Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Berdasarkan Tahun Tahun dan Kecendrungan

5.2. Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Berdasarkan Tahun

Distribusi proporsi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2007-2011 berdasarkan tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007-2011 Tahun f 2007 2008 2009 2010 2011 51 47 54 49 61 19,5 17,9 20,6 18,7 23,3 Berdasarkan tabel 5.1. dapat dilihat proporsi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tertinggi pada tahun 2011 dengan proporsi 23,3 dan terendah pada tahun 2008 dengan proporsi 17,9. Dari tahun 2007-2011 kecendrungan frekuensi penderita infark miokard akut di RSU Dr. Pirngadi Medan mengalami kenaikan dengan persamaan garis Y= 2,5 x + 44,9. Frekuensi kasus dari tahun 2007-2011 mengalami kenaikan sebanyak 61-51=10 kasus dengan simple ratio kenaikan 61 51 = 1,19 kali dan persentase kenaikan sebesar 61 −51 51 x 100 = 19,6 Universitas Sumatera utara 5.3. Analisa Deskriptif 5.3.1. Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Berdasarkan Sosiodemografi Distribusi proporsi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 berdasarkan sosiodemografi umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap Berdasarkan Sosiodemografi Umur dan Jenis Kelamin di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 Umur Tahun Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan f f f 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 4 6 12 8 15 9 7 4 5 3,6 5,5 10,9 7,3 13,6 8,2 6,4 3,6 4,5 0,0 2 2 4 6 7 9 7 2 1 1,8 1,8 0,0 3,6 5,5 6,4 8,2 6,4 1,8 0,9 6 8 12 12 21 16 16 11 7 1 5,5 7,3 10,9 10,9 19,1 14,5 14,5 10,0 6,4 0,9 Total 70 63,6 40 36,4 110 100 Berdasarkan tabel 5.2. dapat dilihat bahwa dari 110 orang penderita infark miokard akut proporsi tertinggi terdapat pada kelompok umur 55-59 tahun sebesar 19,1 dengan proporsi laki-laki 13,6 dan perempuan 5,5 dan proporsi terendah pada kelompok umur 80-84 tahun sebesar 0,9 dengan proporsi laki-laki 0 dan perempuan 0,9. Berdasarkan jenis kelamin, laki- laki 63,6 dan perempuan 36,4 dengan sex ratio 1,75. Universitas Sumatera utara Karakteristik penderita infark miokard akut dengan umur termuda pada penelitian ini adalah penderita yang berumur 35 tahun dengan jumlah 2 orang, masing-masing berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, keluhan yang dirasakan adalah nyeri dada, komplikasi tidak ada, penatalaksaan medis adalah dengan obat-obatan. Karakteristik penderita infark miokard akut dengan umur tertua pada penelitian ini adalah penderita yang berumur 82 tahun dengan jenis kelamin perempuan, keluhan yang dirasakan adalah nyeri dada, sesak nafas dan keringat dingin. Faktor risiko yaitu hipertensi dan diabetes mellitus, terdapat komplikasi aritmia, penatalaksanaan medis adalah dengan memberikan obat-obatan dan pemasangan kateter jantung, lama rawatan 1 hari dan meninggal dunia. Universitas Sumatera utara Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap Berdasarkan sosiodemografi di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Sosiodemografi f 1. Suku Batak Jawa Melayu Minang Aceh Lainnya 59 34 6 7 1 3 53,6 30,9 5,5 6,4 0,9 2,7 Jumlah 110 100 2. Agama Islam Kristen Protestan Kristen Katolik Hindu 76 22 11 1 69,1 20,0 10,0 0,9 Jumlah 110 100 3. Tingkat Pendidikan Tidak Tamat SD SD SLTP SLTA Akademi Perguruan Tinggi 1 13 17 73 6 0,9 11,8 15,4 66,4 5,5 Jumlah 110 100 4. Pekerjaan Wiraswasta PNSTNIPOLRI Petani Karyawan Swasta Ibu Rumah Tangga Lainnya 37 30 2 6 30 5 33,6 27,3 1,8 5,5 27,3 4,5 Jumlah 110 100 5. Tempat Tinggal Dalam Kota Medan Luar Kota Medan 82 28 74,5 25,5 Jumlah 110 100 Berdasarkan tabel 5.3. dapat dilihat bahwa proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan suku tertinggi adalah suku Batak 53,6 dan terendah adalah suku Aceh 1,0. Proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan agama tertinggi Universitas Sumatera utara adalah Islam 63,1 dan terendah adalah Hindu 0,9. Proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi adalah SLTA 66,4 dan terendah adalah tidak tamat SD 0,9. Proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan pekerjaan tertinggi adalah wiraswasta 33,6 dan terendah petani 1,8. Proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan tempat tinggal tertinggi adalah dalam Kota Medan 74,5.

