Jenis Data Metode Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

40 29 NISP Bank NISP OCBC Tbk 30 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk Sumber: Annual Report BEI, 2013 Berdasarkan kriteria diatas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 perusahaan. Sampel penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 3.4 berikut ini: Tabel 3.4 Daftar Sampel Penelitian No. Kode Nama Perusahaan 1 BABP Bank ICB Bumi Putra Tbk 2 BBCA Bank Central Asia Tbk 3 BBKP Bank Bukopin Tbk 4 BBNI Bank Negara Indonesia PerseroTbk 5 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 6 BBRI Bank Rakyat Indonesia PerseroTbk 7 BDMN Bank Danamon Indones i a Tbk 8 BKSW Bank Kesawan Tbk 9 BMRI Bank Mandiri Persero Tbk 10 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 11 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk 12 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk 13 BNLI Bank Permata Tbk 14 BSWD Bank Swadesi Tbk 15 BVIC Bank Victoria International Tbk 16 INPC Bank Artha Graha International Tbk 17 MAYA Bank Mayapada International Tbk 18 MEGA Bank Mega Tbk 19 NISP Bank NISP OCBC Tbk 20 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk Sumber: Annual Report BEI, 2013

3.6 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data annual report yang dimulai dari tahun 2007 hingga tahun 2010. Model dalam penelitian ini menggunakan empat variabel yaitu Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM, dan Return on Assets ROA. Menurut Umar 2003:60, “Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut misalnya data dalam bentuk table, grafik, diagram, gambar dan Universitas Sumatera Utara 41 sebagainya sehingga lebih informative j ika digunakan oleh pihak lain”. Waktu pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah time series dan data cross section . “Data time series data deretan waktu adalah sekumpulan data dari fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa waktu, misalnya mingguan, bulanan, dan tahunan” Umar, 2003:61. “Data Cross section atau data satu waktu adalah sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam suatu kurun waktu” Umar, 2003:70. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id seperti annual report dari bank-bank yang dijadikan objek penelitian dimulai tahun 2007 hingga tahun 2010, data juga diperoleh dari daftar emiten Bursa Efek Indonesia tahun 2005 hingga tahun 2011.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan finansial sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan periode pengamatan, dengan cara mengumpulkan data, mencatat dan mengkaji data sekunder yang telah dipublikasikan di dalam periode pengamatan.

3.8 Teknik Analisis Data

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif, yaitu menganalisis pengukuran fenomena ekonomi yang merupakan gabungan anatara teori ekonomi informasi laporan keuangan, model matematika dan statistika yang diklasifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel tertentu guna mempermudah dalam menganalisis dengan menggunakan program SPSS 20.0 for windows. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda, untuk melihat hubungan antara satu variabel terikat dengan lebih satu variabel bebas. Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan Universitas Sumatera Utara 42 hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen Ghozali, 2009. Model regresi linear berganda multiple linier regression method, digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang sugnifikan dari satu variabel terikat dependen dan lebih dari satu variabel bebas independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah risiko bisnis bank yang diproksikan dengan Standard Deviation of Return on AssetSDROA dan variabel dependen CAR, NPL, dan LDR. Model hubungan SDROA dengan CAR, NPL, dan LDR dapat disusun dalam persamaan linear sebagai berikut Ghozali, 2009:34 : Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e1 Y = ROA a = Konstanta b1-b5 = Koefisien regresi, merupakan besarnya perubahan variable terikat akibat perubahan tiap-tiap unit variabel bebas. x1 = Capital Adequacy Ratio CAR x2 = Non Performing Loan NPL x3 = Loan to Deposit Ratio LDR e1 = Kesalahan residual error

3.8.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa dalam penelitian tidak terdapat multikoliniearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas, serta terdistribusi secara normal.

3.8.1.1 Uji Normalitas

Tujuan penggunaan uji normalitas residual adalah untuk melakukan pengujian apakah dalam metode regresi, variabel pengganggu residual memiliki distribusi normal. Pengujian dilakukan dengan analisis grafik, yaitu dengan cara melihat grafik normal P-plot of regression standardized. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan Universitas Sumatera Utara 43 mengikuti arah garis diagonalnya maka model regresi memenuhi asumsi normalitas Ghozali,2009. Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametriic Kolmogorov-Smirnov K-S. Jika angka probabilitas α = 0,005 maka variabel terdistribusi secara normal Ghozali, 2009.

