Tempat Penelitian Teknik Pengumpulan Data Benda Uji S tandar Penelitian dan S pesifikasi Material Penyusun Beton

41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Pada penelitian ilmiah diperlukan langkah-langkah kerja yang runtut dan teratur supaya didapat suatu hasil ataupun jawaban yang sangat rasional dan dapat dipertanggungjawabkan. Langkah-langkah kerja secara ilmiah tersebut biasa juga disebut dengan metode penelitian. Dengan kata lain metode penelitian adalah langkah-langkah atau metode yang dilakukan dalam penelitian suatu masalah, kasus, gejala, fenomena atau lainnya dengan jalan ilmiah untuk menghasilkan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan. M etode yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental untuk mendapatkan hasil ataupun data-data yang akan menegaskan hubungan antara variabel-variabel yang diselidiki. M etode ini dapat dilaksanakan di dalam laboratorium ataupun di luar laboratorium. Dalam penelitian ini eksperimen dilaksanakan di dalam laboratorium

3.2. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Bahan dan Laboratorium Struktur Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas M eret Surakarta.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan metode eksperimen terhadap beberapa benda uji dari berbagai kondisi perlakuan yang diuji di laboratorium. Untuk 42 beberapa hal pada pengujian bahan, digunakan data sekunder yang dikarenakan penggunaan bahan dan sumber yang sama.

3.4. Bahan dan Peralatan Penelitian

3.4.1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Agregat kasar dan halus Agregat yang digunakan berasal dari Laboratorium Bahan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas M eret Surakarta. 2. Air Air yang digunakan berasal dari Laboratorium Bahan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas M eret Surakarta. 3. Fly Ash Fly ash yang digunakan berasal dari sisa hasil sisa bakar batu bara pada PLTU Tanjung Jati, Jepara, Indonesia yang diperoleh dari PT. Jaya Readymix Solo Plant . 4. Semen Semen yang digunakan adalah semen por tland tipe 1

3.4.2. Peralatan

Penelitian ini menggunakan alat-alat yang tersedia di Laboratorium Bahan Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Univesitas Sebelas M aret, Surakarta. Alat-alat yang digunakan p ada penelitian ini, antara lain : 1. Ayakan dan mesin penggetar ayakan Ayakan baja dan penggetar yang digunakan adalah merk ” contr ols ” Italy, dengan bentuk lubang ayakan bujur sangkar dengan ukuran lubang ayakan yang tersedia 43 adalah 75 mm, 50 mm, 38.1 mm, 25 mm, 19 mm, 12.5 mm, 9.5 mm, 4.75 mm, 2.36 mm, 1.18 mm, 0.85 mm, 0.30 mm, 0.15 mm, dan pan. 2. Timbangan a. Neraca dengan kapasitas 5 kg, ketelitian sampai 0,10 gram dan digunakan untuk mengukur berat material yang berada dibawah kapasitasnya. b. Timbangan dengan kapasitas 60 kg dengan ketelitian 0,1 kilogram. 3. Oven Untuk keperluan pengeringan agregat maupun benda uji digunakan oven listrik merk ” memmer t ”, West Germany dengan temperatur maksimum 220 o C dan daya listrik 1500 W. 4. M esin Los Angeles M esin los angeles yang digunakan adalah merk ” contr ols ” Italy serta 12 buah baja, digunakan untuk menguji ketahanan aus abrasi agregat kasar. 5. Conical M ould Conical mould dengan ukuran sisi atas Ø 3,8 cm, sisi bawah Ø 8,9 cm dan tinggi 7,6 cm lengkap dengan penumbuknya. Digunakan untuk mengukur keadaan SSD Satur ated Sur face Dr y dari agregat halus pasir. 6. Kerucut Abram Kerucut abram terbuat dari baja dengan diameter atas 10 cm, diameter bawah 20 cm, dan tinggi 30 cm, digunakan untuk mengukur nilai slump adukan beton. 7. Cetakan benda uji Digunakan untuk mencetak benda uji. Bentuk cetakan untuk pembuatan benda uji permeabilitas adalah silinder yang berupa pipa PVC dengan Ø 75 mm dan tinggi 150 mm. Sedangkan untuk pembuatan benda uji porositas menggunakan cetakan dari besi dengan ukuran 50x50x50 mm. 8. M esin aduk beton molen berkapasitas 0,25 m 3 yang digunakan untuk mengaduk bahan-bahan pembentuk beton. 9. Satu set alat uji permeabilitas beton a. Air compr essor s untuk menghasilkan tekanan udara. 44 b. Tabung gas yang dilengkapi dengan pengukur tekanan yang berfungsi untuk pengumpul tekanan udara. c. Selang tekanan untuk menyalurkan tekanan dari tabung ke benda uji. d. Katup pengatur tekanan untuk mengatur keluar masuknya tekanan dan sebagai penghubung selang ke benda uji maupun tabung gas. e. Selang transparan dipakai untuk mengukur penurunan aliran air. f. Tiang penyangga untuk menggantung selang transparan agar dapat tegak. g. M istar untuk mengukur mengukur penurunan aliran air. 10. Vacuum pump Digunakan untuk pengujian porositas yang berfungsi untuk memvacuumkan kondisi di dalam desicator sehingga diharapkan sampel yang berada di dalam desicator benar-benar dalam kondisi vacuum udara. Tekanan yang diberikan vacuum pump ke dalam desicator sebesar 76 cmHg. 11. Desicator Digunakan untuk penempatan sampel porositas yang akan divacuumkan dengan vacuum pump yang ada. 12. Alat -alat bant u Untuk kelancaran dan kemudahan dalam penelitian digunakan beberap a alat bantu yaitu : a. Gelas ukur 2000 ml unt uk menakar air. b. Gelas ukur 250 ml unt uk menelit i kandungan lump ur dan kandungan z at organik agregat halus. c. Cet ok semen digunakan unt uk mengambil mat erial, mengaduk dan unt uk memasukkan campuran adukan beton ke dalam cetakan beton. d. Besi p enusuk berfungsi unt uk p emadat an. e. Vibr ator untuk pemadatan campuran beton agar homogen. f. Alat p encat at wakt u. g. Ember unt uk t emp at air. h. Cangkul dan sekop unt uk mengaduk bahan-bahan camp uran bet on agar merat a. 45

