Pengobatan Diare Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Diare

5 Menggunakan Jamban Pengalaman di beberapa negara membuktikan bahwa upaya penggunaan jamban mempunyai dampak yang besar dalam penurunan risiko terhadap penyakit diare. Keluarga yang tidak mempunyai jamban harus membuat jamban dan keluarga harus buang air besar di jamban.

2.4.6 Pengobatan Diare

Pengobatan diare dapat dilakukan dengan 2 terapi, yaitu Wijoyo,2013: a. Terapi Nonfarmakologi 1. Terapi Rehidrasi Oral Bahaya utama diare terletak pada dehidrasi, maka penanggulangannya dengan cara mencegah timbulnya dehidrasi dan rehidrasi intensif bila terjadi dehidrasi. Rehidrasi adalah upaya menggantikan cairan tubuh yang keluar bersama tinja dengan cairan yang memadai oral atau parental. Cairan rehidrasi yang dipakai oleh masyarakat ialah air kelapa, air susu ibu, air teh encer, air taji, air perasaan buah, dan larutan gula dan garam. Pemakaian cairan ini di titikberatkan pada pencegahan timbulnya dehidrasi, bila terjadi dehidrasi sedang atau berat sebaiknya diberi oralit. 2. Oralit Larutan oralit yang lama tidak dapat menghentikan diare. Hal ini disebabkan formula oralit lama dikembangkan dari kejadian outbreak diare di Asia Selatan terutama karena bakteri, menyebabkan berkurangnya lebih banyak elektrolit tubuh terutama natrium, pada diare yang lebih banyak dijumpai belakangan ini dengan Universitas Sumatera Utara tingkat sanitasi yang baik adalah diare karena virus. Karenanya, para ahli mengembangkan formula baru dengan tingkat osmolaritas yang lebih rendah. b. Terapi Farmakologi Selain menggunakan cara pengobatan nonfarmakologi, pengobatan diare menggunakan obat-obatan seperti loperamida, defenoksilat, kaolin, karbon adsorben, attapulgite, dioctahedral smectite, pemberian zink dan antimikroba sangat diperlukan.

2.4.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Diare

Menurut Suharyono, faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya diare ialah : 1. Faktor Gizi. Makin buruk gizi seorang anak, ternyata makin banyak episode diare yang dialami. 2. Faktor Makanan Yang Terkontaminasi Pada Masa Sapih Insiden diare dalam masyarakat golongan berpendapat rendah dan kurang pendidikan mulai bertambah pada saat anak untuk pertama kali mengenal makanan tambahan dan frekuensi ini akan makin lama makin meningkat untuk mencapai puncak pada saat anak sama sekali disapih. Bagi anak Indonesia periode umumnya berlangsung antara 6- 24 bulan pada saat frekuensi serangan diare dan kematian sebagai akibatnya mencapai angka tertinggi. Lebih penting lagi ialah bahan serangan diare pada umur ini berpengaruh sangat buruk pada pertumbuhan anak-anak dengan akibat terjadinya malnutrisi. 3. Faktor Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara Kebanyakan anak yang mudah menderita diare berasal dari keluarga besar dengan daya beli yang rendah, kondisi rumah yang buruk, tidak mempunyai penyediaan air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan, pendidikan orang tuanya yang rendah dan sikap serta kebiasaan yang tidak menguntungkan. Karena itu, faktor edukasi dan perbaikan ekonomi sangat berperan dalam pencegahan dan penanggulangan diare. 4. Faktor Lingkungan Sanitasi lingkungan yang buruk juga akan berpengaruh terhadap terjadinya diare. Interaksi antara agent penyakit, tuan rumah manusia dan faktor-faktor lingkungan yang mengakibatkan penyakit perlu diperhatikan dalam penanggulangan diare. Peranan faktor lingkungan air, ekstreta, makanan, lalat dan serangga lain, entobakteri, parasit usus, virus, jamur dan beberapa zat kimia telah secara klasik dibuktikan pada berbagai penyelidikan epidemiologis sebagai penyebab penyakit diare. Universitas Sumatera Utara

2.5 Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015

15 135 159

Hubungan Hygiene Sanitasi, Kepadatan Lalat Dan Pengelolaan Limbah Padat Dengan Kejadian Diare Pada Rumah Susun Sukaramai Tahun 2014

6 79 157

Gambaran Hygiene Sanitasi, Kepadatan Lalat, Pengolahan Limbah Padat Dan Kejadian Diare Pada Rumah Susun Sukaramai Tahun 2014

1 32 157

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

0 0 14

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

0 1 2

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

2 2 5

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

1 1 31

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

0 2 3

Hubungan Sanitasi Dasar dan Kepadatan Lalat Dengan Kejadian Diare pada Penghuni Rumah Susun Seruwai Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2016

0 0 18

1. Dapur Rumah Responden - Hubungan Kepadatan Lalat, Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2015

1 2 30