Siklus Hidup Lalat Penyakit yang Disebabkan Oleh Lalat

lalat merupakan tempat menempelnya mikroorganisme penyakit yang dapat berasal dari sampah, kotoran manusia dan binatang. Bila lalat tersebut hinggap ke makanan manusia, maka kotoran tersebut akan mencemari makanan yang akan dimakan oleh manusia sehingga akhirnya akan timbul gejala sakit pada manusia yaitu sakit pada bagian perut serta lemas. Penyakit-penyakit yang ditularkan oleh lalat antara lain disentri, kolera, thypus perut, diare dan lainnya yang berkaitan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk.

2.2.2 Siklus Hidup Lalat

Lalat memiliki 4 tahap siklus kehidupan, yaitu mulai dari telur, larva, kepompong, dan dewasa. Gambar 2.1 Siklus Hidup Lalat Menurut Budiman dan Suyono 2010, siklus hidup lalat dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu: 1 Stadium telur Stadium ini memerlukan waktu 12-24 jam. Bentuk telur lonjong bulat berwarna putih, besarnya telur 1-2mm, dikeluarkan oleh lalat betina sekaligus sebanyak 150-200 butir. Faktor temperatur tempat sarang telur Universitas Sumatera Utara ini kotoran sangat berpengaruh, semakin hangat semakin cepat proses pematangannya. 2 Stadium larva Larva lalat berbentuk bulat panjang ± 8 mm., warna putih kekuning- kuningan agak keabuan bersegmen 13, di kalangan masyarakat biasa disebut belatung. Larva dewasa selalu bergerak untuk mencari makanan sekitar sarangnya berupa bahan organic. Pada tingkat akhir larva mencari tempat kering untuk kemudian tidak bergerak dan berubah menjadi kepompongpupa. Lamanya stadium ini 2-8 hari tergantung dari pengaruh setempat. Larva mudah terbunuh pada temperature 73 o C. 3 Stadium pupa Lamanya stadium ini 2-8 hari bergantung pada temperature setempat. Bentuk bulat lonjong dengan warna cokelat hitam panjang 8-10 mm. Pada stadium ini jarang ada pergerakan, mempunyai selaput luar yang keras disebut chitine, di bagian depan terdapat spiracle lubang nafas disebut posterior spiracle . 4 Stadium dewasa Dari pupa ini akhirnya terwujud lalat dewasa. Dari stadium telur sampai menjadi dewasa memerlukan waktu selama 7-14 hari. Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Penyakit yang Disebabkan Oleh Lalat

Lalat merupakan vektor mekanis jasad-jasad patogen terutama penyebab penyakit usus dan bahkan beberapa spesies khususnya lalat rumah dianggap sebagai vektor thypus abdominalis, salmonellosis, cholera, disentri tuberculosis, penyakit sapar dan trypanosominasi. Lalat Chrysops dihubungkan dengan penularan parasit filaria loa-loa dan pasteurella tularensis penyebab tularemia pada manusia dan hewan Sucipto, 2011. Secara lebih detail, Sucipto 2011 menjelaskan beberapa penyakit yang disebabkan oleh lalat antara lain: 1 Disentri, dengan gejala sakit pada bagian perut, lemas karena terhambat peredaran darah dan pada kotoran terdapat mucus dan push. 2 Diare, dengan gejala sakit pada bagian perut, lemas dan pencernaan terganggu. Disentri dan diare termasuk penyakit karena Shigella spp atau diare bisa juga karena Eschericia coli. 3 Thypoid, gejala sakit pada bagian perut, lemas dan pencernaan terganggu, penyebabnya adalah Salmonella spp. 4 Kolera, gejala muntah-muntah, demam, dehidrasi, penyebabnya adalah Vibrio cholera . 5 Pada beberapa kasus, sebagai vektor penyakit lepra dan yaws Frambusia atau Patek. 6 Kasus kecacingan pada manusia dan hewan juga banyak ditularkan oleh lalat rumah, lalat hijau dan Sarcophaga spp. Misalnya seperti cacing jarum atau cacing kremi Enterobius vermin cularis, cacing giling Universitas Sumatera Utara Ascaris lumbricoides, cacing kait Anclyostoma sp., Necator, cacing pita Taenia, Dypilidium caninum, cacing cambuk Trichuris trichiura . 7 Belatung lalat Musca domestica, Chrysomya dan Sarchopaga dapat juga menyerang jaringan luka pada manusia dan hewan. Infestasi ini disebut myasis atau belatungan.

2.3 Fly Grill

Dokumen yang terkait

Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015

15 135 159

Hubungan Hygiene Sanitasi, Kepadatan Lalat Dan Pengelolaan Limbah Padat Dengan Kejadian Diare Pada Rumah Susun Sukaramai Tahun 2014

6 79 157

Gambaran Hygiene Sanitasi, Kepadatan Lalat, Pengolahan Limbah Padat Dan Kejadian Diare Pada Rumah Susun Sukaramai Tahun 2014

1 32 157

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

0 0 14

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

0 1 2

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

2 2 5

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

1 1 31

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

0 2 3

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

0 0 18

1. Dapur Rumah Responden - Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015

1 2 30