14
air kecil atau susah buang air kecil, mulas, mencret, keringat dingin, jantung berdebar-debar, hipotensi atau hipertensi, sakit kepala dan sesak nafas. Pada
pasien operasi maka sebelum pembedahan kita dapat membantu pasien dalam menghilangkan ketegangan atau kecemasan dengan cara memberikan latihan
relaksasi dalam membantu mengontrol kecemasan. 3. Pre Operasi
3.1 Pengertian Operasi
Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh
yang akan ditangani. Tindakan operasi merupakan terapi medik yang dapat memunculkan kecemasan karena terdapat ancaman terhadap tubuh, intregitas
dan bahkan jiwa seseorang. Manifestasi dari kecemasan bisa berupa respon
fisiologis berbagai sistem tubuh, respon perilaku, kognitif maupun afektif.
Pengalaman operatif dapat dibagi dalam tiga tahap yaitu preoperatifpra
bedah, operatifmasa sedang dibedah dan post operatifpasca bedah. 3.2 Pengertian Pre Operatif
Preoperatif artinya pre berarti sebelum, dan operatifoperasi berarti suatu tindakan pembedahan. Preoperasi berarti suatu keadaanwaktu sebelum
dilakukan tindakan operasi.Preoperatif adalah fase dimulai ketika keputusan untuk menjalani operasi atau pembedahan dibuat dan berakhir ketika pasien
dipindahkan ke meja operasi Smeltzer Bare, 2002
Universitas Sumatera Utara
15
3.3 Gambaran Pasien Pre Operatif
Tindakan pembedahan merupakan ancaman potensial maupun mental aktual pada integritas seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stres
fisiologis maupun psikologis. Menurut Long B.C 2001, pasien preoperasi akanmengalami reaksi emosional berupa kecemasan. Berbagai alasan yang
dapat menyebabkan ketakutankecemasan pasien dalam menghadapi pembedahan antara lain:
a. Takut nyeri setelah pembedahan
b. Takut terjadi perubahan fisik, menjadi buruk rupa dan tidak berfungsi
normal. c.
Takut keganasan bila diagnose yang ditegakkan belum pasti d.
Takutcemas mengalami kondisi yang sama dengan orang lain yang mempunyai penyakit yang sama.
e. Takutngeri menghadapi ruang operasi, peralatan pembedahan dan
petugas. f.
Takut mati saat dibiustidak sadar lagi g.
Takut operasi gagal Ketakutan dan kecemasan yang mungkin dialami pasien dapat
mempengaruhi respon fisiologis tubuh yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan fisik seperti : meningkatkan frekuensi nadi dan
pernafasan, gerakan-gerakan tangan yang tidak terkontrol, telapak tangan yang lembab, gelisah, menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali, sulit tidur
Universitas Sumatera Utara
16
dan sering berkemih.Persiapan yang baik selama periode operasi membantu menurunkan resiko operasi dan meningkatkan pemulihan pasca bedah.
Tujuan tindakan keperawatan preoperasi menurut Luckman Sorensen 1993, dimaksudkan untuk kebaikan bagi pasien dan keluarganya yang
meliputi : a.
Menunjukkan rasa takut dan cemasnya hilang atau berkurang baik ungkapan secara verbal maupun ekspresi muka
b. Dapat menjelaskan dan mendemonstrasikan mobilisasi yang dilakukan
setelah tindakan operasi. c.
Terpelihara keseimbangan cairan, elektrolit dan nutrisi. d.
Tidak terjadi vomitus karena aspirasi selama pasien dalam pengaruh anastesi.
e. Tidak ada atau berkurangnya kemungkinan terjadi infeksi setelah
tindakan operasi. f.
Mendapatkan istirahat yang cukup. g.
Menjelaskan tentang prosedur operasi, jadwal operasi serta menandatangani inform consent.
h. Kondisi fisiknya dapat dideteksi selama operasi berlangsung.
4. Tindakan Keperawatan Preoperatif