30
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Loan deposit Ratio LDR, Non
Performing Loan NPL, Capital Adequacy Ratio CAR, dan Return on Assets ROA
2.4 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan suatu model yang menjelaskan hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah.
Hubungan antara variabel bebas independent dengan variabel terikat dependent akan dihubungkan secara teoritis melalui kerangka konseptual. Adapun yang menjadi
variabel indenpenden di dalam penelitian ini adalah Loan Deposit Ratio, LDR Non Performing Loan NPL, dan Capital Adequacy Ratio CAR, sedangkan variabel
dependennya adalah Return On Asset ROA Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial dan mengetahui pengaruhnya secara simultan.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Loan Deposit Ratio X
1
Capital Adequacy Ratio X
3
Non Performing Loan X
2
H1
H3 H2
Return On Asset Y ROA
H4
Universitas Sumatera Utara
31
Loan Deposit Ratio X1 merupakan rasio keuangan perusahaan perbankan yang berhubungan dengan aspek likuiditas dimana suatu bank mampu untuk
memenuhi kewajiban, terutama kewajiban jangka pendeknya. Dimana dari sudut aktiva, bank dapat mengelola asset menjadi bentuk tunaicash, sedangkan dari sudut
pasiva bank dapat mengelola kebutuhan dana melalui peningkatan portofolio liabilitas. Semakin tinggi LDR semakin riskan kondisi likuiditas bank, sebaliknya
semakin rendah LDR menunjukkan kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan kreditnya. Dengan penyaluran dana pihak ketiga yang besar maka bank juga akan
mendapatkan profitibilitas dan akan meningkatnya ROA dari suatu bank dan dampak ini akan memberikan pengaruh positif bagi bank.
Non Performing Loan X2 merupakan kredit bermasalah yang merupakan salah satu kunci untuk menilai kualitas kinerja dari sebuah bank. Kredit bermasalah
ini akan memberikan dampak yang sangat buruk bagi bank, jika terus – menerus
meningkat maka bank harus mengurangi jumlah modal yang dimiliki oleh bank. Semakin kecil nilai NPL pada suatu bank maka kecil resiko kredit yang ditanggung
pihak bank. Maka bank harus menyeleksi para calon debitur yang akan meminjamkan uangnya dan memiliki kemampuan untuk membayar kembali sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan oleh pihak bank. Besarnya resiko kredit maka akan menimbulkan efek negatif pada bank dan ini akan memberikan dampak negatif juga
terhadap profitabilitas bank. Capital Adequacy Ratio X3 merupakan rasio kecukupan modal yang
berfungsi untuk menyerap resiko kerugian yang dihadapi oleh bank. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai
akibat dari kerugian – kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang beresiko.
Modal bank ini merupakan “engine” dari kegiatan bank, jika kapasitas mesin bank terbatas maka akan sulit bank akan menjalankan kapasitas kegiatan usahanya dalam
menyalurkan kreditnya. CAR merupakan modal sendiri yang dimiliki oleh suatu
Universitas Sumatera Utara
32
bank, maka akan berpengaruh terhadap profitabilitas suatu bank, semakin tinggi modal yang dimilki oleh bank maka semakin rendah tingkat resiko yang dihadapi
oleh bank, karena semakin besar peluang bank untuk mendapatkan laba. Profitabilitas merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sebuah bank, dimana
kinerja sebuah perusahaan menjalankan usahanya. Profitabilitas bank adalah kemampuan bank untuk menghasilkan laba dengan cara memanfaatkan harta atau
modal yang dimiliki suatu bank. Terdapat beberapa cara untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu bank adalah dengan menggunkan rasio Return On Asset.
Return On Asset Y adalah bentuk dari rasio profitabilitas yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan menggunakan kapasitas harta yang dimilki oleh suatu bank. Hartaassets sumber daya yang dimiliki oleh entitas bisnis atau usaha
baik dalam bentuk fisik maupun hak memiliki nilai ekonomis. Harta ini digolongkan didalam beberapa kelompok yaitu harta lancar, harta tetap, harta tidak berwujud, dan
harta lain – lain. ROA yang semakin besar maka penilaian kinerja dari suatu bank
pasti baik, begitu juga sebaliknya jika ROA dari suatu bank itu menurun maka penilaian dari kinerja suatu bank pasti tidak baik.
2.5 Hipotesis Penelitian