5.3.2. Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Berdasarkan Keluhan

Distribusi proporsi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 berdasarkan keluhan utama penderita dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap Berdasarkan Keluhan di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Keluhan n = 110 f

1. Nyeri Dada

103 93,6

2. Sesak Nafas

66 60,0

3. Keringat Dingin

22 20,0 4. Badan Lemas 22 20,0 Berdasarkan tabel 5.4. dapat dilihat bahwa dari 110 orang yang memiliki keluhan utama sewaktu masuk kerumah sakit, proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan keluhan nyeri dada 93,6 103 orang, proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan keluhan sesak nafas 60 66 orang dan proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan keluhan keringat dingin dan badan lemas masing-masing 20 22 orang. Universitas Sumatera utara 5.3.3. Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Berdasarkan Status Faktor Risiko dan Jenis Faktor Risiko Distribusi proporsi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 berdasarkan status faktor risiko dan jenis faktor risiko dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap Berdasarkan Status Faktor Risiko di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Status Faktor Risiko f 1. Tercatat 104 94,5 2. Tidak Tercatat 6 5,5 Jumlah 110 100 Berdasarkan tabel 5.5. dapat dilihat proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan status faktor risiko yang tercatat adalah 104 orang 94,5 dan yang tidak tercatat adalah 6 orang 5,5 Distribusi proporsi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 berdasarkan jenis faktor risiko penderita dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap Berdasarkan Jenis Faktor Risiko di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Jenis Faktor Risiko n=104 f 1. Angina Pektoris Tidak Stabil 16 15,4 2. Hipertensi 87 83,7 3. Diabetes Mellitus 39 37,5 4. Hiperkolesterolemia 12 11,5 5. Obesitas 1 0,9 6. Kebiasaan Merokok 33 31,7 Universitas Sumatera utara Berdasarkan tabel 5.6. dapat dilihat bahwa dari 104 penderita berdasarkan status faktor risiko yang tercatat, proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan jenis faktor risiko angina pektoris 15,4 16 orang, proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan jenis faktor risiko hipertensi 83,7 87 orang, proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan jenis faktor risiko diabetes mellitus 37,5 39 orang, proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan jenis faktor risiko hiperkolesterolemia 11,5 12 orang, proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan jenis faktor risiko obesitas 0,9 1 orang dan proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan jenis faktor risiko kebiasaan merokok 31,7 33 orang. 5.3.4. Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Berdasarkan Status Komplikasi dan Jenis Komplikasi Distribusi proporsi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 berdasarkan status komplikasi dan jenis komplikasi penderita dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.7. Distribusi Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap Berdasarkan Status Komplikasi di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Status Komplikasi f 1. Ada 61 55,5 2. Tidak Ada 49 44,5 Jumlah 110 100 Berdasarkan tabel 5.7. dapat dilihat proporsi penderita infark miokard akut yang ada komplikasi 55,5 dan proporsi penderita infark miokard akut yang tidak ada komplikasi 44,5. Universitas Sumatera utara Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap Berdasarkan Jenis Komplikasi di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Jenis Komplikasi n = 61 f 1. Aritmia 56 50,9 2. Syok Kardiogenik 9 8,2 Berdasarkan tabel 5.8. dapat dilihat bahwa dari 61 orang yang ada komplikasi, proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan jenis komplikasi aritmia 50,9 56 orang dan proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan jenis komplikasi syok kardiogenik 8,2 9 orang.