3.5. Benda Uji

Benda uji pada penelitian ini berupa silinder bet on dengan Ø 75 mm dan tinggi 150 mm untuk uji permeabilitas dan kubus ukuran 50x50x50 mm untuk benda uji porositas yaitu 12 sampel untuk uji permeabilitas dan 12 sampel untuk uji porositas. Digunakan 4 variasi penggunaan fly ash yaitu beton dengan kadar fly ash 0, 15, 20, dan 25 dari berat semen, dimana setiap variasi tersebut terdiri dari 3 buah sampel. Tabel 3.1. Sampel Benda Uji beton dengan Bahan Tambah Fly Ash Bahan Tambah Fly Ash Ukuran mm Jenis Pengujian Jumlah buah Keterangan 15 20 25 50x50x50 Porositas 3 3 3 3 Pengujian umur 54 hari 15 20 25 d: 75, t: 150 Permeabilitas 3 3 3 3 Pengujian umur 54 hari Jumlah total 24

3.6. S tandar Penelitian dan S pesifikasi Material Penyusun Beton

Untuk mengetahui sifat dan karakteristik dari meterial penyusun beton maka diperlukan pengujian terhadap material yang digunakan. Pengujian dilakukan dengan standar ASTM untuk pengujian agregat halus dan agregat kasar serta PBI 1971 Bab 3.6. untuk standar pengujian air. 46 Tabel 3.2. Standar Penelitian dan Spesifikasi Bahan Dasar Penyusun Beton No. Bahan Penelitian S tandar Terpakai 1. Semen Spesifikasi Pabrik 2. Agregat Halus a. Standar Pengujian b. Spesifikasi 1. AST M C-40, st andar p enelit ian unt uk p engujian kandungan zat organik. 2. AST M C-117, st andar p enelit ian unt uk p engujian agregat yang lolos saringan no.200 dengan pencucian tes kandungan lumpur. 3. AST M C-128, st andar p enelit ian unt uk menent ukan specific gr avity . 4. AST M C-136, standar penelitian untuk analisis saringan. 1. AST M C-33, sp esifikasi st andar agregat halus. 2. PBI 1971, sp esifikasi st andar agregat halus Bab 3.3. 3. Agregat Kasar a. Standar Pengujian b. Spesifikasi 1. AST M C-127, st andar p enelit ian unt uk p engujian spesific gravity. 2. AST M C-131, st andar p enelit ian unt uk p engujian keausan. 3. AST M C-136, standar penelitian untuk analisis ayakan. 4. AST M C-566, st andar p enelit ian unt uk p engujian kada air. 1. AST M C-330, spesifikasi standar untuk agregat kasar berbobot ringan. 2. PBI 1971, sp esifikasi st andar agregat kasar Bab 3.4. 4. Air Spesifikasi standar PBI 1971 Bab 3.6. 47

3.7. Tahapan dan Prosedur Penelitian