Rekapitulasi Stabilitas Struktur Pada saat debit normal

122 Kp = tan � �45+ Φ 2 �π 180 � 2 = tan � �45+ 26 ,5 2 �π 180 � 2 = 2,61 Menurut cara Rankine, tekanan samping aktif dan pasif didapat dengan : Ea = 0,5 Ka γ − 1 H1 2 − 2 c H1 √Ka Ep = 0,5 Kp γ − 1 H2 2 − 2 c H2 �Kp untuk tanah pasir, kohesi diabaikan, sehingga, Ea = 0,5 Ka γ − 1 H1 2 Ep = 0,5 Kp γ − 1 H2 2 Sehingga bisa didapat Momen aktif dan momen pasif Ma = Ea x Lengan Horizontal Gaya Aktif Mp = Ep x Lengan Horizontal Gaya pasif Ea = Tegangan aktif Ep = Tegangan pasif Ka = Koefisien Tegangan Aktif Kp = Koefisien Tegangan Pasif H1 = Ketinggian Tanah untuk tegangan aktif H2 = Ketinggian Tanah untuk tegangan pasif Ea = 0,5 x Ka x γ-1 x tinggi titik v – k 2 = 0,5 x 0,38 x 0,65 x 6,35 2 = 5,02 T Ep = 0,5 x Kp x γ-1 x tinggi titik p – o 2 =0,5 x 2,61 x 0,65 x 2,25 2 = 4,30 T Ma = 5,02 x 2,12 = 10,62 Tm Mp = 4,30 x 0,6 = 2,58 Tm

4.13. Rekapitulasi Stabilitas Struktur

123 Setelah didapatkan gaya-gaya yang bekerja pada konstruksi bendung, maka dilakukan perhitungan gaya yang bekerja terhadap angka keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Untuk menghitung struktur aman atau tidaknya terhadap daya dukung tanah, guling, dan geser digunakan empat kondisi yakni pada saat debit normal tanpa gempa, pada saat debit normal kondisi gempa, pada saat debit banjir rencana kondisi tanpa gempa, dan pada saat debit banjir rencana kondisi gempa. Parameter angka keamanan sebagaimana terlampir dalam tabel 4.44. dibawah : Menurut KP – 06, daya dukung maksimum batas tanah Qu untuk tanah pasir kerapatan sedang, memiliki daya dukung maksimum 30 Tm 2 Qu = 30 Tm 2 Qa = �� � + γ z Qu = Tegangan maksimum batas Tm 2 Qa = Tegangan maksimum izin Tm 2 F = Faktor Keamanan , nilainya 2-3 γ = Berat Isi tanah, Tm 3 z = Kedalaman Pondasi, m Diketahui kedalaman pondasi 6 meter, sehingga Qa = 30 2 + 1,65 x 6 = 24,9 Tm 2 Tabel 4.44. Parameter Keamanan Struktur Keamanan terhadap Daya dukung tanah No Kondisi Pembebanan Kenaikan qa tm2 Tegangan Izin 1 Normal 24,90 2 Normal + Gempa 20 29,88 124 3 Banjir Rencana 20 29,88 4 Banjir Rencana + Gempa 50 37,35 Keamanan terhadap Guling No Kondisi Pembebanan Fg = Mt Mg Eksentrisitas 1 Normal 1,5 0 L6 2 Normal + Gempa 1,3 20 L5 3 Banjir Rencana 1,3 20 L5 4 Banjir Rencana + Gempa 1,1 50 L4 Keamanan terhadap Geser No Kondisi Pembebanan Fs = fxV H 1 Normal 1,5 2 Normal + Gempa 1,3 3 Banjir Rencana 1,3 4 Banjir Rencana + Gempa 1,1 sumber : KP 06

