Sumatera Utara yang mayoritas bersuku Batak. Berdasarkan jumlah penduduk tahun 2007 diketahui proporsi penduduk suku Batak di Sumatera Utara sebesar 51,11.
Sehingga kemungkinan penderita infark miokard akut yang datang berobat ke rumah sakit tersebut lebih banyak yang bersuku Batak.
43
Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eva Purnama Sari 2011 pada penyakit lain yaitu
penyakit kanker colorectal di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2005-2009 yang sebagian besar diderita oleh masyarakat suku Batak 56,4.
44
b. Agama
Proporsi penderita infark miokard akut rawat inap RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 berdasarkan agama dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 6.4. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Infark Miokard Akut
Rawat Inap Berdasarkan Agama di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011
69,1 20,0
10,0 0,9
Agama
Islam Kristen Protestan
Kristen Katolik Hindu
Universitas Sumatera utara
Berdasarkan gambar 6.4. diatas dapat dilihat bahwa proporsi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tertinggi pada penderita yang
beragama Islam yaitu sebesar 69,1 dan terendah Hindu sebesar 0,9. Hal ini bukan berarti agama Islam merupakan faktor risiko terhadap terjadinya
infark miokard akut, tetapi kemungkinan karena lebih banyak penderita yang datang berobat ke rumah sakit tersebut adalah masyarakat beragama Islam.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eva Purnama Sari 2011 pada penyakit lain yaitu penyakit kanker colorectal di RSU Dr. Pirngadi
Medan tahun 2005-2009 yang sebagian besar adalah masyarakat yang beragama Islam 53,6.
44
Universitas Sumatera utara
c. Tingkat Pendidikan
Proporsi penderita infark miokard akut rawat inap RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada gambar
di bawah ini:
Gambar 6.5. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Infark Miokard Akut
Rawat Inap Berdasarkan Tingkat Pendidikan di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011
Berdasarkan gambar 6.5. dapat dilihat bahwa proporsi penderita infark miokard akut rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tertinggi pada penderita yang
berpendidikan SLTA yaitu sebesar 66,4 dan terendah yang tidak tamat SD sebesar 0,9.
Hal ini bukan berarti pendidikan SLTA merupakan faktor risiko terhadap terjadinya infark miokard akut, tetapi kemungkinan karena lebih banyak penderita
yang datang berobat ke rumah sakit tersebut adalah masyarakat berpendidikan SLTA. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eva Purnama Sari
2011 pada penyakit lain yaitu penyakit kanker colorectal di RSU Dr. Pirngadi
66,4 15,4
11,8 5,5 0,9
Tingkat Pendidikan
SLTA SLTP
SD AkademiPT
Tidak Tamat SD
Universitas Sumatera utara
Medan tahun 2005-2009 yang diderita oleh masyarakat yang berpendidikan SLTA 38,2.
44
d. Pekerjaan