dapat ditentukan melalui dua cara yaitu kedatangan per satuan waktu dan distribusi waktu antar kedatangan.
2.2.1.3 Barisan Antrian
Suatu antrian selalu ditandai dari besarnya jumlah pelanggan yang ada dalam sistem antrian untuk mendapatkan pelayanan. Barisan antri tergantung dari
kapasitas sistem, jumlah maksimum dari pelanggan yang dapat ditampung oleh sistem dapat terbatas atau tidak terbatas. Antrian disebut terbatas apabila jumlah
pelanggan yang dibenarkan masuk ke dalam sistem antrian dibatasi sampai jumlah tertentu. Bila pembatasan jumlah tidak ada, maka antrian tersebut disebut tidak
terbatas.
2.2.1.4 Disiplin Pelayanan
Disiplin pelayanan adalah suatu aturan dimana para pelanggan dilayani, atau disiplin pelayanan service discipline yang memuat urutan para pelanggan
menerima layanan. Disiplin antrian adalah konsep membahas mengenai kebijakan dimana para pelanggan dipilih dari antrian untuk dilayani, berdasarkan urutan
kedatangan pelanggan. Ada 4 bentuk disiplin pelayanan yang biasa digunakan dalam praktek yaitu :
1. First come first served FCFS atau first in first out FIFO, suatu
peraturan dimana yang akan dilayani ialah pelanggan yang datang terlebih dahulu. Contohnya seperti pada pada antrian di loket-loket
penjualan karcis kereta api.
2. Last come first served LCFS atau last in first out LIFO merupakan
antrian dimana yang datang paling akhir adalah yang dilayani paling awal atau paling dahulu. Contohnya adalah sistem antrian dalam elevator
untuk lantai yang sama. Dimana orang yang paling terakhir masuk merupakan orang yang pertama kali keluar.
Universitas Sumatera Utara
3. Service in random order SIRO atau pelayanan dalam urutan acak atau
sering dikenal juga random selection for services RSS, artinya pelayanan atau panggilan didasarkan pada peluang secara random,
tidak soal siapa yang lebih dahulu tiba. Contohnya ialah pada arisan, dimana pelayanan dilakukan secara random.
4. Priority service PS artinya, prioritas pelayanan diberikan kepada
mereka yang mempunyai prioritas paling tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki prioritas paling rendah, meskipun yang terakhir
ini sudah lebih dahulu tiba dalam garis tunggu. Kejadian seperti ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya seseorang yang keadaan
penyakit yang lebih berat dibanding dengan orang lain dalam sebuah rumah sakit.
2.2.1.5 Mekanisme Pelayanan
Mekanisme pelayanan terdiri dari satu atau lebih fasilitas pelayanan yang dipasang serial. Setiap fasilitas dapat mempunyai satu atau lebih stasiun pelayanan
paralel. Jika sistem mempunyai lebih dari satu fasilitas pelayanan maka pelanggan akan menerima pelayanan secara serial yaitu harus melewati serangkaian
pelayanan lebih dahulu baru boleh meninggalkan sistem. Jika sistem mempunyai lebih dari satu pelayanan yang paralel maka beberapa pelanggan dapat dilayani
secara simultan. Atas dasar sifat proses pelayanannya, dapat diklasifikasikan fasilitas-
fasilitas pelayanan dalam susunan saluran atau channel single dan multiple dan phase single atau multiple yang akan membentuk suatu struktur antrian yang
berbeda-beda. Istilah saluran atau channel menunjukkan jumlah jalur untuk memasuki sistem pelayanan, yang juga menunjukkan jumlah fasilitas pelayanan.
Istilah phase berarti jumlah stasiun-stasiun pelayanan, dimana para langganan harus melaluinya sebelum pelayanan dinyatakan lengkap.
Universitas Sumatera Utara
Ada 4 model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam sebuah sistem antrian yaitu:
1. Single Channel - Single Phase
Hanya ada satu jalur untuk memasuki sistem pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan dan hanya ada satu stasiun pelayanan atau sekumpulan tunggal operasi
yang dilaksanakan. Setelah menerima pelayanan, individu langsung keluar dari sistem. Contoh untuk model sistem ini adalah seorang tukang cukur, seorang
pelayan toko, dan sebagainya. Model single channel - single phase seperti pada Gambar 2.1.
Antrian Pelayan
Gambar 2.1 Single Channel – Single Phase
2. Single Channel – Multi Phase
Istilah multi phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan dalam phase-phase. Sebagai contoh, lini produksi massa,
pencucian mobil, tukang cat mobil dan sebagainya. Model single channel-multi phase seperti pada Gambar 2.2.
Antrian Pelayan
Gambar 2.2 Single Channel- Multi Phase
3. Multi Channel - Single Phase
Sistem multi channel - single phase terjadi pada dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh aliran tunggal. Sebagai contoh model ini adalah pembelian tiket yang
Universitas Sumatera Utara
dilayani lebih dari satu loket pelayanan, nasabah yang dilayani lebih dari satu orang teller dan lain sebagainya. Model multi channel -single phase seperti pada
Gambar 2.3.
Antrian Pelayan
Gambar 2.3 Multi Channel-Single Phase 4. Multi channel
–Multi phase Pada umumnya, jaringan antrian ini terlalu kompleks untuk dianalisa dengan teori
antrian. Teknik simulasi lebih sering digunakan untuk menganalisa sistem ini. Sebagai contoh, registrasi para mahasiswa pada universitas, pelayanan pada
pasien di rumah sakit dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran. Model Multi Channel
–Multi Phase seperti pada Gambar 2.4
Antrian Pelayan
Gambar 2.4 Multi Channel –Multi Phase
2.2.2 Waktu Pelayanan