commit to user
49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian untuk mendapatkan kebenaran diperlukan tata cara atau prosedur tertentu. Sebelum penelitian ini dilaksanakan perlu ditentukan terlebih dahulu
metodologi penelitian yang digunakan. Ketepatan dalam menentukan metodologi dengan jenis data yang akan mengantar penelitian ke arah tujuan yang diinginkan.
Menurut Noeng Muhajir 2000: 3, “metodologi penelitian membahas konsep
teoritik berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan metode yang digunakan”.
Sedangkan menurut H.B Sutopo 2002: 5 mengemukakan “Metodologi
penelitian adalah sekedar alat teknis, sehingga bisa digunakan dengan memilih mana yang di pandang baik dan berusaha menggabungkannya, yang bila dipikirkan secar para
paradigmatik tentu saja tidak dapat dipertanggung jawabkan”. Dari pengertian metodologi diatas dapat disimpulkan bahwa metodologi
penelitian adalah suatu pengetahuan yang membahas dan mempelajari tentang metode-metode atau cara-cara yang tepat dan dan harus ditempuh dalam melaksanakan
penelitian untuk tujuan penelitian.
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Batik 2 Surakarta. Alasan peneliti memilih mengadakan penelitian di SMK Batik 2 Surakarta adalah :
a. Tersedia data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
b. Terdapat masalah yang perlu dicarikan penyelesaiannya.
c. Berdasarkan pra observasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa cara belajar
siswa masih belum terarah, dan keterampilan guru dalam mengajar masih monoton.
d. Adanya keterbukaan dari pihak sekolah, sehingga memudahkan dalam
pengumpulan data yang diperlukan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
commit to user 50
e. Di SMK Batik 2 Surakarta belum pernah ada penelitian dengan permasalahan
yang sama. 2.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan terhitung mulai bulan Juli 2010 sampai bulan Desember 2010, Adapun jenis kegiatan yang di lakukan terbagi menjadi dua
tahap, yakni persiapan penelitian dan tahap pelaksanaan penelitian. Tahap persiapan penelitan meliputi pengajuan masalah sampai penyusunan angket. Sedangkan
tahap pelaksanaan penelitian dimulai dari pengumpulan data sampai penyusunan laporan penelitian. Tabel terlampir
B. Penetapan Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan seluruh subyek penelitian. Populasi menurut Singarimbun dalam Iskandar 2008: 68 ”populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit – unit analisis
yang memilki
ciri –
ciri yang
akan di
duga”. Sedangkan
Suharsimi Arikunto 2006: 130 “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Adapun yang ditetapkan sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
XII jurusan Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 tahun diklat 20102011 yang berjumlah 95 siswa.
2. Sampel
Jumlah populasi dalam suatu penelitian biasanya sangatlah besar, untuk itu perlu diambil sebagian dari seluruh jumlah pupolasi yang ada agar mempermudah dalam
pelaksanaan penelitian. Hal tersebut biasa disebut dengan sampel. Sampel merupakan wakil dari populasi yang akan diteliti. Suharsimi Arikunto 2006: 131 “Sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Sugiono 2005: 81 mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”
Untuk memperoleh sampel yang representatif diperlukan cara atau teknik pengambilan sampel yang biasa disebut dengan teknik sampling. Suharsimi Arikunto
2006: 133 mengemukakan bahwa “Cara mengambil sampel disebut dengan teknik pengambilan sampel atau teknik sampling.” Sedangkan Sutrisno Hadi 2001: 75
mengemukakan “Sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel.”
Pengambilan sampel dalam suatu penelitian memerlukan adanya suatu teknik agar diperoleh sampel yang representatif. Dalam peneltian ini di uji dengan teknik
commit to user 51
proposional untuk menentukan banyaknya sampel dan teknik random sampling di uji untuk menentukan banyaknya sampel yang diambil.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Teknik Proporsional Sampling
Teknik Proporsional Sampling adalah sampel yang terdiri dari sub-sub sampel yang pertimbanganya mengikuti pertimbangan sub-sub populasi yang
artinya adalah bahwa besarnya sampel ditentukan atau tergantung besar kecilnya dari tiap sub populasi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sutrisno
Hadi 2001 : 75. Proporsional sampling biasanya digunakan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata sampel wilayah untuk
memperoleh sampel yang sesuai dengan wilayah masing-masingnya. Jadi dalam penelitian ini menggunakan teknik proporsional sampling karena ingin
mengetahui jumlah sampel yang akan diambil. Dalam pengambilan sampel dengan mempertimbangkan proporsi atau pertimbangan jumlah sampel
secara proporsi jumlah siswa di setiap kelas XII SMK Batik 2 Surakarta. 2.