a. Pada saat debit normal

• Keamanan terhadap guling Mt = -194 Tm Mg = Momen vertikal + Momen Horizontal + Ma = 48 +25 + 10,62 = 83,53 Tm Fg = �� �� = 194 83,53 = 2,32 1,5 tabel 4.44 Mo = Mt + Mg = -110,61 Tm Gaya H: Jumlah Total Gaya H + Ea - Ep = 2,6 + 5,02 – 4,30 = 3,28 Ton Gaya V = Jumlah Total Gaya Vertikal = -58 + 19 = -39,87 Ton L = 6,6 m 125 e = L2 – MoV = 6,62 – -110,61-39,87 = 0,53 harus lebih kecil dari L6 KP02 = 0,531,1 • Keamanan terhadap daya dukung tanah : σ1 = VL x 1+6eL = 39,876,6x1+6x0,536,6 = 8,93 Tm 2 24,9 Tm 2 tabel 4.44 σ2 = VL x 1-6eL = 39,876,6x1-6x0,536,6 = 3,15 Tm 2 24,9 Tm 2 tabel 4.44 • Keamanan terhadap geser : Koefisien gesekan f : 0,4 untuk kerikil pasir KP02 Fs = fxVH = 0,4 x 39,873,28 = 4,86 1,5 tabel 4.44 b. Pada saat debit normal kondisi gempa • Keamanan terhadap guling Mt = -194 + Mp = -196,72 Tm Mg = Mg kondisi normal + Total Momen Horizontal akibat gempa = 83,53 + 27,5 = 110,99 Tm Fg = MtMg = 196,72110,99 = 1,75 1,3 tabel 4.44 Mo = Mt + Mg 126 = -196,72 + 110,99 = -85,73 Tm H = H pada kondisi normal + Total gaya H akibat gempa = 3,28 + 8,76 = 12,04 T V = sama pada kondisi normal -39,87 T e = L2 – MoV = 6,62 – -85,37-39,87 = 1,09 L5 = 1,09 1,32 tabel 4.44 • Keamanan terhadap daya dukung tanah σ1 = VL x 1+6eL = 39,876,6 x 1+6x1,096,6 = 12,03 Tm 2 29,88 Tm 2 σ2 = VL x 1-6eL = 39,876,6 x 1-6x1,096,6 = 0,05 Tm 2 29,88 Tm 2 • Keamanan terhadap geser Gs = 21,1 Ton Vtotal = Gaya V pada kondisi normal + Gs = 39,87 T + 21,1 = 60,93 T Fs = fxVtotalH = 0,4 x 60,9312,04 = 2,02 1,3 tabel 4.44 c. Pada saat banjir rencana 127 • Keamanan terhadap guling Mt = -194 T Mg = Momen vertikal + Momen Horizontal + Ma = 5,93 + 32,97 + 10,62 = 49,52 Tm Fg = �� �� = 194 49,52 = 3,9 1,3 tabel 4.44 Mo = Mt + Mg = -194 + 49,52 = -144,62 Tm H = Total Gaya H + Ea = 2,82 + 5,02 = 7,84 T V = Jumlah Total Gaya Vertikal = -58,38 + 7,29 = -51,1 T L = 6,60 e = L2 – MoV = 6,602- -144,48-51,1 = 0,47 L5 = 0,471,32 tabel 4.44 • Keamanan terhadap daya dukung tanah σ1 = VL x 1+6eL = 51,16,6 x 1+6x0,476,6 = 11,05 Tm 2 29,88 Tm 2 σ2 = VL x 1-6eL 128 = 51,16,6 x 1-6x0,476,6 = 4,4 Tm 2 29,88 Tm 2 • Keamanan terhadap geser Fs = fxVH = 0,4 x 51,17,84 = 2,61 1,3 tabel 4.44 d. Pada saat banjir rencana kondisi gempa • Keamanan terhadap guling Mt = -194 + -2,58 = -196,72 Tm Mg = Mg kondisi banjir + Total Momen Horizontal akibat gempa = 49,52 + 27,46 = 76,97 Tm Fg = MtMg = 196,7276,97 = 2,52 1,1 tabel 4.44 Mo = Mt + Mg = -196,72 + 76,97 = -119,74 Tm V = sama pada kondisi normal -51,1 T H = H pada kondisi banjir + Total gaya H akibat gempa = 2,82 + 8,76 = 11,58 T e = L2 – MoV = 6,62 – -119,74-51,1 = 0,96 L4 = 0,961,65 129 • Keamanan terhadap daya dukung tanah σ1 = VL x 1+6eL = 51,16,6 x 1+6x0,966,6 = 14,49 Tm 2 37,75 Tm 2 σ2 = VL x 1-6eL = 51,16,6 x 1-6x0,966,6 = 0,98 Tm 2 37,75 Tm 2 • Keamanan terhadap geser Gs = 21,06 Ton Vtotal = Gaya V pada kondisi banjir + Gs = 51,1 T + 21,1 = 72,16 T Fs = fxVtotalH = 0,4 x 72,1611,58 = 2,49 1,1 tabel 4.44 130 Tabel 4.45. Rekapitulasi Analisis Stabilitas Struktur Bendung Kesimpulan stabilitas : struktur memenuhi semua persyaratan stabilitas. σmin σmax Tanpa Gempa 2,35 1,5 3,15 Tm 2 8,93 Tm 2 24,9 Tm 2 4,86 1,5 AMAN Gempa 1,75 1,3 0,05 Tm 2 12,03 Tm 2 29,88 Tm 2 2,02 1,3 AMAN Tanpa Gempa 3,9 1,3 4,4 Tm 2 11,05 Tm 2 29,88 Tm 3 2,61 1,3 AMAN Gempa 2,52 1,1 0,98 Tm 2 14,49 Tm 2 37,35 Tm 2 2,49 1,1 AMAN Keamanan Terhadap D D Tanah Kondisi Normal Kondisi Banjir Rencana Keamanan Terhadap guling Fg Ket Parameter 6 16,9 Ket Parameter Keamanan Terhadap Geser Fs Ket Parameter Ket Status 12 11,84 6 19,79 12 Parameter Angka Lanes Angka Blights Ket Parameter 10,116 131

