13
BAB III METODE PENGUJIAN
3.1 Prinsip
Prinsip metodologi pengujian gula pereduksi pada madu hutan kemasan adalah gula pereduksi seperti glukosa, sukrosa yang terdapat pada sampel uji akan
mereduksi larutan Luff Schoorl mrnjadi Cu
2
O. Jumlah larutan gula yang mereduksi larutan Luff Schoorl ditentukan dengan larutan Natrium tiosulfat.
3.2 Tempat Pengujian
Pengujian penetapan Kadar Glukosa Madu Hutan dan Madu Sachet dilakukan di Badan Riset Standarisasi Industri Medan yang berada di Kawasan
Jalan Sisingamangaraja No.24 Medan.
3.3 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada pengujian adalah alat-alat gelas, buret 50 ml, erlenmeyer pendingin tegak 500 ml, neraca analitik, labu ukur 100ml, 250 ml,
pemanas listrik, pipet volumetrik 10 ml, 25 ml, 50 ml, termometer, stopwatch. Bahan yang digunakan pada pengujian metode ini adalah Madu Hutan dan Madu
Sachet.
3.4 Pereaksi
Universitas Sumatera Utara
14 Pereaksi yang digunakan pada pengujian adalah sebagai berikut dan dibuat
berdasarkan prosedur yang diterapkan di Balai Riset Standardisasi Industri Medan.
3.4.1 Air Suling 3.4.2 Larutan Kanji 0,5
Ditimbang 5 gr kanji, lalu dilarutkan dengan sedikit air suling dan ditepatkan hingga volume mencapai 1 liter lalu didihkan, tambahkan sedikit HgO
sebagai pengawet dan diberi label penandaan.
3.4.3 Larutan H
2
SO
4
25
Dipipet 25,51 ml larutan H
2
SO
4
98, lalu dilarutkan dengan sedikit air suling dan ditetapkan hingga volume mencapai 100 ml dan diberi label
penandaan.
3.4.4 KI 20
Ditimbang Kristal KI sebanyak 20 gr KI, lalu dilarutkan dengan sedikit air suling dan ditetapkan hingga volume mecapai 100 ml dan dibei label penandaan.
3.4.5 Larutan NH
4 2
HPO
4
10
Ditimbang 10 g NH
4 2
HPO
4,
lalu dilarutkan dengan sedikit air suling dan ditepatkan hingga volume mencapai 100 ml dan diberi label penandaan.
3.4.6 Na
2
S
2
O
3
0,1 N
Ditimbang 24,82 gr Na
2
S
2
O
3,
lalu dilarutkan dengan air suling yang baru saja didihkan diatas pemanas listrik, didinginkan dan diencerkan dalam labu ukur
1 liter sampai tanda garis, lalu ditambahkan 0,2 g natrium karbonat dan diberi label penandaan.
3.4.7 Larutan Timbal Asetat Setengah Basa
Universitas Sumatera Utara
15 Larutkan 430 g timbal asetat dengan 800 ml air suling, panaskan sampai
mendidih, kemudian tambahkan 130 g Timbal dan masak sambil di aduk, didihkan selama 1 jam, setelah dingin BJ nya dijadikan 1,25 dan diberi label
penandaan.
3.4.8 Larutan Luff Schoorl
Ditimbang 143,8 gram Na
2
CO
3
anhidrat dan dilarutkan didalam 300 ml air suling sambil diaduk-aduk, lalu ditambahkan 50 gr asam sitrat yang telah
dilarutkan dalam 50 ml air suling , lalu dipindahkan larutan tersebut kedalam labu ukur 1 liter, dan ditetapkan samapi garis dengan air suling, lalu dikocok.
Didiamkan selama semalaman lalu disaring dengan kertas saring dan diberi label penandaan.
3.5 Prosedur 3.5.1 Prosedur Glukosa