5.3.5. Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Berdasarkan Penatalaksanaan Medis

Distribusi proporsi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 berdasarkan penatalaksanaan medis penderita dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Penatalaksanaan Medis f 1. Obat-obatan 103 93,6 2. Obat-obatan + kateter jantung 7 6,4 Jumlah 110 100 Berdasarkan tabel 5.9. dapat dilihat proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan penatalaksanaan medis obat-obatan 93,6 dan penatalaksanaan medis obat-obatan serta pemasangan alat kateter jantung 6,4. Universitas Sumatera utara

5.3.6. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Infark Miokard Akut

Lama rawatan rata-rata penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 penderita dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.10. Lama Rawatan Rata-Rata Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 Lama Rawatan Hari Mean 5,45 Median 5,0 Standar Deviasi SD 4,001 95 Confidence Interval 4,96 – 6,20 Minimum 1 Maksimum 20 Berdasarkan tabel 5.10. dapat dilihat lama rawatan rata-rata penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 adalah 5,45 hari atau 6 hari, SD Standar Deviasi 4,001 hari dengan lama rawatan minimum 1 hari dan lama rawatan maksimum 20 hari. Pada Galat Pendugaan GP dengan menggunakan Confidence Interval 95 didapatkan lama rawatan rata-rata selama 4,96-6,20 hari. 5.3.7. Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Berdasarkan Sumber Pembiayaan Distribusi proporsi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 berdasarkan keadaan sumber pembiayaan penderita dapat dilihat pada tabel berikut ini. Universitas Sumatera utara Tabel 5.11. Distribusi Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap Berdasarkan Sumber Pembiayaan di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Sumber Pembiayaan f 1. JPKM 37 33,6 2. ASKES 46 41,8 3. Biaya Sendiri 27 24,6 Jumlah 110 100 Berdasarkan tabel 5.11. dapat dilihat proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan sumber pembiayaan yang tertinggi adalah penderita yang menggunakan ASKES 41,8 sedangkan proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan sumber pembiayaan yang terendah adalah biaya sendiri 24,6.

5.3.8. Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Distribusi proporsi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.12. Distribusi Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Keadaan Sewaktu Pulang f 1. PBJ 72 65,4 2. PAPS 7 6,4 3. Meninggal Dunia 31 28,2 Jumlah 110 100 Berdasarkan tabel 5.12. dapat dilihat proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan keadaan sewaktu pulang tertinggi adalah pulang berobat jalan PBJ 65,4 dengan CFR Case Fatality Rate 28,2 Universitas Sumatera utara Rincian mengenai penderita yang meninggal dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.13. Distribusi Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap yang Meninggal Berdasarkan Karakteristiknya di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Karakteristik Penderita f 1. Umur 45 tahun ≤ 45 tahun 30 1 96,8 3,2 Jumlah 31 100 2. Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan 19 12 61,3 38,7 Jumlah 31 100 3. Keluhan Nyeri Dada Tidak Nyeri Dada 28 3 90,3 9,7 Jumlah 31 100 4. Keluhan Sesak Nafas Tidak Sesak Nafas 23 8 74,2 25,8 Jumlah 31 100 5. Faktor risiko Hipertensi Tidak Hipertensi 27 4 87,1 12,9 Jumlah 31 100 6. Status Komplikasi Ada Tidak Ada Jumlah Jenis komplikasi Aritmia Syok kardiogenik 26 5 31 24 8 83,9 16,1 100 92,8 30,8 7. Penatalaksanaaan Medis Obat-obatan Obat-obatan + Kateter Jantung 26 5 83,9 16,1 Jumlah 31 100 8. Lama rawatan rata-rata 1 Hari 15 48,4 9. Sumber Pembiayaan JPKM ASKES Biaya Sendiri 11 13 7 35,5 41,9 22,6 Jumlah 31 100 Universitas Sumatera utara Berdasarkan tabel 5.13. dapat dilihat dari 31 orang yang meninggal karena infark miokard akut, proporsi penderita infark miokard akut berdasarkan karakteristik yang meninggal dunia yaitu pada umur 45 tahun 96,8 30 orang, proporsi penderita infark miokard akut yang berjenis kelamin laki-laki 61,3 19 orang, proporsi penderita infark miokard akut yang ada komplikasi 83,9 26 orang dan dari 26 orang penderita yang ada komplikasi, proporsi dengan jenis komplikasi aritmia 92,3 24 orang dan proporsi jenis komplikasi syok kardiogenik 30,8 8 orang, proporsi penderita infark miokard akut yang meninggal dunia dengan penatalaksanaan medis obat-obatan 83,9 26 orang dan dengan penatalaksanaan medis obat-obatan serta pemasangan kateter jantung 16,1 5 orang, lama rawatan penderita yang meninggal dunia dalam 1 hari ada 15 orang 48,4, proporsi penderita infark miokard akut yang menggunakan sumber pembiayaan ASKES 41,9 13 orang. Universitas Sumatera utara 5.4. Analisa Statistik 5.4.1. Umur Berdasarkan Status Komplikasi Distribusi proporsi umur penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 berdasarkan status komplikasi penderita dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.14. Distribusi Proporsi Umur Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap Berdasarkan Status Komplikasi di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Status Komplikasi Umur Tahun Jumlah ≤ 45 45 f f f 1. Ada 0,0 61 100 61 100 2. Tidak Ada 7 14,3 42 85,7 49 100 X 2 = 7,06 df= 1 p= 0,003 Berdasarkan tabel 5.14. dapat dilihat bahwa dari 61 orang penderita infark miokard akut yang ada komplikasi, proporsi penderita tertinggi adalah penderita yang berumur 45 tahun 100. Dari 49 orang penderita yang tidak ada komplikasi, proporsi penderita yang berumur 45 tahun 85,7 dan proporsi penderita yang berumur ≤ 45 tahun 14,3. Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 2 sel yang nilai expected count kurang dari 5 sehingga menggunakan uji Exact Fisher. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Exact Fisher diperoleh p=0,003 yang berarti p0,05 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa ada perbedaan antara proporsi umur berdasarkan status kompikasi. Universitas Sumatera utara

