Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Tanah 1. pH, Kelembaban Tanah dan Suhu Tanah Analisis Data

3.5.2. Identifikasi Sampel Makrofauna Tanah

Sampel makrofauna tanah yang dibawa dari lapangan dikelompokkan sesuai dengan kesamaan ciri-ciri morfologinya kemudian diawetkan dalam alkohol 70. Makrofauna tanah yang diambil adalah yang memiliki ukuran panjang tubuh 1 cm Wallwork, 1970; Suin, 2006 atau yang memiliki lebar tubuh 2 – 20 mm Swift et al., 1979; Wood, 1989. Ukuran ini merupakan yang paling sering digunakan dalam proses pengelompokan makrofauna tanah berdasarkan ukuran tubuh oleh para peneliti di Asia khususnya di Indonesia. Proses determinasi dan identifikasi dilakukan dengan memperhatikan morfologi bentuk luar tubuhnya melalui loup dan mikroskop stereo serta menggunakan beberapa buku dan eBook acuan berikut: Stepenson 1923, Dindal 1990, Borror 1992, Suin 2006, Gibb Oseto 2006, Nardi 2007 serta Fayle Hashimoto 2011. 3.6. Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Tanah 3.6.1. pH, Kelembaban Tanah dan Suhu Tanah Pengukuran pH, kelembaban tanah dan suhu tanah dilakukan dilapangan sebelum tanah diambil dari plot kuadrat menggunakan alat seperti yang terlihat pada Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1. Alat yang Digunakan Untuk Mengukur pH, Kelembaban Tanah dan Suhu Tanah Parameter Satuan Alat yang digunakan - pH - Soil Tester - Kelembaban Tanah Soil Tester - Suhu Tanah °C Soil Thermometer

3.6.2. Kadar Air Tanah

Pengukuran kadar air tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Dasar dan Umum LIDA USU. Tanah diambil dari lapangan mewakili tiap titik lalu dikompositkan serta dibersihkan dari sisa tumbuhan dan fauna yang masih ada kemudian diaduk sampai rata dan diambil 20 gram untuk dianalisis. Selanjutnya sampel tanah ini dikeringkan dalam oven pada suhu 105 °C selama 2 jam sehingga beratnya konstan dan ditentukan kadar air tanahnya dengan rumus berdasarkan Standard Nasional Indonesia SNI sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara A – B Kadar air tanah = × 100 A

3.6.3. Kadar N, P, K dan C-organik

Pengukuran kadar N, P, K, dan C-organik dilakukan di Laboratorium Riset dan Teknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Tanah yang telah dikompositkan lalu dibersihkan dari tumbuhan dan fauna yang masih ada. Kemudian diambil sebagian untuk dianalisis dengan metode berikut: Tabel 3.2. Metode Pengukuran Kadar N, P, K, dan C-Organik Parameter Satuan Metode - N total - P- tersedia - K - C-Organik ppm m.e100 g Kjeldhal Bray II Ekstraksi NH 4 OAC pH 7 Walkley Black

3.7. Analisis Data

Jumlah spesies makrofauna tanah dan jumlah individu masing-masing spesies yang ditemukan dihitung nilai: Kepadatan K, Kepadatan Relatif KR, Frekuensi Kehadiran FK, Indeks DiversitasKeanekaragaman Shannon-Wienner H, Indeks EquitabilitasKeseragaman E serta Indeks SimilaritasKesamaan QS untuk mengetahui struktur komunitas makrofauna tanahnya dengan rumus menurut Wallwork 1976, Krebs 1985, Michael 1995, dan Suin 2002. Contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 3.

a. Kepadatan Populasi K