Kepadatan Populasi K Kepadatan Relatif KR Frekuensi Kehadiran FK Indeks DiversitasKeanekaragaman Shannon-Wienner H Indeks EquitabilitasKeseragaman E

A – B Kadar air tanah = × 100 A

3.6.3. Kadar N, P, K dan C-organik

Pengukuran kadar N, P, K, dan C-organik dilakukan di Laboratorium Riset dan Teknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Tanah yang telah dikompositkan lalu dibersihkan dari tumbuhan dan fauna yang masih ada. Kemudian diambil sebagian untuk dianalisis dengan metode berikut: Tabel 3.2. Metode Pengukuran Kadar N, P, K, dan C-Organik Parameter Satuan Metode - N total - P- tersedia - K - C-Organik ppm m.e100 g Kjeldhal Bray II Ekstraksi NH 4 OAC pH 7 Walkley Black

3.7. Analisis Data

Jumlah spesies makrofauna tanah dan jumlah individu masing-masing spesies yang ditemukan dihitung nilai: Kepadatan K, Kepadatan Relatif KR, Frekuensi Kehadiran FK, Indeks DiversitasKeanekaragaman Shannon-Wienner H, Indeks EquitabilitasKeseragaman E serta Indeks SimilaritasKesamaan QS untuk mengetahui struktur komunitas makrofauna tanahnya dengan rumus menurut Wallwork 1976, Krebs 1985, Michael 1995, dan Suin 2002. Contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 3.

a. Kepadatan Populasi K

Jumlah individu suatu jenis K = Jumlah plot × luas plot

b. Kepadatan Relatif KR

Kepadatan suatu jenis KR = × 100 Jumlah kepadatan semua jenis Keterangan: A = Berat contoh semula gram B = Berat contoh kering oven gram Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

c. Frekuensi Kehadiran FK

Jumlah plot yang ditempati suatu jenis FK = × 100 Jumlah total plot Suin 2002 menerangkan nilai FK berdasarkan konstansinya sebagai berikut: Nilai FK = 0-25 : Konstansinya Aksidental sangat jarang Nilai FK = 25-50 : Konstansinya Assesori jarang Nilai FK = 50-75 : Konstansinya Konstan sering Nilai FK = 75 : Konstansinya Absolut sangat sering

d. Indeks DiversitasKeanekaragaman Shannon-Wienner H

Untuk mengetahui nilai keanekaragaman makrofauna tanah dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: � ′ = − �� �� �� � �=� Keterangan: H = Indeks diversitas Shannon-Wiener pi = ni N ln = Logaritma natural ni = Jumlah individu spesies ke-i S = Total jumlah spesies N = Total jumlah individu Fachrul 2007 menerangkan Nilai H sebagai berikut: Nilai H = 1 : Keanekaragaman rendah Nilai H = 1 ≤ H ≥ 3 : Keanekaragaman sedang Nilai H = 3 : Keanekaragaman tinggi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

e. Indeks EquitabilitasKeseragaman E

Untuk mengetahui nilai keseragaman makrofauna tanah dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: H E = H max Keterangan: E = Indeks equitabilitaskeseragaman H = Indeks diversitas Shannon-Wiener H max = Keanekaragaman spesies maksimum = ln S S = banyaknya Spesies Nilai keseragaman E berkisar antara 0 – 1 Krebs, 1985 Odum 1996 menerangkan nilai E sebagai berikut: Jika E mendekati 0 : Keseragaman semakin rendah Jika E mendekati 1 : Keseragaman semakin tinggi

f. Indeks SimilaritasKesamaan Sorensen QS