32
bank,  maka  akan  berpengaruh  terhadap  profitabilitas  suatu  bank,  semakin  tinggi modal  yang  dimilki  oleh  bank  maka  semakin  rendah  tingkat  resiko  yang  dihadapi
oleh bank, karena semakin besar peluang bank untuk mendapatkan laba. Profitabilitas  merupakan  kegiatan  yang  dilakukan  oleh  sebuah  bank,  dimana
kinerja  sebuah  perusahaan  menjalankan  usahanya.  Profitabilitas  bank  adalah kemampuan  bank  untuk  menghasilkan  laba  dengan  cara  memanfaatkan  harta  atau
modal  yang  dimiliki  suatu  bank.  Terdapat  beberapa  cara  untuk  mengukur  tingkat profitabilitas suatu bank adalah dengan menggunkan rasio Return On Asset.
Return  On  Asset  Y  adalah  bentuk  dari  rasio  profitabilitas  yang  digunakan oleh  sebuah  perusahaan  untuk  mengukur  kemampuan  perusahaan  dalam
menghasilkan  keuntungan  dengan  menggunakan  kapasitas  harta  yang  dimilki  oleh suatu  bank.  Hartaassets  sumber  daya  yang  dimiliki  oleh  entitas  bisnis  atau  usaha
baik dalam bentuk fisik maupun hak memiliki nilai ekonomis. Harta ini digolongkan didalam beberapa kelompok yaitu harta lancar, harta tetap, harta tidak berwujud, dan
harta  lain –  lain.  ROA yang  semakin  besar  maka  penilaian  kinerja  dari  suatu  bank
pasti  baik,  begitu  juga  sebaliknya  jika  ROA  dari  suatu  bank  itu  menurun  maka penilaian dari kinerja suatu bank pasti tidak baik.
2.5    Hipotesis Penelitian
Menurut  Sularso 2004:26 ”Hipotesis adalah suatu pernyataan dugaan yang
logis  mengenai  hubungan  antara  dua  atau  lebih  variabel  yang  diwujudkan  dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji”.
Maksud diuji
adalah dengan
pernyataan tersebut
memungkinkan pengumpulan  data  yang  dapat  digunakan  untuk  membuktikan  apakah  data  juga
menyatakan hal  yang sama atau tidak mendukung atau tidak mendukung pernyataan dalam hipotesis.
Universitas Sumatera Utara
33
Menurut  Erlina 2008:49  “Hipotesis  adalah  proposisi  yang  dirumuskan
dengan  maksud  untuk  diuji secara  empiris”.  Hipotesis  merupakan  dugaan  atau
jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti, melalui analisis data yang relevan dan  kebenarannya  akan  diketahui  setelah  dilakukan  penelitian  lebih  lanjut.  Adapun
yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 :   Loan  Deposit  Ratio  LDR  berpengaruh  terhadap  Return  On  Asset
ROA.
H2 :   Non  Performing  Loan  NPL  berpengaruh  terhadap  Return  On  Asset
ROA.
H3  :    Capital  Adequacy  Ratio  CAR  berpengaruh  terhadap  Return  On  Asset
ROA
.
H4  :  Loan  Deposit  Ratio  LDR,  Non  Performing  Loan  NPL,  Capital
Adequacy  Ratio  CAR  berpengaruh  secara  simultan  Return  On  Asset ROA.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bank  merupakan  suatu  lembaga  atau  organisasi  yang  berperan  untuk menghimpun dana dari masyarakat dan memberikannya  kembali kepada masyarakat
secara  efisien  dan  efektif,  oleh  sebab  itu  bank  merupakan  alat  perantara  dengan pihak-pihak yang saling berkaitan antara pihak yang memberikan dana dengan pihak
yang  membutuhkan  dana.  Sebagai  fungsinya  bank  merupakan  perantara  atau  alat intermediasi,  penting  sebuah  bank  menjaga  tingkat  kepercayaan  sebuah  masyarakat,
karena  masyarakat  berharap  dana  yang  mereka  simpan  di  bank  akan  tetap  aman Merkusiwati 2007.
Di  dalam  perkembangan  zaman  ini,  tingkat  kebutuhan  masyarakat  terhadap bank  juga  akan  semakin  tinggi,  hal  ini  menyebabkan  tingkat  pengelolaan  dana  juga
semakin lama juga  akan semangkin  meningkat,  dan tingkat  kebutuhan akan bank di tengah  masyarakat  juga  semakin  lebih  tinggi,  hal  ini  menyebabkan  bank  menjadi
kebutuhan  yang  sangat  penting  di  dalam  pengelolaan  dana,  pemahaman  akan  bank setiap harinya semakin berkembang, pada saat  sekarang ini, masyarakat  tidak hanya
menyimpan dana di bank, tetapi juga memanfaatkan dana yang ada untuk kebutuhan investasi ataupun bisnis mereka.
