kumbang diantaranya Nitidula rufipes memiliki struktur dan kebiasaan yang berbeda terhadap semua lahan yang dihuni oleh serangga lain. Alasannya adalah
karena mereka memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri pada berbagai habitat.
4.4. Makrofauna Tanah yang Memiliki Nilai KR ≥ 10 dan FK ≥ 25
N ilai Kepadatan Relatif KR ≥ 10 dan Frekuensi Kehadiran FK ≥ 25
menunjukkan makrofauna tanah karakteristik yang dapat hidup dan berkembang dengan baik pada suatu areal Suin, 2006. Berdasarkan nilai tersebut didapatkan
hasil seperti yang terlihat pada Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5. Makrofauna Tanah Dengan Nilai KR
≥ 10 dan FK ≥ 25 Pada Setiap Lokasi Penelitian
No. Spesies
Lokasi I Lokasi II
KR FK
KR FK
1.
Nitidula rufipes
23,245
42,5
20,774
47,5
2.
Odontoponera denticulata
- -
22,102
35
Keterangan : Lokasi I = Lahan Pertanian Anorganik, Lokasi II = Lahan Pertanian Organik KR = Kepadatan Relatif, FK = Frekuensi Kehadiran
Data pada Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa dari total 32 spesies makrofauna
tanah yang ditemukan pada lokasi I dan lokasi II, hanya 2 spesies makrofauna tanah karakteristik yang dapat hidup dan berkembang dengan baik pada suatu
areal yang memiliki nilai KR ≥ 10 dan FK ≥ 25 yaitu Nitidula rufipes dan
Odontoponera denticulata. Namun, hanya Nitidula rufipes yang karakteristik baik pada lokasi I maupun lokasi II dengan nilai KR 23,245 dan FK 42,5 pada
lokasi I dan KR 20,774 serta FK 47,5 pada lokasi II. Spesies Odontoponera denticulata hanya karateristik pada lokasi II dengan nilai KR
22,102 dan FK 35. Hasil ini menunjukkan spesies Nitidula rufipes merupakan makrofauna tanah karakteristik pada kedua lokasi karena memiliki
kisaran toleransi luas terhadap kondisi lingkungan sehingga dapat hidup dan berkembang dengan baik pada kedua lokasi tersebut. Spesies Odontoponera
denticulata hanya karakteristik serta berkembang dengan baik pada lokasi II dan kurang memiliki toleransi terhadap kondisi lingkungan pada lokasi I. Hasil ini
berbeda dengan pendapat Borror et al. 1992 yang menyatakan bahwa famili Fomicidae diantaranya Odontoponera denticulata umumnya memiliki kisaran
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
toleransi yang luas pada lingkungan tempat tinggalnya sehingga penyebarannya cukup luas kosmopolitan. Hasil penelitian Yamane 2009 menunjukkan bahwa
spesies Odontoponera denticulata lebih banyak ditemukan pada habitat yang terganggu seperti pekarangan, kebun dan daerah pertanian.
Pada Tabel 4.5 juga dapat dilihat bahwa makrofauna tanah karakteristik
yang ditemukan pada lokasi I hanya 1 spesies yaitu Nitidula rufipes, sedangkan pada lokasi II ditemukan 2 spesies yaitu Nitidula rufipes dan Odontoponera
denticulata. Hal ini menunjukkan bahwa kedua lokasi memiliki daya dukung berbeda dalam menyediakan kebutuhan makrofauna tanah untuk hidup dan
berkembang dengan baik. Dengan perkataan lain, lokasi II memiliki daya dukung yang lebih baik terhadap makrofauna tanah untuk hidup dan berkembang dengan
baik dibandingkan dengan lokasi I karena lebih banyak makrofauna tanah karakteristiknya. Menurut Adianto 1993, kemampuan fauna tanah diantaranya
makrofauna tanah untuk hidup dan berkembang dengan baik pada suatu habitat sangat ditentukan oleh kondisi fisika, kimia, dan biologi tanahnya serta
tersedianya bahan makanan yang dibutuhkannya. Makrofauna tanah yang frekuensi kehadirannya tinggi umumnya
kepadatan relatifnya tinggi pula. Pengecualian pada makrofauna tanah yang hidup berkoloni dan fauna tanah yang sumber makanannya di habitat itu berkelompok
karena sebab tertentu, sedangkan faktor fisik dan kimia tanah lokasi itu cocok baginya Suin, 2006.
4.5. Indeks Keanekaragaman H dan Keseragaman E Makrofauna Tanah