BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa karakterisasi film yang didapat memenuhi syarat karakterisasi film. Perbandingan
polikaprolakton dengan resin epoksi dari analisis FT-IR menunjukkan adanya ayunan gugus O-H pada panjang gelombang 2944 – 2946 cm
-1
dan adanya regangan gugus C-H pada panjang gelombang 2866 – 2868 cm
-1
, sedangkan karakterisasi film yang terbaik terdapat pada perbandingan 1 g polikaprolakton
dengan 0,4g resin epoksi analisis dari kuat tarik 5,880 MPa, perpanjangan putus 8,5 cm
-1
, dan elastisitas 69,17. Hasil SEM yang terbaik di peroleh pada polikaprolakton murni hal ini karena hasil pada permukaan yang halus, berpori-
pori kecil dan rapat serta lebih kompatibel. Sedangkan hasil analisis TGA-DSC di peroleh pada data yang menunjukkan puncak 375,51
o
C, dan pirolisis terjadi pada 419,31
o
C sehingga persen residu yang dihasilkan sebesar 4,237.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk dapat diaplikasikan sebagai sebagai bahan baku pembuatan plastikpengemas bahan makanan, alat medis, body atau
fiber pada kendaraan serta keperluan dalam dunia industri.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. POLIMER
Polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly berarti banyak dan meros berarti bagian atau unit. Polimer didefenisikan sebagai suatu senyawa yang terdiri
atas pengulangan unit kecil atau sederhana yang terikat dengan ikatan kovalen. Struktur unit ulang biasanya hampir sama dengan senyawa awal pembentukan
polimer yang di sebut monomer Billmayer, 1984. Panjang rantai polimer dihitung berdasarkan jumlah satuan unit ulang
yang terdapat dalam rantai yang disebut derajat polimerisasi. Polimer dapat dibedakan dalam tiga kelompok berdasarkan unit-unit ulang pada rantai molekul,
yaitu polimer linier, polimer bercabang, dan polimer ikatan silang. Berdasarkan sumbernya polimer digolongkan kedalam dua jenis, yaitu polimer alam dan
polimer sintetik. Polimer sintetik diklarifikasikan dalam dua golongan berdasarkan sifat termalnya, yaitu termoplastik dan termoset. Yang termasuk
termoplastik antara lain polikaprolakton PCL, poli asam glikolat PGA, poli asam laktat PLA dan polipropilen PP sedangkan silikon merupakan contoh
golongan termoset. Perbedaan utama antara polimer termoplastik dan termoset ialah termoplastik umumnya berstruktur linier dan termoset berstruktur tiga
dimensi Cown, 1991.
2.2. POLIMER BIODEGRADABEL