Bank  merupakan  lembaga  yang  dipercaya  oleh  masyarakat  memiliki  peran dan  kedudukan  yang  strategis  sebagai  penunjang  pembangunan  ekonomi,  dalam
pengelolaannya,  bank  juga  dituntut  agar  melakukan  pemeliharaan  kesehatan  bank antara  lain  dengan  menjaga  tingkat  kemampuan  likuiditasnya  sehingga  bank  bisa
memenuhi kewajiban kepada semua pihak yang akan menggunakan ataupun menarik dana atau simpanan mereka sewaktu
– waktu Almilia dan Herdiningtyas, 2005.
Universitas Sumatera Utara
2
Tingginya  tingkat  kebutuhan  masyarakat  di  bank,  menjadikan  bank merupakan perusahaan financial yang sangat banyak diminati oleh para investor yang
ingin  menanamkan  modalnya  ke  dalam  sebuah  bank.  Sekarang  ini  rata –  rata
perbankan  di  Indonesia  sudah  go  public,  ini  dikatakan  perbankan  harus  menyajikan laporan keuangan dan laporan tahunannya secara umum kepada para masyarakat atau
investor,  sehingga  para  investor  dapat  melihat  dan  mepertimbangkan  bagaimana tingkat kesehatan dan tingkat profitabilitas dari bank tersebut.
Tingkat  profitabilitas  sebuah  bank  dapat  dinilai  dari  beberapa  ukuran  atau petunjuk. Salah satunya ukuran utama yang dijadikan sebagai dasar penilaian adalah
laporan  keuangan  bank  yang  bersangkutan.  Dengan  laporan  keuangan  yang disediakan  oleh  bank  tersebut,  akan  dapat  dihitung  rasio  keuangan  yang  wajar
digunakan dalam menenrukan tingkat profitabilitas sebuah bank.Syofyan 2002. Profitabilitas sebuah bank digunakan untuk perbandingan kondisi keuangan satu bank
dengan  bank  lainnya.  Untuk  menghitung  tingkat  profitabilitas  sebuah  bank,  maka diperlukan analisis terhadap laporan keuangan.
Analisis terhadap laporan keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, baik pemerintah  dan  pemakai  laporan  keuangan  atau  dengan  kata  lain  bisa  disebut
stakeholder lainnya dalam menilai kondisi keuangan suatau perusahaan, tidak hanya untuk perusahaan perbankan. Untuk menghitung kinerja dari keuangan di perbankan,
digunakan  beberapa  rasio  seperti  Loan  deposit  Ratio,  Non  performing  Loan,  dan Capital  Adequacy  Ratio.  Rasio  ini  menunjukkan  bahwa  hal  ini  bermanfaat  dalam
menilai  kondisi  keuangan  dan  tingkat  profitabilitas  perusahaan  perbankan  Budi Ponco, 2008.
Melihat  kondisi  perbankan  yang  semakin  berkembang,  bukan  tidak  mungkin terjadi  kecurangan  di  dalam  perbankan,  seperti  yang  kita  lihat,  banyak  bank  yang
sudah  dipercaya  oleh  masyarakat  tetapi  akhirnya  melakukan  kecurangan  dengan memanfaatkan  uang  masyarakat  yang  sudah  di  simpan  ke  dalam  bank.  Hal  ini
Universitas Sumatera Utara
3
merupakan  krisis  perbankan  yang  harus  diperhatikan.  Mengingat  bank  merupakan lembaga  yang  harus  memiliki  kepercayaan  dari  masyarakat,  kondisi  tersebut  harus
dipulihkan dan kepercayaan masyarakat juga harus dikembalikan. Bank harus bersifat terbuka  dan  dinamis,  begitu  juga  harus  memiliki  integritas  dalam  melayani
masyarakat. Kinerja perbankan diharapkan dapat semakin baik, sehingga masyarakat tidak kehilangan kepercayaan terhadap perbankan tersebut. Dengan kinerja yang baik,
maka  tingkat  profitabilitas  bank  juga  akan  semakin  tinggi,  hal  ini  juga  akan membantu bank keluar dari krisis yang melanda.
