22 dengan yang diteliti Sudjana, 2005. Sampel yang digunakan yaitu tablet
Grafasma® PT. Graha Farma dan Ifasma® PT.Ifars yang mengandung teofilin 130 mg dan efedrin HCl 10 mg. Gambar sediaan dan daftar spesifikasi sediaan
tablet dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2 halaman 52 dan 53.
3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1 Pembuatan Pelarut
Diencerkan 8,3 mL HCl 37 dengan 1 liter akuades Ditjen POM,
1979.Perhitungan pembuatan pereaksi dapat dilihat pada Lampiran 4 halaman 55. 3.6.2 Pembuatan Larutan Induk Baku dan Larutan Standar
3.6.2.1 Pembuatan Larutan Induk Baku Teofilin
Ditimbang dengan seksama 50 mg baku pembanding teofilin BPFI kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL, dilarutkan dengan HCl
0,1N hingga larut, dicukupkan volume dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda sehingga didapatkan larutan dengan
konsentrasi 1000 μgmL LIB I. Dari larutan LIB I dipipet 2,5 mL dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 mL, dicukupkan
dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 100 μgmL LIB II. Bagan alir prosedur penelitian dapat dilihat pada
Lampiran 5 halaman 56.
3.6.2.2 Pembuatan Larutan Baku Pembanding Efedrin HCl
Dibuat larutan induk efedrin HCl dengan melarutkan 50 mg serbuk efedrin HCl BPFI dalam labu tentukur 50 mL dengan pelarut HCl 0,1 N dan
dicukupkan sampai tanda batas untuk mendapatkan larutan dengan konsentrasi 1000
μgmL LIB I. Dari larutan LIB I dipipet 2,5 mL dimasukkan ke dalam labu
Universitas Sumatera Utara
23 tentukur 25 mL, dicukupkan dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda sehingga
didapatkan laru tan dengan konsentrasi 100 μgmL LIB II. Bagan alir prosedur
penelitian dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman 57.
3.6.2.3 Pembuatan Larutan Standar Teofilin
Larutan standar dibuat dalam 5 labu tentukur 10 mL yang memiliki konsentrasi masing-masing 4
μgmL, 6 μgmL, 8 μgmL, 10 μgmL, dan 12 μgmL, dengan cara mengencerkan sebanyak 0,4 mL; 0,6 mL; 0,8 mL; 1,0 mL;
dan 1,2 mL secara berurutan dari LIB II teofilin menggunakan pelarut HCl 0,1 N. Bagan alir prosedur penelitian dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman 58.
3.6.2.4 Pembuatan Larutan Standar Efedrin HCl
Diambil sebanyak 0,2 mL; 0,3 mL; 0,4 mL; 0,5 mL; dan 0,6 mL dari LIB II efedrin HCl. Kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam 5 labu tentukur
10 mL. Dilarutkan dengan pelarut HCl 0,1 N. Kemudian dicukupkan dengan pelarut yang sama untuk membuat larutan standar dengan konsentrasi 2
μgmL; 3 µgml, 4
μgmL; 5 µgml; dan 6 μgmL. Bagan alir prosedur penelitian dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman 59.
3.6.3 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum 3.6.3.1 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum Teofilin
Diambil sebanyak 0,8 mL dari LIB II teofilin konsentrasi = 100 μgmL
kemudian dimasukan ke dalam labu tentukur 10 mL untuk kemudian dilarutkan dengan HCl 0,1 N. Selanjutnya larutan diencerkan dengan pelarut yang sama
hingga garis tanda, lalu dikocok sampai homogen untuk memperoleh larutan teofilin dengan konsentrasi 8
μgmL. Diukur serapannya pada panjang gelombang
Universitas Sumatera Utara
24 200-400 nm. Bagan alir prosedur penelitian dapat dilihat pada Lampiran 5
halaman 56.
3.6.3.2 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum Efedrin HCl