Metode Penelitian .1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

14 ini adalah salah satu kosa kata umum yang digunakan banyak orang untuk mengkaji kata tersebut.

3.2.1 Sumber Data

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu: informan yang terpilih dan pustaka. Data primer bahasa Proto Austronesia dan bahasa Karo berupa data lisan diambil dari lima informan yang merupakan penutur asli bahasa Karo berdialek Karo dan data sekunder diambil dari kamus Karo-Indonesia. Lima informan merupakan penutur asli bahasa Karo yang tinggal di Kabupaten Karo, Kecamatan Lau Baleng, Desa Perbulan dan khususnya untuk data-data bahasa Proto Austronesia diambil dari 200 kosakata daftar swadesh ke dalam bahasa Karo. Peneliti tertarik memilih daftar swadesh, karena 200 kosakata daftar swadesh merupakan kata-kata umum yang mudah dipahami semua orang. Daftar swadesh ini merupakan semua kata-kata yang sering diucapkan manusia, kata-kata yang digunakan juga mudah untuk dimengerti dan dipahami. Daftar swadesh juga sering digunakan sebagai objek dalam sebuah penelitian dilapangan yang dilakukan mahasiswa sebagai tugas skribsi dan tesis bagi S2 dan seterusnya. Jadi saya lebih memilih daftar swadesh karena saya tertarik dengan 200 kosakata ini karena menggunakan kata-kata yang umum dan mudah dimengerti. 3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data lisan dan tulisan. Pengumpulan data lisan dilakukan dengan metode cakap, yaitu berupa percakapan antara peneliti dengan penutur selaku narasumber sedangkan pengumpulan data tulisan dilakukan dengan metode tuliscatat, yaitu dengan menyimak percakapan antara peneliti dengan narasumber. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pancing, yaitu segenap kecerdikan dan kemauan, si peneliti berusaha Universitas Sumatera Utara 15 memancing seseorang atau beberapa orang mau berbicara. Selanjutnya, digunakan teknik cakap semuka yaitu dengan percakapan langsung, tatap muka, atau bersemuka, sifatnya lisan. Dan dapat juga ditambahkan dengan teknik rekam, yaitu dengan cara merekam data lisan yang diperoleh dari narasumber. Dalam penelitian informan sebagai narasumber dalam penelitian ini haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan yang dimaksud adalah berjenis kelamin pria atau wanita, berusia antara 25-26 tahun, informan lahir dan dibesarkan di desa itu serta jarang atau tidak pernah meninggalkan desanya, berpendidikan maksimal tamat pendidikan dasar, berstatus sosial menengah dengan harapan tidak terlalu tinggi mobilitasnya, bekerja sebagai petani atau buruh, memiliki kemampuan menggunakan bahasa daerahnya dan bahasa Indonesia, sehat jasmani dan rohani. Persyaratan di atas dimaksudkan agar data lisan yang diperoleh dari informan dapat akurat dan terandalkan Mahsun,1995: 106. Untuk data tulis diguanakn metode simak Sudaryanto 1993: 133. Metode ini dikembangkan dengan metode sadap, yaitu dengan meninjau dan mempelajari secara langsung daftar kata-kata yang diperoleh dari 200 kosakata daftar swadesh dalam kajian Linguistik Historis Komparatif. Selanjutnya, digunakan teknik catat dengan mencatat data- data tulis yang didapat dari 200 kosakata daftar swades dalam kajian Linguistik Historis Komparatif yang digunakan. Data-data berupa data tulis merupakan kata bahasa Proto Austronesia merupakan nama sebuah rumpun bahasa yang terdapat di dataran Asia Tenggara. Kemudian sebagai data tambahan, peneliti sebagai penutur bahasa Karo dapat menambahkan data penelitian dengan mengandalkan segenap kemampuan kebahasaan yang dimiliki dalam berbahasa Karo. Universitas Sumatera Utara 16

3.3.2 Metode dan Teknik Analisis Data

Prosedur dalam analisis data ini adalah 1 Mengumpulkan 200 kosakata daftar swadesh dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Karo. 2 Mendeskkribsikan macam-macam perubahan bunyi. 3 Menganalisis perubahan bunyi bahasa Proto Austronesia dalam bahasa Karo.

1. Perubahan Metatesis adalah suatu proses perubahan bunyi yang berujud pertukaran

tempat dua fonem. No Bahasa Proto BP Bahasa Karo BK 1 lidah dilah lidah menurunkan secara metatesis → dilah dalam bahasa Karo.

2. Perubahan Aferesis apheresis adalah suatu proses perubahan bunyi antara bahasa

kerabat berupa penghilangan sebuah fonem pada awal sebuah kata. No Bahasa Proto BP Bahasa Karo BK 1 membagi mbagi membagi menurunkan secara aferesis → mbagi dalam bahasa Karo.

3. Perubahan sinkop syncope adalah bila perubahan bunyi itu berujud penghilangan

sebuah fonem di tengah kata. No Bahasa Proto BP Bahasa Karo BK 1 dapat dat dapat menurunkan secara sinkop → dat dalam bahasa Karo Universitas Sumatera Utara