Teknik Analisis Data Hasil Pengujian Perhitungan Rancang Campur Beton

58 Dengan, : kecepatan aliran air A : luas penampang sampel beton dh : tinggi air jatuh L : ketebalan sampel beton k : koefisien permeabilitas

3.14. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses ini dipakai Micr osoft Excel untuk menyajikan data menjadi informasi yang lebih sederhana. Setelah itu dilakukan pembahasan terhadap hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut untuk kemudian ditarik kesimpulan. 59 BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengujian Agregat

4.1.1. Hasil Pengujian Agregat Halus

Pengujian-pengujian yang dilakukan terhadap agregat halus dalam penelitian ini meliputi pengujian kandungan lumpur, kandungan zat organik, berat jenis, dan gradasi pasir. Setelah dilakukan pengujian didapat hasil pengujian yang disajikan dalam Tabel 4.1. Untuk perhitungan dan data-data pengujian secara lengkap terdapat pada Lampiran A. Tabel 4.1. Hasil Pengujian Agregat Halus Jenis Pengujian Hasil Pengujian S tandar Kesimpulan Kandungan Zat Organik kuning muda Jernih atau kuning muda M emenuhi Syarat Kandungan Lumpur 6,2 M aksimum 5 Tidak M emenuhi Syarat Harus dicuci terlebih dahulu Bulk Spesific Gravity SSD 2,5 2,5 - 2,7 M emenuhi Syarat Absorbtion 2,04 - - M odulus Halus Butir 2,68 2,3 - 3,1 M emenuhi Syarat 60 Untuk hasil pengujian gradasi agregat halus serta persyaratan batas dari ASTM C33- 97 dapat dilihat pada Tabel 4.2. dan Gambar 4.1. berikut: Tabel 4.2. Hasil Pengujian Gradasi Agregat Halus No Ukuran S aringan mm Berat Tertahan Berat Lolos Kumulatif S yarat AS TM C-33 Gram Kumulatif 1 9,5 0,00 100,00 100 2 4,75 65 3,27 3,27 96,73 95 - 100 3 2,36 185 9,32 12,59 87,41 80 - 100 4 1,18 275 13,85 26,45 73,55 50 - 85 5 0,85 270 13,60 40,05 59,95 25 - 60 6 0,3 970 48,87 88,92 11,08 10 - 30 7 0,15 150 7,56 96,47 3,53 2 - 10 8 70 3,53 100,00 0,00 Jumlah 1985,00 100,00 367,76 - - Dari Tabel 4.2 gradasi agregat halus di atas dapat digambarkan grafik gradasi beserta batas gradasi yang disyaratkan oleh ASTM C33-97 sebagai berikut : Gambar 4.1. Grafik Gradasi Agregat Halus 61

4.1.2. Hasil Pengujian Agregat Kasar

Pengujian yang dilakukan terhadap agregat kasar yang dipakai dalam penelitian ini meliputi pengujian berat jenis spesific gravity, gradasi agregat kasar, dan keausan abrasi. Hasil-hasil pengujian tersebut disajikan dalam tabel 4.3. sedangkan data hasil pengujian secara lengkap disajikan dalam lampiran A. Tabel 4.3. Hasil Pengujian Agregat Kasar Jenis Pengujian Hasil Pengujian S tandar Kesimpulan Bulk Spesific Gravity SSD 2,58 2,5 - 2,7 M emenuhi Syarat Absorbtion 1,67 - - M odulus Halus Butir 7,15 5 - 8 M emenuhi Syarat Abrasi 39,30 50 M emenuhi Syarat Tabel 4.4. Hasil Pengujian Gradasi Agregat Kasar No Ukuran S aringan mm Berat Tertahan Berat Lolos Kumulatif S yarat AS TM C-33 Gram Kumulatif 1 38,00 0,00 0,00 100,00 100 2 25,00 25 0,83 0,83 99,17 100 3 19,00 40 1,34 2,17 97,83 90 – 100 4 12,50 1243 41,50 43,67 56,33 - 5 9,50 925 30,88 74,56 25,44 20 – 55 6 4,75 637 21,27 95,83 4,17 – 10 7 2,36 65 2,17 98,00 2,00 – 5 8 1,18 60 2,00 100,00 0,00 - 9 0,85 0,00 100,00 0,00 - 10 0,30 0,00 100,00 0,00 - 11 0,15 0,00 100,00 0,00 - 12 0,00 0,00 100,00 0,00 - Jumlah 2995 100,00 815,06 - - 62 Dari Tabel 4.4. gradasi agregat kasar di atas dapat digambarkan grafik gradasi beserta batas gradasi yang disyaratkan oleh ASTM C33-97 sebagai berikut : Gambar 4.2. Grafik Gradasi Agregat Kasar

4.2. Hasil Pengujian

Fly Ash Fly ash yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari PT. Jaya Readymix Solo Plant yang merupakan sisa bakar batu bara pada PLTU Tanjung Jati Jepara. Pengujian terhadap fly ash dilakukan untuk mengetahui kandungan kimia dari fly ash . Dalam penelitian ini data pengujian fly as h sudah tersedia dan diperoleh dari PT. Jaya Readymix dimana pengujian fly ash dilakukan oleh Sucofindo. Hasil pengujian yang telah didapat dapat dilihat pada Tabel 4.5. dan hasil secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran A. 63 Tabel 4.5. Hasil Pengujian Kandungan Kimia Fly Ash No. Komposisi Kimia Persentase 1. SiO 2 45,27 2. Al 2 O 3 20,07 3. Fe 2 O 3 10,59 4. TiO 2 0,82 5. CaO 13,32 6. M gO 2,83 7. K 2 O 1,59 8. Na 2 O 0,98 9. P 2 O 5 0,41 10. SO 3 1,00 11. M nO 2 0,07 Sumber: Hasil pengujian fly ash PT. Jaya Readymix oleh Sucofindo 2009

