commit to user 67
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear atau variable independensi
dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Pada pembahasan ini akan dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai
variance inflantion
pada model regresi. VIF adalah faktor naik turunnya variabel data.
Berdasarkan pengolahan data, diketahui koefisien VIF untuk cara belajar siswa sebesar 1,053 dan gaya mengajar guru juga sebesar 1,053. karena harga VIF 5, maka
tidak terdapat multikolinearitas atau tidak ada hubungan antar variabel bebas. Lampiran 18
4. Uji Autokorelasi
Uji autokeralasi bertujuan mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada pengamatan lain dengan model
regresi. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan D-W Durbin – Watson .
Berdasarkan hasil pengolahan data, nilai Durbin-Watson sebesar 1,716 , nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel dengan mengunakan derajat kepercayaan 5, jumlah
sampel 51 dan jumlah variabel bebas 2, maka ditabel Durbin - Watson akan didapatkan nilai dl = 1,46 dan du = 1,63, maka diperoleh nilai Durbin - Watson diantara du 1,63 dan
4 – du 2,37 . Karena nilai Durbin-Watson sebesar 1,716 berada diantara du 1,63 dan 4
– du 2,37 maka terjadi autokorelasi. Lampiran 19
C. Pengujian Hipotesis
5. Analisis Regresi Linear Ganda
Persamaan regresi diperoleh dari hasil penghitungan data yang ada pada tabel
coefficient
. Pada tabel
coefficient
tersebut diperoleh persamaan regresi, Ŷ = 31,345
+ 0,651X
1
+ 0,215X
2.
Konstanta sebesar 31,345 menyatakan, bahwa jika tidak ada pengaruh antara cara belajar siswa dan gaya mengajar guru maka besarnya prestasi belajar siswa adalah 31,345.
Koefisien regresi X
1=
0,651menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan satu unit cara belajar siswa maka akan meningkatkan prestasi belajar siswa sebesar 0,651. Koefisien
commit to user 68
regresi X
2 =
0,215 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan satu unit keterampilan mengajar guru maka akan meningkatkan prestasi belajar siswa sebesar 0,215.
Berdasarkan hasil penghitungan pada
model summary
diperoleh angka
R Square
adalah sebesar 0,342. Hal ini berarti 34,2 prestasi belajar siswa dapat dijelaskan oleh kedua variabel tersebut. Sedangkan sisanya 100 - 34,2 = 65,8 selebihnya sebesar
65,8 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Lampiran 19
a. Pengujian Hipotesis I
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai t
hitung
variabel cara belajar siswa X
1
sebesar 3,558 dengan taraf signifikansi 0,05 dan t
tabel
sebesar 1,676 lihat lampiran t
tabel
. Karena nilai t
hitung
t
tabel
3,558 1,676 maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh positif yang signifikan antara cara belajar siswa
terhadap prestasi belajar siswa. Lampiran 21 b.
Pengujian Hipotesis II Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai t
hitung
variabel keterampilan mengajar guru X
2
sebesar 2,625 dengan taraf signifikansi 0,05 dan t
tabel
sebesar 1,676 lihat lampiran t
tabel
. Karena nilai t
hitung
t
tabel
2,625 1,676 maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh positif yang signifikan antara keterampilan
mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa. Lampiran 21 c.
Pengujian Hipotesis III Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji F, diperoleh nilai F
hitung
sebesar 12,488 dengan taraf signifikansi 0,05 dan F
tabel
sebesar 3,191 lihat lampiran F
tabel
. Karena nilai F
hitung
F
tabel
8,133 3,191 maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan antara cara belajar siswa dan keterampilan mengajar guru terhadap prestasi
belajar siswa. Lampiran 20 Adapun hasil perhitungan dari Sumbangan Relatif SR dan Sumbangan efektif
SE didapatkan hasil perhitungan SR cara belajar siswa X
1
terhadap prestasi belajar siswa Y sebesar 62,14 dan SR keterampilan mengajar guru X
2
terhadap prestasi belajar siswa Y sebesar 37,86. Sedangkan SE X
1
terhadap Y = 21,27 dan SE X
2
terhadap Y= 12,96. Lampiran 22 6.