5.4.2. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Status Komplikasi

Distribusi proporsi penatalaksanaan medis penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 berdasarkan status komplikasi penderita dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.15. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap Berdasarkan Status Komplikasi di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Status Komplikasi Penatalaksanaan Medis Jumlah Obat-obatan Obat-obatan + Kateter Jantung F f f 1. Ada 54 88,5 7 11,5 61 100 2. Tidak Ada 49 100 0,0 49 100 X 2 = 4,234 df= 1 p= 0,016 Berdasarkn tabel 5.15. dapat dilihat bahwa dari 61 orang penderita infark miokard akut yang ada komplikasi, proporsi tertinggi adalah penderita yang penatalaksanaan medinya dengan memberikan obat-obatan 88,5. Dari 49 orang penderita infark miokard akut yang tidak ada komplikasi, proporsi tertinggi adalah penderita yang penatalaksanaan medinya dengan memberikan obat-obatan 100. Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 2 sel yang nilai expected count kurang dari 5 sehingga menggunakan uji Exact Fisher. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Exact Fisher diperoleh p=0,016 yang berarti p0,05 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa ada perbedaan antara proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan status kompikasi. Universitas Sumatera utara

5.4.3. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Penatalaksanaan Medis

Lama rawatan rata-rata berdasarkan penatalaksanaan medis penderita infark miokard akut rawat inap RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.16. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Penatalaksanaan Medis Lama Rawatan Rata-rata Hari n X SD 1. Obat-obatan 103 5,47 4,019 2. Obat-obatan + Kateter Jantung 7 5,14 4,018 t=0,206 df = 108 p = 0,837 Berdasarkan tabel 5.16. dapat dilihat bahwa dari 103 penderita infark miokard akut yang penatalaksanaan medisnya menggunakan obat-obatan memiliki lama rawatan rata-rata 5,47 hari atau 6 hari. Dari 7 penderita infark miokard akut yang penatalaksanaan medisnya menggunakan obat-obatan serta melakukan tindakan memasang alat kateter jantung memiliki lama rawatan rata-rata 5,14 hari atau 5 hari. Uji Kolmogorov-smirnov dengn p=0,011 menunjukkan bahwa data lama rawatan rata-rata berdistribusi normal, sehingga uji t dapat digunakan. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji t diperoleh p=0,837 yang berarti p0,05 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan penatalaksanaan medis. Universitas Sumatera utara

