6.2.3. Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Berdasarkan Keluhan
Proporsi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 berdasarkan keluhan utama penderita dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 6.8. Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap Berdasarkan Keluhan di RSU Dr. Pirngadi Medan
Tahun 2010-2011
Berdasarkan gambar 6.8. dapat dilihat bahwa dari 110 orang, proporsi penderita infark miokard akut yang berobat ke RSU Dr. Pirngadi Medan lebih banyak
datang dengan keluhan nyeri dada sebesar 93,6 103 orang. Kebanyakan pasien dengan infark miokard akut mencari pengobatan karena
rasa sakit didada. Namun demikian, gambaran klinis bisa bervariasi dari pasien yang datang untuk melakukan pemeriksaan rutin sampai pada pasien yang merasa nyeri di
substernal yang hebat dan secara cepat berkembang menjadi syok dan ada pula pasien yang baru saja tampak sehat lalu tiba-tiba meninggal.
46
20,0 20,0
60,0 93,6
20 40
60 80
100 Keringat Dingin
Badan Lemas Sesak Nafas
Nyeri Dada
Proporsi K
e luha
n
Universitas Sumatera utara
Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mika R. Napitupulu di RS Santa Elisabeth Tahun 2005-2009 menunjukkan bahwa proporsi keluhan yang
diderita oleh penderita infark miokard akut sewaktu datang ke rumah sakit yaitu nyeri dada sebesar 87,7.
10
6.2.4. Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Berdasarkan Status Faktor
Risiko dan Jenis Faktor Risiko
Proporsi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 berdasarkan status faktor risiko dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.
Gambar 6.9. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Infark Miokard Akut
Rawat Inap Berdasarkan Status Faktor Risiko di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011
Berdasarkan gambar 6.9. dapat dilihat proporsi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan berdasarkan status faktor risiko yang tercatat
adalah 94,5 dan yang tidak tercatat adalah 5,5.
94,5 5,5
Status Faktor Risiko
Tercatat Tidak Tercatat
Universitas Sumatera utara
Proporsi penderita infark miokard akut rawat inap RSU Dr. Pirngadi Medan 2010-2011 berdasarkan jenis faktor risiko dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 6.10. Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Infark Miokard Akut
Rawat Inap Berdasarkan Jenis Faktor Risiko di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011
Berdasarkan gambar 6.10. dapat dilihat bahwa dari 104 orang yang tercatat
faktor risikonya, proporsi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan jenis faktor risiko tertinggi adalah penderita dengan faktor risiko
hipertensi 83,7 87 orang dan terendah yaitu faktor risiko obesitas 0,9 1 orang. Dari penelitian Framingham selama 18 tahun terhadap penderita berusia 45-75
tahun didapatkan bahwa hipertensi merupkan faktor pencetus terjadinya angina dan infark miokard akut. Pada penelitian ini juga didapatkan bahwa penderita hipertensi
yang mengalami infark miokard akut mortalitasnya 3 kali lebih besar.
30
Hasil penelitian Framingham juga mendapatkan hubungan antara PJK dan tekanan darah diastolik. Kejadian infark miokard 2x lebih besar pada kelompok
83,7
37,5 31,7
15,4 11,5
0,9 10
20 30
40 50
60 70
80 90
P ro
p o
rs i
Jenis Faktor Risiko
Universitas Sumatera utara
tekanan darah diastolik 90-100 mmHg dibandingkan tekanan darah diastolik 85 mmHg, sedangkan pada tekanan darah diastolik 105 mmHg 4x lebih besar.
30
Hal ini juga didukung oleh penelitian Mika R. Napitupulu di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009 yang menunjukkan bahwa proporsi penderita
yang memiliki faktor risiko tertinggi adalah hipertensi sebesar 21,1.
10
6.2.5. Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Berdasarkan Status
Komplikasi dan Jenis Komplikasi
Proporsi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 berdasarkan status komplikasi penderita dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 6.11. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap Berdasarkan status komplikasi di RSU Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2010-2011 Berdasarkan gambar 6.11. dapat dilihat proporsi penderita infark miokard akut
rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tertinggi pada penderita yang ada komplikasi sebesar 55,5.
55,5 44,5
Status Komplikasi
Ada Tidak Ada
Universitas Sumatera utara
Proporsi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 berdasarkan status komplikasi penderita dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 6.12. Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Infark Miokard Akut
Rawat Inap Berdasarkan Jenis komplikasi di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011
Berdasarkan gambar 6.12. dapat dilihat bahwa dari 61 orang yang ada komplikasi, proporsi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi
Medan berdasarkan jenis komplikasi tertinggi adalah aritmia 50,9. Jenis komplikasi yang diderita oleh penderita infark miokard akut adalah
aritmia yaitu tidak normalnya denyut atau irama jantung, pada umumnya komplikasi yang diderita seperti takikardia denyut jantung yang cepat dan ada juga yang
bradikardia. Menurut Penelitian Meier pada tahun 2001 dan Kanbay dkk pada tahun 2010,
kejadian aritmia belakangan ini semakin banyak menarik perhatian. Kardiak aritmia bertanggungjawab atas kematian akibat kardiovaskular berkisar 20. Penyebab
50,9
8,2 10
20 30
40 50
60 70
80 90
Aritmia Syok Kardiogenik
P ro
p o
rsi
Jenis Komplikasi
Universitas Sumatera utara
paling sering adalah takikardia atau fibrilasi ventrikular yang dapat mengancam nyawa.
Proporsi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirnagdi Medan yang memiliki komplikasi syok kardiokgenik sebesar 8,2. Syok kardiogenik
didapatkan pada 7-10 dari pasien yang menderita infark miokard akut dan merupakan penyebab dari kematian pasien di rumah sakit.
16
6.2.6. Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Berdasarkan Penatalaksanaan Medis