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, Bendung Daerah Irigasi Sei Belutu merupakan bendung yang fungsi utamanya sebagai bendung pengarah diversion weir yakni membelokkan air sungai Belutu ke saluran primer. Bendung Daerah Irigasi Belutu mengairi lahan pertanian Daerah Irigasi Belutu seluas 5.032 Ha. Total Catchment Area dari Stasiun Bangun Bandar, Silinda, dan Gunung Monako adalah 242 Km 2 dengan probabilitas hujan periode ulang Distribusi Gumbel yang didapat dari tiga stasiun curah hujan adalah P 100 149,59 mm. Bendung Daerah Irigasi Belutu memiliki debit banjir rencana Q 100 67,87 m 3 detik dengan ketinggian muka air rencana 2,52 meter, elevasi +27,07 meter. Bendung Daerah Irigasi Sei Belutu terletak pada elevasi +24,55 meter dan memiliki mercu dengan ketinggian 2,25 meter, yang terletak pada elevasi +26,8 meter. dengan lebar total bendung 20 meter, dan panjang bendung 13,04 meter. Hal-hal yang menjadi dasar utama evaluasi rancangan Bendung Daerah Irigasi Sei Belutu adalah sebagai berikut : 1. Luas Daerah Irigasi Belutu adalah sebesar 5032 Ha. Daerah Irigasi Sei Belutu memiliki kebutuhan air irigasi sebesar 1,67 LdetikHa. Dengan kebutuhan total air irigasi sebesar 10.085 Ldetik. 2. Pada saat debit normal, kondisi tanpa gempa, Bendung Daerah Irigasi Belutu memiliki angka keamanan terhadap guling Fg 2,35, angka keamanan terhadap daya dukung tanah σ 8,93 Tm 2 ,dan angka keamanan terhadap geser Fs 4,86. 3. Pada saat debit normal, kondisi gempa, Bendung Daerah Irigasi Belutu memiliki angka keamanan terhadap guling Fg 1,75, angka keamanan