5.4.4. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Sumber Pembiayaan

Distribusi proporsi penatalaksanaan medis penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 berdasarkan sumber pembiayaan penderita dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.17. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap Berdasarkan Sumber Pembiayaan di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Sumber Pembiayaan Penatalaksanaan Medis Jumlah Obat-obatan Obat-obatan + Kateter Jantung f f f 1. JPKM 34 91,9 3 8,1 37 100 2. ASKES 43 93,5 3 6,5 46 100 3. Biaya Sendiri 26 96,3 1 3,7 27 100 X 2 = 0,511 df= 2 p= 0,774 Berdasarkan tabel 5.17. dapat dilihat bahwa dari 37 orang penderita infark miokard akut yang menggunakan JPKM, proporsi tertinggi adalah penderita yang penatalaksanaan medisnya dengan obat-obatan 91,9. Dari 46 orang penderita infark miokard akut yang menggunakan ASKES, proporsi tertinggi adalah penderita yang penatalaksanaan medisnya dengan obat-obatan 93,5. Dari 27 orang penderita infark miokard akut yang menggunakan biaya sendiri, proporsi tertinggi adalah penderita yang penatalaksanaan medisnya dengan obat-obatan 96,3. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p=0,774 yang berarti p0,05 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan sumber pembiayaan. Universitas Sumatera utara

5.4.5. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Sumber Pembiayaan

Lama rawatan rata-rata berdasarkan sumber pembiayaan penderita infark miokard akut rawat inap RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.18. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap Berdasarkan Sumber Pembiayaan di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Sumber Pembiayaan Lama Rawatan Rata-rata Hari n X SD 1. JPKM 37 6,08 3,707 2. ASKES 46 5,98 4,607 3. Biaya Sendiri 27 3,67 2,646 F=3,719 df=2 p=0,027 Berdasarkan tabel 5.18. dapat dilihat bahwa dari 37 orang penderita infark miokard akut dengan sumber biaya JPKM memiliki lama rawatan rata-rata 6,08 hari 6 hari. Dari 46 orang penderita infark miokard akut dengan sumber biaya ASKES memiliki lama rawatan rata-rata 5,98 6 hari. Dari 27 orang penderita infark miokard akut dengan biaya sendiri memiliki lama rawatan rata-rata 3,47 4 hari. Berdasarkan hasil test homogenity of variances diperoleh p=0,122 yang berarti p0,05 yang menunjukkan bahwa memiliki varians yang sama sehingga analisa dilanjutkan dengan menggunakan uji Anova. Hasil analisa statistik dengan uji Anova diperoleh p=0,027 yang berarti p0,05 berarti secara statistik ada perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan sumber pembiayaan. Lama rawatan rata-rata penderita infark miokard akut yang menggunakan sumber biaya JPKM seperti Jamkesmas, Medan Sehat dan JKPROPSU dan ASKES secara bermakna lebih lama daripada penderita yang menggunakan sumber biaya sendiri. Universitas Sumatera utara

5.4.6. Status Komplikasi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Distribusi proporsi status komplikasi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.19. Distribusi Proporsi Status Komplikasi Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Keadaan Sewaktu Pulang Status Komplikasi Jumlah Ada Tidak Ada f f f 1. PBJ 32 44,4 40 55,6 72 100 2. PAPS 3 42,9 4 57,1 7 100 3. Meninggal Dunia 26 83,9 5 16,1 31 100 X 2 = 14,116 df= 2 p= 0,001 Berdasarkan tabel 5.19. dapat dilihat bahwa dari 72 penderita infark miokard akut yang pulang berobat jalan PBJ, proporsi penderita yang ada komplikasi 44,4 dan penderita yang tidak ada komplikasi 55,6. Dari 7 orang penderita infark miokard akut yang pulang atas permintaan sendiri PAPS, proporsi penderita yang ada komplikasi 42,9 dan yang tidak ada komplikasi 57,1. Dari 31 orang penderita infark miokard akut yang meninggal dunia, proporsi penderita yang ada komplikasi 83,9 dan yang tidak ada komplikasi 16,1. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p=0,001 yang berarti p0,05 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa ada perbedaan antara proporsi status komplikasi berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Proporsi penderita yang berobat jalan PBJ dan pulang atas permintaan sendiri PAPS secara bermakna lebih tinggi pada penderita yang tidak ada Universitas Sumatera utara komplikasi sedangkan penderita yang meninggal secara bermakna lebih tinggi pada penderita yang ada komplikasi.