4.3. Perhitungan Rancang Campur Beton

Perhitungan rencana campuran adukan beton mix design menggunakan standar Dinas Bina M arga, dengan perhitungan sebagai berikut: 1. Kuat tekan karakteristik yang disyaratkan umur 28 hari ditetapkan = 375 kgcm 2 2. Standar deviasi S d = 60 kgcm 2 3. Nilai t ambah mar gin = 1,64 x 60 = 98,4 kgcm 2 4. σbm = σβk + 1,64 S = 473,4 kgcm 2 5. Nilai fakt or air semen fas = 0,38 Grafik 1 6. Nilai fas maks dalam lingkungan khusus unt uk bet on diluar bangunan y ang t idak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung Tabel 4.3.4 = 0,60 7. Diambil nilai fas terkecil = 0,38 8. Kebutuhan air per zak semen = fas terkecil x 40 = 0,38 x 40 = 15,2 liter 9. Ukuran maks agregat ditetapkan = 1 inch = 25,4 mm 10. M odulus kehalusan ditetapkan = 2,68 M K sedang 64 11. Slump maks yang diijinkan ditetapkan = 10 cm 12. Kebutuhan air per zak semen Tabel 12.2.2 = 24,8 literzak = 183 literm 3 13. Penambahan air per m 3 beton karena ada perubahan slump = 103 x 183 = 188,49 14. Faktor semen = jumlah zak semen per m 3 beton = 188,49 24,8 = 7,6 zakm 3 15. Volume absolut semen = 7,6 x 40 3,15 x 1000 = 0,0965 16. Volume air = 188,49 1000 = 0,1885 17. Volume pasta semen = Volume absolut semen + Volume air = 0,0965 + 0,1885 = 0,285 18. Volume absolut agregat kasar dan agregat halus = 1 - 0,285 = 0,715 19. Prosentase kebutuhan agregat halus dari berat total agregat halus dan kasar Tabel 12.2.2 = 40 20. Volume absolut agregat halus = 0,715 x 0,4 = 0,286 21. Volume absolut agregat kasar = 0,715 – 0,286 = 0,429 22. Kebutuhan bahan untuk 1m 3 beton  Semen = 7,6 x 40 = 304,02 kg  Air = 188,49 kg  Agregat halus SSD = Bj x Volume absolut agregat halus x 1000 = 2,5 x 0,268 x 1000 = 715 kg  Agregat kasar SSD = Bj x Volume absolut agregat kasar x 1000 = 2,58 x 0,429 x 1000 = 1106,8 kg 23. Koreksi kebutuhan bahan untuk 1m 3 beton akibat air bebas 3  Semen = 304,02 kg  Air = 188,49 – 3 x 715 + 1106,8 = 133,84 kg  Agregat halus SSD = 103 x 715 = 736,45 kg  Agregat kasar SSD = 103 x 1106,8 = 1140,02 kg Dari hasil tersebut maka dapat dihitung kebutuhan bahan satu kali adukan untuk uji permeabilitas yang terdiri dari 3 buah benda uji silinder Ø 75 mm dan tinggi 150 mm 65 sebesar 0,002 m³. Sedangkan kebutuhan bahan satu kali adukan untuk uji porositas dengan ukuran 50x50x50 mm yang terdiri dari 3 benda uji untuk tiap variasi sebesar 0,000375 m³. Kebutuhan bahan tiap adukan disajikan dalam Tabel 4.6. dan Tabel 4.7. Tabel 4.6. Kebutuhan Bahan untuk Satu Kali Adukan Benda Uji Porositas Kadar Penggantian Total Volume Berat terpakai S emen Air Pasir Kerikil Fly Ash semen dengan fly ash S F 20 m 3 kg kg kg kg kg kg 0,0004 1,04 0,14 0,06 0,33 0,51 0,00 15 0,0004 1,04 0,12 0,06 0,33 0,51 0,02 20 0,0004 1,04 0,11 0,06 0,33 0,51 0,03 25 0,0004 1,04 0,10 0,06 0,33 0,51 0,03 Jumlah 0,002 4,17 0,47 0,24 1,33 2,05 0,08 Tabel 4.7. Kebutuhan Bahan untuk Satu Kali Adukan Benda Uji Permeabilitas Kadar Penggantian Total Volume Berat terpakai S emen Air Pasir Kerikil Fly Ash semen dengan fly ash S F 20 m 3 kg kg kg kg kg kg 0,002 5,52 0,72 0,32 1,76 2,72 0,00 15 0,002 5,52 0,62 0,32 1,76 2,72 0,11 20 0,002 5,52 0,58 0,32 1,76 2,72 0,14 25 0,002 5,52 0,54 0,32 1,76 2,72 0,18 Jumlah 0,008 22,07 2,46 1,28 7,02 10,87 0,43

4.4. Hasil Pengujian