Profitabilitas  merupakan indikator  yang paling tepat  untuk  mengukur kinerja dari  sebuah  perbankan  Syofyan,  2002,  begitu  juga  dengan  tingkat  kesehatan  bank
tersebut,  hal  tersebut  tidak  lepas  dari  bagaimana  tingkat  profitabilitas  dari  bank tersebut.  Ukuran  profitabilitas  yang  digunakan  untuk  perbankan  adalah  Return  on
Asset.  Return  on  Asset  memfokuskan  kemampuan  perusahaan  untuk  memperoleh earning  dari  kegiatan  operasi  perusahaan.  Sehingga  dalam  penelitian  ini  Return  on
Asset digunakan sebagai ukuran tingkat profitabilitas dan kinerja perbankan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai  bank  dan  semakin  baik  posisi  bank  tersebut  dari  segi  penggunaan  asset Dendawijaya  2009,  hal.118.  hal  ini  membuat  tiap  bank  pasti  akan  selalu
mempertahankan dan memperbaiki tingkat ROA mereka. Hasil  penelitian  mengenai  pengaruh  perubahan  Capital  Adequacy  Ratio
CAR  terhadap  Return  On  Asset  ROA  menunjukkan  hasil  yang  berbeda-beda. Penelitian Werdaningtyas  2002; Mawardi 2005; Suyono  2005 dan  Merkusiwati
2007 menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset ROA. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian
yang  dilakukan  oleh  Sarifudin  2005  dan  Merkusiwati  2007  yang  menunjukkan hasil bahwa Capital Adequacy Ratio CAR berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap Return On Asset ROA.
Universitas Sumatera Utara
4
Variabel  Non  Performing  Loan  NPL  atau  kredit  bermasalah  merupakan  salah  satu indikator  kunci  untuk  menilai  kinerja  fungsi  bank.  Salah  satu  fungsi  bank  adalah
sebagai  lembaga  intermediary  atau  penghubung  antara  pihak  yang  memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana.
Non Performing Loan NPL menunjukkan kemampuan kolektibilitas sebuah bank dalam mengumpulkan kembali kredit yang dikeluarkan oleh bank sampai luna.
Non  Performing  Loan  NPL  merupakan  persentase  jumlah  kredit  bermasalah dengan  kriteria  kurang  lancar,  diragukan,  dan  macet  terhadap  total  kredit  yang
dikeluarkan  bank  Meydianawathi,  2007.  Apabila  suatu  bank  mempunyai  Non Performing  Loan  NPL  yang  tinggi,  maka  akan  memperbesar  biaya,  baik  biaya
pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, dengan kata lain semakin tinggi Non Performing Loan NPL suatu bank, maka hal tersebut akan mengganggu kinerja
bank tersebut. Variabel  Loan  deposit  Ratio  merupakan    permasalahan  yang  dihadapi  oleh
suatu  bank  yakni  suatu  ukuran  likuiditas  yaitu  rasio  yang  memberikan  indikasi mengenai  jumlah  dana  pihak  ketiga  yang  adalah  rasio  antara  jumlah  kredit  yang
diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Maka dari itu bank melakukan rangsangan  seperti  tingkat  suku  bunga  tinggi  agar  dana  masyarakat  terhimpun
kembali.  Berdasarkan  hal  tersebut  maka  rasio  likuiditas  tersebut  harus  terjaga keseimbangannya  dengan  baik.  Loan  To  Deposit  Ratio  menyatakan  seberapa  jauh
kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan  mengandalkan  kredit  yang  diberikan  sebagai  sumber  likuiditasnya.  Dengan
kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban  bank  untuk  segera  memenuhi  permintaan  deposan  yang  ingin  menarik
kembali uangnya telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit. Dan apabila di dalam  suatu  bank  terdapat  jumlah  LDR  yang  semakin  tinggi  maka  bank  tersebut
sedang  mengalami tingkat kesehatan yang tidak baik. Mila Amelia, 2008.
Universitas Sumatera Utara
5
Dalam  perkembangan  industri  perbankan  yang  tercatat  di  Bursa  Efek  Indonesia BEI,  dalam  kurun  waktu  periode  2007  sampai  2010,  terjadi  beberapa
ketidaksesuaian antara teori dengan bukti empiris yang ada. Adapun  data  tentang  dinamika  pergerakan  rasio-rasio  keuangan  perbankan  yang
tercatat  di  Bursa  Efek  Indonesia  BEI  dari  periode  2007  sampai  dengan  2010 ditampilkan seperti Tabel 1.1 berikut ini:
Tabel 1.1 Data rata-rata rasio CAR, NPL, LDR, dan ROA
pada perusahaan perbankan yang go public periode 2006-2010
Rasio Rata-rata
Tahun 2007
2008 2009
2010 LDR
73.32 76.47