Tabel 2.1. Karakteristik Keputihan
Dikutip dari: Swarts, M.H., 2007. Textbook of Physical Diagnosis:History and Examination. Amsterdam: Elsevier.
2.2.5. Manifestasi Klinis
Gejala klinis jika menderita keputihan patologis adalah sebagai berikut : - Gatal
- Keputihan bergumpal - Dispareunia
- Keputihan berbau dan berbuih - Campur darah
- Kontak berdarah Manuaba,2009.
2.2.6. Pemeriksaan Penunjang
Keputihan bukan penyakit tetapi gejala penyakit, sehingga sebab yang pasti perlu ditetapkan. Oleh karena itu dilakukan berbagai pemeriksaan cairan yang keluar
tersebut. Pasien seharusnya diyakinkan bahwa ada keputihan normal dan terapi tidak diperlukan.
Universitas Sumatera Utara
Hampir 20 dari semua pasien yang datang berobat ke klinik ginekologi mengeluh keputihan indikasinya adalah infeksi. Agen infeksinya dibagi dalam 3
grup: 1. Pada 90 kasus infalamasi biasanya ringan dan disebabkan oleh
a. Candida albicans b. Gardnerella vaginalis
c. Trichomonas vaginalis 2. Sisanya 10 lagi lebih serius. Mereka bisa menyebabkan nyeri yang sakit, lesi
yang seperti tumor, penyebaran ke pelvis atau bisa menyebabkan infeksi menyeluruh. 3. Chalmydia trachomatis adalah penyebab terbanyak morbiditas ginekologi Hart
dan Norman, 2000.
Keputihan dapat juga menjadi penuntun diagnostik terhadap kemungkinan keganasan yang dapat berasal dari :
- Karsinoma tuba fallopi - Karsinoma endometrium
- Karsinoma serviks uteri - Karsinoma genitalia bagian bawah
Keputihan sebagai gejala penyakit dapat ditentukan melalui berbagai pertanyaan yang mencakup kapan dimulai, berapa jumlahnya, apa gejala penyertanya gumpalan
atau encer, ada luka di sekitar alat kelamin, pernah disertai darah, ada bau busuk, menggunakan AKDR, adakah demam, rasa nyeri di daerah kemaluan. Dan untuk
memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan yang mencakup pemeriksaan fisik umum dan khusus, pemeriksaan laboratorium rutin, dan pemeriksaan terhadap
leukorea. Pemeriksaan terhadap keputihan mencakup pewarnaan Gram untuk infeksi
bakteri, preparat basah infeksi trikomonas, preparat KOH infeksi jamur,
Universitas Sumatera Utara
kulturpembiakan menentukan jenis bakteri penyebab, dan pap smear untuk menentukan adanya sel ganas.
Pada wanita disarankan untuk tidak menganggap remeh atau biasa adanya pengeluaran cairan
“keputihan” sehingga dianjurkan untuk pemeriksaan khusus atau rutin sehingga dapat menetapkan secara dini penyebab keputihan Manuaba,2009.
2.2.7. Manajemen untuk wanita 25 tahun Tabel 2.2. Manajemen Keputihan