commit to user 65
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap data variabel keterampilan mengajar guru diketahui bahwa jumlah responden adalah 51 orang
dan dapat diperoleh nilai terendah 51 dan tertinggi 92. Rata-rata hitung sebesar 80,41 standar deviasi sebesar 8,389 median sebesar 81 dan modus sebesar 80.
Lampiran 13 3.
Data variabel prestasi belajar Y Prestasi belajar mata pelajaran kearsipan adalah variabel terikat Y. Data
yang terkumpul melalui teknik dokumentasi yaitu nilai rapot semester ganjil siswa kelas XII jurusan Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta. Nilai tertinggi
dari variabel prestasi belajar mata pelajaran kearsipan adalah 90 nilai terendah 70 lampiran 7 sedangkan mean atau nilai rata-rata 79,69 dengan standar deviasi
sebesar 5,708 lampiran 13.
B. Uji Persyaratan Analisis
Sebelum data di analisis, ada beberapa asumsi yang harus terpenuhi untuk dapat diteruskan dalam pengujian hipotesis. Uji persyaratan dalam analisis ini adalah sebagai
berikut: 1.
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari
populasi memiliki distribusi normal atau tidak. Distribusi normal yang dimaksud adalah penyebaran nilai-nilai dari sampel yang dimiliki oleh masing-masing variabel dapat
mencerminkan populasinya. Hasil uji
kolmogorov-smirnov
untuk variabel cara belajar siswa X
1
sebesar 1,029 dengan signifikasi sebesar 0,240, karena signifikan hitung lebih besar dari 0,05 maka
disimpulkan bahwa data variabel cara belajar siswa X
1
berdistribusi normal. Hasil uji
kolmogorov-smirnov
untuk variabel keterampilan mengajar guru X
2
sebesar 0,853 dengan signifikasi sebesar 0,461, karena signifikan hitung lebih besar dari 0,05 maka disimpulkan bahwa data variabel keterampilan mengajar guru X
2
berdistribusi normal. Hasil uji
kolmogorov-smirnov
untuk variabel prestasi belajar siswa Y sebesar 0,787 dengan signifikasi sebesar 0,566, karena signifikan hitung lebih besar dari 0,05 maka
commit to user 66
disimpulkan bahwa data variabel prestasi belajar siswa Y berdistribusi normal. Lampiran 19
2. Uji Linearitas
a. Uji Linieritas X
1
terhadap Y Untuk memperoleh hasil perhitungan uji linnieritas X1 terhadap Y,
sebelumnya dibuat terlebih dahulu tabel kerja setelah itu dilanjutkan perhitungan sesuai rumus Lampiran 16, sehingga hasil perhitungannya adalah sebagai berikut
: 1
JK G = 970,24
5 RJK TC = 23,19 2
JK TC = 255,12 6 RJK G
= 25,53 3
df TC = 11
7 F
hitung
= 0,91 4
df G = 38
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa hasilnya menunjukkan F
hitung
sebesar 0,91. Selanjutnya harga tersebut dikonsultasikan dengan harga tabel pada taraf signifikansi 5 yaitu dengan dk pembilang = 11 serta dk penyebut = 38,
sehingga diperoleh F
tabel
sebesar
3,183
sehingga F
hit
F
tab
atau 0,91
3,191
maka X
1
linier terhadap Y. b.
Uji Linieritas X
2
terhadap Y Untuk mendapatkan hasil perhitungan, tahap yang pertama adalah
membuat tabel kerja kemudian melakukan perhitungan sesuai dengan rumus Lampiran 16, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :
1 JK G = 712,08
5 RJK TC = 35,66 2
JK TC = 641,89 6 RJK G
= 22,97 3
df TC = 18 7 F
hitung
= 1,55 4
df G = 31
Dari hasil perhitungan tersebut dapat menunjukkan bahwa F
hitung
sebesar 1,55 kemudian harga tersebut dikonsultasikan dengan harga tabel pada taraf
signifikansi 5 dengan dk pembilang 18 dan dk penyebut 31, sehingga dapat diketahui F
tabel
sebesar
3,183
. Karena F
hit
F
tab
atau 1,55 3,191 maka dapat dinyatakan bahwa X
2
linier terhadap Y.
commit to user 67
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear atau variable independensi
dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Pada pembahasan ini akan dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai
variance inflantion
pada model regresi. VIF adalah faktor naik turunnya variabel data.
Berdasarkan pengolahan data, diketahui koefisien VIF untuk cara belajar siswa sebesar 1,053 dan gaya mengajar guru juga sebesar 1,053. karena harga VIF 5, maka
tidak terdapat multikolinearitas atau tidak ada hubungan antar variabel bebas. Lampiran 18
4. Uji Autokorelasi
Uji autokeralasi bertujuan mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada pengamatan lain dengan model
regresi. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan D-W Durbin – Watson .
Berdasarkan hasil pengolahan data, nilai Durbin-Watson sebesar 1,716 , nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel dengan mengunakan derajat kepercayaan 5, jumlah
sampel 51 dan jumlah variabel bebas 2, maka ditabel Durbin - Watson akan didapatkan nilai dl = 1,46 dan du = 1,63, maka diperoleh nilai Durbin - Watson diantara du 1,63 dan
4 – du 2,37 . Karena nilai Durbin-Watson sebesar 1,716 berada diantara du 1,63 dan 4
– du 2,37 maka terjadi autokorelasi. Lampiran 19
C. Pengujian Hipotesis