45
bahwa sanksi mampu menciptakan rasa takut untuk melakukan pelanggaran bagi suatu masyarakat.
25
Selain itu ada kawasan padang penggembalaan berada di luar Nais –Tala’ dimana lahan
tersebut berupa hutan tanaman. Sebagian dari kawasan ini masuk kedalam kawasan Cagar Alam. Pada lahan ini berdasarkan peraturan adat, masyarakat dapat memanfaatkan kayu
bakar, madu, tali hutan, dan lain-lain tanpa merusak alam. Padang penggembalaan sebelumnya merupakan lahan terbuka yang diijinkan oleh pemerintah untuk ditanami
tanaman kehutanan seperti kemiri dan cemara di lahan ini juga terdapat tanaman hias seperti anggrek, kaktus dan lainnya. Untuk kawasan perkampungan, Kawasan pemukiman
masyarakat Mollo berada di luar kawasan padang penggembalaan yang merupakan kawasan kampung dan ladang masyarakat Mollo. Kawasan kampung memiliki rumah-rumah adat
masyarakat Mollo yang diberi nama Lopo serta pekarangan rumah yang ditanami dengan berbagai tanaman hias yang didapat dari hutan. Selain itu kawasan ladang yang berada di
sekitar rumah mereka juga ditanami dengan tanaman-tanaman musiman.
26
3.5 Gambaran umum Gunung Mutis
Telah dijelaskan pada bagian awal bahwa Gunung Mutis merupakan salah satu gunung tertinggi di pulau Timor. Istilah sebenarnya yang dipergunakan untuk gunung ini yakni istilah
Mutis karena gunung ini selalu berlindung muka atau berselubung muka dengan awan putih; kecuali pada saat turun hujan, awan putih itu bercampur dengan awan hitam. Sesudah hujan
awan itu akan kembali menjadi putih oleh karena itu istilah mutis Mutiini bermakna putih. Setiap tahun biasanya gunung ini terbakar sampai tiga minggu lamanya. Sementara itu, agin
25
Bapak Yakobus Toi, tanggal 5 januari 2017
26
Dewi jully Anna, Konservasi Hutan Gunung Mutis oleh Masyarakat Mollo, Nusa Tenggara Timur, Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor,
Bogor2015. Hal 9
46
bertiup kencang sehingga tempat kebakaran itu disapuh bersih. Di sinilah istilah Muti berubah arti menjadi bersih.
27
Pada musim hujan terdapat air terjun dari puncak gunung itu ke kakinya. Air terjun ini berasal dari mata air yang keluar dari lubang batu, dan mengalir sepanjang ribuan meter.
Batang air terjun itu, dipandang dari jauh, bagaikan kain putih karena jernih airnya. Di sini istilah Muit berarti jernih. Selain apa yang dilihat di atas atau di kulit gunung itu seperti
awan-awan, batang air terjun Muti sebenarnya menunjuk kepada harta benda yang ada di dalam gunung itu, Muti berarti harta perak atau emas muda. Sungai yang mengalir dari
puncak gunung ini terbagi dua; sebatang menuju timur, sebatang lagi menuju utara yang dinamakan Noe Noni artinya Sungai Perak. Orang-orang yang bermata jeli boleh melihat dan
memilih butir-butir perak atau emas muda, setelah banjir-banjir dari sungai-sungai tersebut ini. Benda ini dinamai Noin Oe artinya perak air. Istilah Muti di sini berarti putih perak.
Gunung Mutis dirangkaikan dengan Gunung Mollo. Mollo adalah kuning emas atau emas. Biasanya disebut Muti ma Mnatu yaitu gunung perak dan gunung mas. Huruf
“S” pada suku „”ti” menjadi suku ”tia” seperti pada segala istilah misalnya Mollomenjadi Mollos, Banam
menjadi Banama: Timau menjadi Timaubas dsb.
28
Mutis mempunyai ketinggian 2.427 meter di atas permukaan laut. Secara geografis Gunung Mutis berada di pulau Timor, tepatnya wilayah kecamatan Fatumnasi dan kecamatan
Tobu, Kabupaten Timor Tengah Selatan TTS serta kabupaten Timor Tengah Utara TTU. Ada beberapa pintu masuk menuju Gunung Mutis yaitu yang Pertama: Melewati Desa
Fatumnasi, kecamatan Fatumnasi, kabupaten TTS. Desa ini jaraknya sekitar 143 km dari ibu kota propinsi Nusa Tenggara Timur, Kupang dan 33 km dari kota Soe, ibu kota Kabupaten
Timor Tengah Selatan, Kedua: Melewati Kecamatan Tobu, Kabupaten Timor Tengah Selatan
27
Dinas pendidikan dan kebudayaan , sejarah raja-raja Timor dan pulau-pulaunya,Unit Pelaksana Teknik Dinas UPTD Arkeologi, Kajian Sejarah Dan Nilai Tradisional Provinsi Nusa Tenggara TimorNusa
Tengga Timur, Kupang 2007. Hal 1
28
Unit Pelaksana Teknik Dinas UPTD Arkeologi, Kajian Sejarah Dan Nilai Tradisional Provinsi Nusa Tenggara TimorNusa Tengga Timur,sejarah raja-raja Timor dan pulau-pulaunya, hal 1
47
TTS. Ketiga: Melewati kecamatan Miomafo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara TTU, namun jalur yang paling mudah dan dekat yakni desa Fatumnasi.
