56
3. M enyiapkan benda uji lalu dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 100
o
C selam 24 jam.
4. Benda uji dikeluarkan dari oven dan diangin-anginkan pada suhu kamar 25
o
C kemudian ditimbang dan didapatkan berat beton kondisi kering oven C.
5. Benda uji dimasukkan ke dalam
desicator
guna proses pemvacuuman benda uji dengan
vacuum pump
. Proses pemvacuuman benda uji dilakukan selama 24 jam. Setelah divacuumkan, benda uji dialiri air sampai semua benda uji benar-benar
terendam air. Perendaman benda uji juga dalam kondisi vacuum dan dilakukan selama 24 jam. Setelah perendaman selama 24 jam kemudian ditimbang dalam
air dan didapatkan berat beton dalam air A. 6.
Benda uji dikeluarkan dari dalam air dan dilap permukaannya untuk mendapatkan kondisi SSD kemudian sampel ditimbang dan didapatkan berat
beton kondisi SSD setelah perendaman B. Dari hasil pengujian diatas kemudian dihitung besarnya porositas benda uji dengan
rumus sebagai berikut: Porositas =
.
100
Dengan, A : berat sampel dalam air, W
water
gram B : berat sampel kodisi SSD, W
satur ation
gram C : berat sampel kering oven, W
dr y
gram
3.13. Pengujian Permeabilitas
M enurut Neville dan Brook 1987, uji permeabilitas beton dapat diukur dari percobaan sampel beton yang di
sealed
dari air yang bertekanan pada sisi atasnya saja dan meliputi aspek banyaknya air yang mengalir lewat pada ketebalan beton pada
waktu tertentu seperti disyaratkan pada SK SNI S-36-1990-03 ayat 2.2.1.2. Permeabilitas beton dapat pula diekspresikan sebagai koefisien permeabilitas k,
yang dievaluasi berdasarkan hukum Darcy sebagi berikut:
57
Dengan, : kecepatan aliran air
A : luas penampang sampel beton
dh : tinggi air jatuh
L : ketebalan sampel beton
k : koefisien permeabilitas
Pengujian permeabilitas dan penetrasi air dari beton dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Untuk mengevaluasi ketebalankedalaman penetrasi air
a. Benda uji dikeringkan samp ai berat ny a konst an dengan cara dimasukkan ke
dalam oven b.
Air dengan t ekanan t ert ent u dimasukkan lewat selang p ada p ermukaan at as sampel dengan cara memberi lubang sebesar pipa selangnya. Pipa air
bertekanan di sealed, diikat dengan klem pada permukaan atas betonnya. c.
Samp el kemudian diberi air bertekanan 1 kgcm
2
selama 48 jam, lalu dilanjutkan air bertekanan 3 kgcm
2
selama 24 jam dan dilanjutkan air bertekanan 7 kgcm
2
selama 24 jam. Permeabilitas diukur dari kedalaman penetrasi air yang terjadi diukur dari permukaan p ipa selang sampai kedalaman
pada beton. 2.
Untuk mengevaluasi koefisien permeabilitas Koefisien permeabilitas beton dievaluasi dengan cara sebagai berikut: setelah
sampel diberi tekanan 7 kgcm
2
selama 24 jam, kemudian sampel tersebut diatasnya diberi selang yang telah diisi oleh air. Fungsi dari selang diisi air ini
adalah untuk mengetahui penurunan air yang terjadi selam 1 jam. Kemudian sampel dibelah dan dievaluasi kedalaman penetrasi airnya, diameter sebaran air
dan nilai k dievaluasi dengan hukum Darcy. Sehingga didapat besarnya koefisien permeabilitas adalah:
58
Dengan, : kecepatan aliran air
A : luas penampang sampel beton
dh : tinggi air jatuh
L : ketebalan sampel beton
k : koefisien permeabilitas
3.14. Teknik Analisis Data