Teknik Random Sampling
Teknik pengambilan sampel ini menggunakan cara pengambilan sampel secara random atau acak. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sutrisno Hadi 2001: 75 yang
menyatakan “Teknik
random sampling
yaitu teknik pengambilan sampel yang mana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama
diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.” Selanjutnya cara-cara yang digunakan untuk random sampling dapat dilakukan
dengan: a.
Cara undian : Cara ini dilakukan sebagaimana kita melakukan undian jika cara ini dilakukan terhadap semua individu dalam populasi maka teknik ini disebut
unsestricted random samplingrandom sampling tak bersyarat akan tetapi sangat sulit untuk melakukan cara ini jika jumlah subyek dalam populasi sangat banyak
jika kita belum mengetahui secara pasti semua individu dalam polulasi. b.
Cara Ordinal : Cara ini dilakukan dengan mengambil subyek dari atas ke bawah. Ini dilakukan dengan mengambil meraka yang bernomor Nomor kelipatanganjil
genap, nomor kelipatan angka ttiga dan sebagainya tergantung ketentuan yang dibuat oleh peneliti.
c. Cara randomisasi dari tabel bilangan random : Tabel bilangan ini pada umumnya
terdapat pada buku-buku statistic. Cara ini banyak digunakan oleh para peneliti.
commit to user 52
Hal ini karena selain prosedurnya sangat sederhana, kemungkinan penyelewengan juga dapat dihindari. Randomisasi dapat dikenakan pada subyekindividu dalam
populasi. Sehubungan dengan pengambilan sampel representatif seperti yang dikemukakan
oleh Winarno Surakhmad 2004: 100 : “Untuk pedoman umum saja populasi dikatakan bahwa bila populasi cukup
homogeny terhadap populasi dibawah 100, maka dapat dipergunakan sampel sebesar sebesar 50, dan diatas 1000 sebesar 15. Untuk jaminan ada baiknya
sampel ditambah sedikit lagi dari jumlah matematik tadi”.
Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah dibawah 100 yaitu 95 siswa. Berdasarkan pendapat diatas, maka peneliti menetapkan jumlah sampel sebanyak 60 dari
jumlah siswa kelas XII SMK Batik 2 Surakarta . 3. Teknik Pengambilan Sampel
Iskandar 2008: 69 menyatakan bahwa “Teknik sampling merupakan penelitian yang tidak meneliti seluruh subjek yang ada dalam populasi, melainkan
hanya sebagian saja yang diperlukan oleh peneliti dalam penelitian yang disebut sampel”. Ada beberapa teknik pengambilan sampel, tapi dalam penelitian ini
peneliti menggunakan teknik sampling acak
random sampling
. Yang dimaksud dengan sampling acak adalah pengambilan sampel yang dilakukan secara acak atau
random dari populasi yang memungkinkan setiap individu berpeluang untuk menjadi sampel penelitian, dengan cara rendomisasi atau dengan cara melalui
undian. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
proporsional random sampling
dengan cara undian, yang artinya dari masing-masing kelas atas dasar proporsi diambil sejumlah siswa
sebagai sampel secara acak tanpa pandang bulu, sehingga masing-masing siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel. Proporsional
sampling dalam penelitian ini digunakan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata sampel wilayah untuk memperoleh sampel yang sesuai
dengan wilayah masing-masingnya. Jadi dalam penelitian ini menggunakan teknik proporsional sampling karena ingin mengetahui jumlah sampel yang akan diambil.
Dalam pengambilan sampel dengan mempertimbangkan proporsi atau
commit to user 53
pertimbangan jumlah sampel secara proporsi jumlah siswa di setiap kelas XII SMK Batik 2 Surakarta.
Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mengambil sampel sebagai berikut : Kelas XII AP 1 : 47 orang siswa = 60 x 42 = 25 siswa
Kelas XII AP 2 : 48 orang siswa = 60 x 43 = 26 siswa Jumlah = 51 siswa
C. Teknik Pengumpulan Data