41
6. Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur Notoatmodjo, 2005. Reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur yang dapat dipercaya atau dapat diandalkan Notoatmodjo, 2005. Pada penelitian ini, kuesioner pemberian
informasi disusun dan dikembangkan oleh peneliti berdasarkan teori sehingga akan dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas yang dilakukan
adalah uji validitas isi content validity, dilakukan dengan konsultasikan kepada pakar yaitu dosen yang ahli di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Berdasarkan uji validasi tersebut, kuesioner disusun kembali dengan bahasa yang efektif dan dengan item-item pertanyaan yang akan mengukur sasaran yang ingin
diukur sesuai dengan teori atau konsep. Uji validitas menggunakan rumus Aiken’s V dengan nilai 1. Setelah dilakukan uji validitas maka didapatkan hasil bahwa
intrument penelitan yang digunakan telah valid dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Uji reliabilitas kuesioner pemberian informasi dilakukan
kepada 10 pasien praoperasi di Rumah Sakit Haji Medan, dilakukan dengan menggunakan rumus KR-21. Instrument dikatakan reliabel jika nilainya 0,7.
Kemudian hasil yang didapatkan yaitu 0,928417. Sedangkan kuesioner tingkat kecemasan diadopsi dari kuesioner baku yaitu
Zung Self-Rating Anxiety Scale yang memiliki konsistensi internal alpha chronbach 0,803. Selanjutnya peneliti menterjemahkan kuesioner baku Zung
Self-Rating Anxiety Scale dari bahasa inggris ke bahasa Indonesia dibantu staf pengajar di Pusat Bahasa USU. Kuesioner tingkat kecemasan tidak melakukan uji
Universitas Sumatera Utara
42
validitas dan reliabilitas lagi karena kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang diadobsi dan telah di uji valid dan didapatkan nilai 0.92 dan uji reliabilitas
didapatkan nilai 0,808.
7. Pengumpulan Data
Prosedur awal peneliti adalah dengan mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian institusi pendidikan Fakultas Keperawatan dan Komisi
Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan USU, kemudian peneliti meminta izin dari Direktur RSUD dr. Pirngadi Medan selaku penanggung jawab
Rumah Sakit. Setelah dapat izin, kemudian peneliti minta izin kepada Kepala Instalasi Rawat Inap. Dan setelah itu, peneliti dapat izin ke ruang pasien, sebelum
ke ruang pasien izin dulu kepada Kepala Ruangannya. Kemudian Karu yang memberikan pasien elektif yang dijadikan responden peneliti. Dan setelah peneliti
dapat responden, peneliti memperkenal diri dan menjelaskan tujuan penelitian kepada reponden. Dan peneliti mengajukan ke pasien untuk menjadi responden.
Apabila responden bersedia, maka responden dipersilahkan untuk
menandatangani informed consent dan peneliti memberikan kuesionerwawancara kepada responden tetapi jika responden tidak bersedia maka responden berhak
untuk menolak. Setelah responden selesai mengisi kuesioner, peneliti mengecek kembali kuesioner bahwa responden mengisi dengan lengkap sebelum dianalisis
kembali.
Universitas Sumatera Utara
43
8. Analisa Data