29
Fatumnasi sendiri yang merupakan kecamatan di mana Gunung Mutis berada yang adalah sebuah desa adat. Kata Fatumnasi terdiri dari dua suku kata yaitu Fatu yang arinya
batu dan mnasi yang artinya tua, jadi Fatumnasi yang berati; Batu Tua. Dituturkan bahwa desa ini merupakan tempat salah satu leluhur suku dawan tinggal sekaligus leluhur penjaga
alam gunung paling tinggi di pulau Timor yaitu Gunung Mutis. Gunung Mutis adalah sumber kehidupan bagi masyarakat Timor oleh karena di Gunung Mutis terdapat sumber mata
airbesar yang mengalir dan memberi kehidupan kepada sebagian besar masyarakat Timor seperti yang telah dipaparkan di awal. Air ini juga yang membuat tanah di Fatumnasi menjadi
sangat subur. Wilayah sekitar Gunung Mutis merupakan daerah resapan air dan menjadi sumber mata air utama di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Hal ini yang menjadi alasan raja
Mollo pada waktu itu menganjurkan untuk semua masyakata Mollo untuk menjaga alam Gunung Mutis.
30
Gunung Mutis tidak hanya mempunyai panorama alam yang sangat indah dan eksotis akan tetapi juga sangat kaya akan keragaman hayati alam seperti tumbuh-tumbuhan dan
hewan yang masih terlindungi dan banyak di jumpai di kawasan Gunung Mutis. Gunung Mutis terkenal dengan gunung-gunung batu yang kokoh berdiri yang juga mengandung unsur
marmer. Oleh masyrakat disebut Faut Kanaf yang apabila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah batu nama. Wilayah Gunung Mutis relatif subur dan udara sejuk. Wilayah
kaki Gunung Mutis merupakan wilayah bagian utara yang masih sangat asri, dengan hamparan pandang rumput yang luas diselingi tonjolan bukit-bukit marmer putih, hijau, dan
kelabu. Rumput-rumput yang tumbuh terutama rumput alang-alang dan rumput janggut tumbuh subur di musim hujan dan mati pada musim kering. Di sela-sela padang rumput
29
Bapak Mateos Anin, tanggal 5 januari 2007
30
,Hasil Penelitian tentang data sekunder profil desa Fatumnasi yang di dapat dari pemerintahan desa Ftumnasi, Bpak Yakobus Toi tanggal 4 Febuari 2017,
48
tumbuh berbagai tanaman keras, semacam jenis ampupu Eucalputus Urophylla dan Cendana Santalumalbum. Selain kedua jenis tumbuhan itu, masih ada beragam jenis lain
seperti paku-pakuan, berbagai jenis tanaman anggrek liar dan lumut-lumutan. Selain itu Fauna kawasan ini juga sama kayanya. Di kawasan ini masih menjumpai rusa Timor Cervus
timorensis, kuskus, biawak Timor Varanus timorensis, ular sanca Timor Phyton timorensis. Kawasan Mutis memiliki tipe vegetasi yang merupakan perwakilan hutan
homogen dataran tinggi.
31
Hal lain yang menarik untuk dilihat adalah bagaimana suku-suku asli kawasan ini memanfaatkan dahan dan ranting pohon-pohon besar untuk membuatkan
rumah bagi lebah hutan penghasil madu. Bagi masyarakat setempat, lebah hutan membantu mereka menopang kehidupan ekonomi dari hasil ternak dan pertanian. Sebagian besar mata
pencaharian penduduknya adalah bertani aneka sayuran, padi, jagung, umbi-umbian, kopi dan berternak kambing, sapi, kuda, kerbau. Mereka juga pencari madu hutan, sementara
ibu-ibunya penghasil tenun berkualitas.
32
Gambar 1 Gambar Peta letak Gunung Mutis
31
H. G Schuler Nordholt, The Political System of The Atoni of Timor, For Distributor And Circulation In Indonesia
32
Hasil Penelitian tentang data sekunder profil desa Fatumnasi yang di dapat dari pemerintahan desa Ftumnasi, Bpk Yakobus Toi, tanggal 4 Febuari 2017
49 Gambar 2
Lereng Gunung Mutis
Gambar 3 Gunung Batu disekitar Gunung Mutis dan Hewan peliharaan Warga yang berkeliaran Bebas di padang
ramput
3.6 Tentang nama-nama dari bentuk Gunung Mutis