Penafsiran Pengujian Hipotesis
commit to user 69
Setelah analisis data diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah melakukan penafsiran pengujian hipotesis untuk semua variabel, yaitu korelasi X
1
, X
2
, dan Y. Berdasarkan persamaan garis regresi linier ganda, diperoleh
Ŷ= 31,345 + 0,651X
1
+ 0,215X
2.
Arah perubahan nilai Y akan bertambah atau berkurang tergantung pada koefisien X
1
dan X
2
yang positif. Apabila dilihat dari persamaan regresi tersebut, maka jika cara belajar siswa X
1
dan keterampilan mengajar guru X
2
mengalami peningkatan akan mempengaruhi prestasi belajar siswa Y, karena dari persamaan regresi tersebut
menunjukkan arah yang positif. Perubahan yang terjadi pada nilai Y searah dengan perubahan variabel X
1
dan X
2
Berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji t untuk menguji hipotesis secara parsial antara prediktor terhadap kriterium diperoleh nilai t
hitung
X
1
= 3,558 dan t tabel = 1,676. Karena t
hitung
t
tabel
maka hipotesis I diterima. Lampiran 21. Hal ini juga dibuktikan dengan pengujian menggunakan uji r, diperoleh r
hitung
X
1
= 0,489 dan r tabel = 0,238. Karena r
hitung
r
tabel
maka hipotesis I diterima. Lampiran 22. Ini berarti bahwa cara belajar siswa mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
Berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji t untuk menguji hipotesis secara parsial antara prediktor terhadap kriterium diperoleh nilai t
hitung
X
1
= 2,625 dan t tabel = 1,676. Karena t
hitung
t
tabel
maka hipotesis II diterima. Lampiran 21. Hal ini juga dibuktikan dengan pengujian menggunakan uji r, diperoleh r
hitung
X
1
= 0,411 dan r tabel = 0,238. Karena r
hitung
r
tabel
maka hipotesis II diterima. Lampiran 22. Ini berarti bahwa cara belajar siswa mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
Untuk hipotesis secara simultan antara prediktor terhadap kriterium menggunakan uji F. Berdasarkan perhitungan diperoleh F
hitung
=12,488 dan F
tabel
= 3,191. karena F
hitung
F
tabel
maka hipotesis III diterima. Ini berarti bahwa cara belajar siswa dan keterampilan mengajar guru secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap
prestasi belajar siswa. Lampiran 20. 7.
Simpulan Pengujian Hipotesi Berdasarkan hasil analisis data dan penafsiran pengujian hipotesis di atas dapat
disimpulkan bahwa: a.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai t
hitung
variabel cara belajar siswa X
1
sebesar 3,558 dan t
tabel
sebesar 1,676 dengan taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa nilai t
hitung
t
tabel.
Dengan demikian hipotesis yang
commit to user 70
menyatakan bahwa “Ada pengaruh positif yang signifikan antara cara belajar siswa terhadap prestasi belajar mata diklat kearsipan siswa kelas XII jurusan Administrasi
Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta tahun pelajaran 201 02011” dapat diterima.
b. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji t, diperoleh nilai t
hitung
variabel keterampilan mengajar guru X
2
sebesar 2,652 dan t
tabel
sebesar 1,676 dengan taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa nilai t
hitung
t
tabel.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada pengaruh positif yang signifikan antara
keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar mata diklat kearsipan siswa kelas XII jurusan Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta tahun pelajaran
20102011” dapat diterima. c.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji F, diperoleh nilai F
hitung
sebesar 12,488 dan F
tabel
sebesar 3,191 dengan taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa nilai F
hitung
F
tabel.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada pengaruh positif yang signifikan antara cara belajar siswa dan
keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar mata diklat kearsipan siswa kelas XII jurusan Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta tahun pelajaran
20102011” dapat diterima.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data