Analisis Hasil Penelitian .1 Hasil Uji Multikolinearitas

50 masing-masing variabel lebih kecil daripada standar deviasinya, biasanya didalam data terdapat outlier data yang terlalu ekstrim. Outlier adalah data yang memiliki karakteristik unit yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi- observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim Ghozali, 2005. Data- data outlier tersebut biasanya akan mengakibatkan tidak normalnya distribusi data. Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif terhadap variabel penelitian diperoleh standar deviasi yang jauh lebih kecil dari nilai rata-rata variabel, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat data yang outlier. 4.3 Analisis Hasil Penelitian 4.3.1 Hasil Uji Multikolinearitas Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1tolerance dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance di atas 0,10 atau sama dengan nilai VIF dibawah 10. Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 CAR NPL LDR ,560 ,414 ,670 1,786 2,413 1,492 Dependent variabel ROA Sumber : Data sekunder diolah dengan SPSS Ver.20 Universitas Sumatera Utara 51 Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan ternyata hasil uji multikolinearitas dengan menggunakan bantuan SPSS versi 20 terlihat dalam Tabel 4.2. Ketiga variabel independent CAR, NPL, dan LDR menunjukkan angka VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance di atas 0,10. Dengan demikian dapat disimpulkan model regresi tersebut tidak terdapat masalah multikolinearitas. Maka model yang ada layak dipakai.

4.3.2 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Hasil uji normalitas secara grafik Probability Plot dengan menggunakan SPSS versi 20 untuk variabel ROA ditunjukkan dengan grafik pada Gambar 4.1 berikut ini: Gambar 4.1: Uji normalitas secara grafik Probability Plot untuk variabel ROA Berdasarkan Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penyebaran data ROA memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara 52

4.3.3 Hasil Uji Autokorelasi

Untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson Uji DW, dengan ketentuan sebagai berikut : Tabel. 4.3 Kriteria Nilai Uji Durbin Watson No NILAI DW KESIMPULAN 1. 1,65 DW 2,35 Tidak ada autokorelasi 2. 1,21 DW 1,65 Tidak dapat disimpulkan 3. 2,35 DW 2,79 4. DW 1,21 Terjadi autokorelasi 5. DW 2,79 Sumber : Wahid Sulaiman 2004 Pada hasil uji regresi melalui SPSS versi 20 yang terlihat pada Tabel.4.4 menghasilkan nilai Durbin Watson sebesar 2,034 disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah autokorelasi. Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model Durbin-Watson 1 2,034 a. Predictors: Constant, LDR, CAR, NPL b. Dependent Variable: ROA

4.3.4 Hasil Uji Heteroksiditas

Uji Heteroksiditas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda akan disebut heteroksiditas. Model regresi Universitas Sumatera Utara 53 yang baik adalah model yang terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas antar variabel independen dapat dilihat dari grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Adapun grafik hasil pengujian heteroskedastisitas menggunakan SPSS versi 20 dapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini : Gambar 4.2: Grafik hasil pengujian heteroskedastisitas Berdasarkan Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa data titik-titik menyebar secara merata di atas dan di bawah garis nol, tidak berkumpul di satu tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa pada uji regresi ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. 4.4 Proses dan Hasil Uji Hipotesis 4.4.1 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2006-2010

9 80 121

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Operational Efficiency Ratio, Financing To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah Indonesia

2 41 105

Analisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA), Loan Deposit Ratio (LDR) dan non performing loan (NPL) terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka tiga bulan: studi kasus pada Bank Persero di Indonesia Tahun 2004 - 2012

0 6 100

Pengaruh Loan Deposit Ratio, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratioterhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 11

Pengaruh Loan Deposit Ratio, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratioterhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 2

Pengaruh Loan Deposit Ratio, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratioterhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 9

Pengaruh Loan Deposit Ratio, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratioterhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 24

Pengaruh Loan Deposit Ratio, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratioterhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 5

Pengaruh Loan Deposit Ratio, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratioterhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 7