Sonbay dengan rombongannya; lalu terbentuk wilayah kekaisaran yang tak ada tandingnya di dataran Timor ini dan pulau- pulaunya. Penyembahan kepada Putri Gunung Mutis menghebat karena waktu itu diutus seekor Garuda mengukur pulau-pulau Maluku yang sudah diukur 36 4. Naufun Nan Fon artinya “terurai rambut hingga menutup mukanya atau tubuhnya hingga jarang kelihatan”. Dengan itu menjadi terang bahwa, rambut yang terurai adalah kiasan dari awan yang selalu menudungi puncak yang tertinggi yang berbentuk sebagai guci itu. 5. Tafetin “Melepaskanbercerai”. 6. Fet In “mereka berceraimereka berpisah”. Perceraian terjadi antara Putri dan penyembah-penyambahnya. 7. Lelo“limau hitam limau asam limau tanaman alam”. Limau yang tumbuh sendiri, tidak dipelihara oleh manusia, hanya oleh alam sendiri sesuai perubahan musim atau iklim. Sebenarnya suatu pohon yang bertumbuh sendiri dan berbiak sendiri. Seluruh penduduk dataran Timor dan pulau-pulaunya mengenal tanaman ini dalam masa modern ini bidang pertanian memeliharanya untuk pencangkokan atau okulasi. Hasilnya terlihat lebih bagus di sekitar Gunung Mutis. Istilah yang dipakai untuk ini adalah “Merdeka – Tumbuh, Merdeka Berbiak, Merdeka Beralih”. 8. Fuy “bebasmerdeka, berdiri sendiri, mengatur diri sendiri”. FuyFolu misalnya: Sul Folu Oe Folu tongkat kemerdekaan; diberikan oleh Pemerintah Belanda kepada semua Raja-raja didaratan Pulau Timor dan pulau-pulau sekitarnya sesudah perang Pen Fuy yaitu sesudah mengambil kota Konkordia di Kupang pada permulaan abad ke XVIII sejalan dengan permulaan perang Aceh. 37 36 Unit Pelaksana Teknik Dinas UPTD Arkeologi, Kajian Sejarah Dan Nilai Tradisional Provinsi Nusa Tenggara TimorNusa Tengga Timur,sejarah raja-raja Timor dan pulau-pulaunya. Hal 2-7 37 Unit Pelaksana Teknik Dinas UPTD Arkeologi, Kajian Sejarah Dan Nilai Tradisional Provinsi Nusa Tenggara TimorNusa Tengga Timur,sejarah raja-raja Timor dan pulau-pulaunya, hal 7 53

3.7 MitosAsal mula kedatangan nenek moyang masyarakat Mollo ke Gunung Mutis