5.4.7. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Distribusi proporsi penatalaksanaan medis penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.20. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Keadaan Sewaktu Pulang Penatalaksanaan Medis Jumlah Obat-obatan Obat-obatan + Kateter Jantung f f f 1. PBJ 70 97,2 2 2,8 72 100 2. PAPS 7 100 0,0 7 100 3. Meninggal Dunia 26 83,9 5 16,1 31 100 X 2 = 6,991 df= 2 p= 0,03 Berdasarkan tabel 5.20. diatas dapat dilihat bahwa dari 72 orang penderita infark miokard akut yang pulang berobat jalan PBJ, proporsi penderita yang penatalaksanaan medinya diberikan obat-obatan 97,2 dan penderita yang penatalaksanaan medisnya diberikan obat-obatan serta pemasangan kateter jatung 2,8. Dari 7 orang penderita infark miokard akut yang pulang atas permintaan sendiri PAPS, proporsi penderita yang penatalaksanaan medisnya diberikan obat-obatan 100. Dari 31 orang penderita infark miokard akut meninggal dunia, proporsi penderita yang penatalaksanaan medisnya diberikan obat-obatan 83,9 dan Universitas Sumatera utara penderita yang penatalaksanaan medisnya diberikan obat-obatan serta pemasangan kateter jatung 16,1 Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh p=0,03 yang berarti p0,05 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa ada perbedaan antara proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Proporsi penderita yang yang berobat jalan PBJ, pulang atas permintaan sendiri PAPS dan menigggal dunia secara bermakna lebih tinggi pada penatalaksanaan medis menggunakan obat-obatan dibandingkan dengan penatalaksanaan medis menggunakan obat-obatan serta pemasangan kateter jantung.

5.4.8. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita infark miokard akut rawat inap RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.21. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Keadaan Sewaktu Pulang Lama Rawatan Rata-rata Hari n X SD 1. PBJ 72 6,10 3,489 2. PAPS 7 4,71 3,861 3. Meninggal Dunia 31 4,10 4,833 F=2,993 df=2 p=0,058 Universitas Sumatera utara Berdasarkan tabel 5.21. dapat dilihat bahwa dari 72 orang penderita infark miokard akut yang pulang berobat jalan PBJ memiliki lama rawatan rata-rata 6,10 hari 6 hari. Dari 7 orang penderita infark miokard akut yang pulang atas permintaan sendiri PAPS memiliki lama rawatan rata-rata 4,71 5 hari. Dari 31 orang penderita infark miokard akut yang meninggal dunia memiliki lama rawatan rata-rata 4,10 4 hari. Berdasarkan hasil test homogenity of variances diperoleh p=0,239 yang berarti p0,05 yang menunjukkan bahwa memiliki varians yang sama sehingga analisa dilanjutkan dengan menggunakan uji Anova. Hasil analisa statistik dengan uji Anova diperoleh p=0,058 yang berarti p0,05 berarti secara statistik tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Universitas Sumatera utara

BAB 6 PEMBAHASAN

6.1. Tahun dan Kecendrungan

Distribusi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2007-2011 berdasarkan tahun dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 6.1. Grafik Garis Trend Penderita Infark Miokard Akut Rawat Inap di RSU Dr. Pirngadi Medan Berdasarkan Data Tahun 2007-2011 Berdasarkan gambar 6.1. dapat dilihat penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tertinggi pada tahun 2011 yaitu 61 orang dan terendah pada tahun 2008 yaitu 47 orang. Trend penderita infark miokard akut di RSU Dr. Pirngadi Medan berdasarkan data tahun 2007-2011 menunjukkan kenaikan dengan persamaan garis Y= 2,5 x + 44,9 Frekuensi kasus dari tahun 2007-2011 mengalami kenaikan sebanyak 10 kasus dengan simple ratio kenaikan 1,19 kali dan persentase kenaikan sebesar 19,6. 51 47 54 49 61 y = 2,5x + 44,9 10 20 30 40 50 60 70 80 2007 2008 2009 2010 2011 F rek u en si Tahun Universitas Sumatera utara 6.2. Analisa Deskriptif 6.2.1. Proporsi Penderita Infark Miokard Akut Berdasarkan Sosiodemografi