3.8.1.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi, dapat dilihat dari nilai tolerance TOL dan lawannya, serta dengan Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran tersebut menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih, yang tidak dijelaskan oleh variabel independennya. Dalam pengertian sederhana, setiap variabel independen menjadi variabel dependen dan diregresi terhadap variabel independe lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1Tolerance. Walaupun multikolinearitas dapat dideteksi dengan nilai Tolerance dan VIF, tetapi kita masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel independen mana saja yang saling berkolerasi Ghozali, 2009. 3.8.1.3Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtun waktu time series. Cara yang dapat digunakan Universitas Sumatera Utara 44 untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi antara lain dengan Uji Durbin- Watson DW test Ghozali, 2009:35. Hipotesis yang akan diuji adalah : H0 : tidak ada autokorelasi r = 0 HA : ada autokorelasi r ≠ 0 Ketentuan pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.5 Uji Autokorelasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0ddl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl≤ d ≤ du Tidak ada korelasi Negative Tolak 4- dl d 4 Tidak ada korelasi Negative No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negative Terima du d 4 – du 1. Bila nilai DW tantar batas atas atau upper bound du dan 4-du maka autokorelasi = 0, berarti tidak ada autokorelasi. 2. Bila nilai DW lebih rendah dari batas bawah atau lower bound dl maka koefisien korelasi autokorelasi 0, berarti ada autokorelasi positif. 3. Bila nilai DW lebih besar dari 4-dl maka koefisien 0, berarti ada autokorelasi negatif 4. Bila nilai DW terletak di antara du dan dl atau DW terletak antara 4-du dan 4-dl maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. Selain menggunakan uji Durbin-Watson, uji autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Langrange Multiplier LM test. Hal ini dikarenakan uji Durbin-Watson memiliki kelemahan pada data dengan jumlah besar. Menurut Universitas Sumatera Utara 45 Ghozali 2009, uji autokorelasi dengan LM test terutama digunakan untuk sampel besar di atas 100 observasi. Uji ini lebih tepat digunakan dibandingkan uji DW terutama bila sampel yang digunakan relatif besar dan derajat autokorelasi lebih dari satu. Uji LM akan menghasilkan statistik Breusch-Godfrey. Pengujian Breusch Godfrey BG test dilakukan dengan meregress variabel pengganggu residual Ut menggunakan autoregressive model dengan orde p sebagai berikut : Ut = ρ1Ut-1 + ρ2Ut-2 + ......+ ρpUt-p + ԑt

3.8.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari suatu pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedatisitas dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat Grafik Plot antara lain prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID, yaitu dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di studentized. Jika ada pola tertentu, seperti titik- titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2009. Universitas Sumatera Utara 46

3.8.2 Koefisien Determinasi R2

Koefisien deteminasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan varisasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independe memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam model. Setiap penambahan satu variabel independen R2 pasti meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen atau tidak. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusteed R2 pada saat mengevaluasi model regresi terbaik. Tidak seperti R2 , nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model Ghozali, 2009.

3.8.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji signifikasi parameter individual uji statistik t dan uji signifikan simultan uji statistik F

3.8.4 Uji Signifikan Parameter Individual Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol Ho yang hendak diuji adalah suatu parameter bi sama dengan nol, atau : Ho ; bi = 0 Artinya, suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 47 HA ; bi ≠ 0 Artinya, variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen Ghozali, 2009.

3.8.5 Uji Signifikasi Simultan Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah sebuah variabel independen atau bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikat. Hipotesis nol H0 yang hendak di uji adalah apakah sebuah parameter dalam modal sama dengan nol, atau : H0 ; b1 = b2 = .........= bk = 0 Artinya, semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya HA tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, yaitu : HA ; b1 ≠ b2 ≠ .......... ≠ bk ≠ 0 Universitas Sumatera Utara 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2006-2010

9 80 121

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Operational Efficiency Ratio, Financing To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah Indonesia

2 41 105

Analisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA), Loan Deposit Ratio (LDR) dan non performing loan (NPL) terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka tiga bulan: studi kasus pada Bank Persero di Indonesia Tahun 2004 - 2012

0 6 100

Pengaruh Loan Deposit Ratio, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratioterhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 11

Pengaruh Loan Deposit Ratio, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratioterhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 2

Pengaruh Loan Deposit Ratio, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratioterhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 9

Pengaruh Loan Deposit Ratio, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratioterhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 24

Pengaruh Loan Deposit Ratio, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratioterhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 5

Pengaruh Loan Deposit Ratio, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratioterhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 7