berpengaruh secara signifikan terhadap OCB, pengaruh variabel bebas yang paling besar terhadap OCB adalah dimensi konseuensi X5.
Penelitian ini relevan untuk dijadikan tinjauan pustaka pada penelitian penulis karena sama-sama mengambil dimensi-dimensi religiusitas menurut
Stark dan Glock yaitu dimensi keyakinan, praktik agama, pengalaman, pengetahuan agama, dan konsekuensi.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Dewi Andriani dan Azuar Juliandi 2008 yang berjudul Preferensi Masyarakat Kota Medan terhadap Bank
Syariah dalam jurnal jurnal riset akuntansi dan bisnis Vol. 8 No. 2 yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap masyarakat untuk
perbankan syariah dan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap untuk keputusan menerima perbankan syariah. Penelitian ini dikumpulkan dengan
menggunakan kuesioner secara acak didistribusikan ke pelanggan sebanyak 100 responden. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif dan
kuantitatif. Andriyani dan Juliandi menemukan bahwa pengetahuan masyarakat Medan tentang bank syariah cukup baik, sikap masyarakat Medan
cukup baik, dan adanya hubungan positif dan signifikan pengetahuan masyarakat dan sikap dengan keputusan untuk menggunakan perbankan
syariah. Penelitian ini berbeda dengan penelitian Dewi Andriani dan Azuar
Juliandi 2008 karena penelitian ini fokus pada tingkat religiusitas kader muhammadiyah dan penelitian ini dilakukan pada kader muhammadiyah di
Kauman Yogyakarta. Dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh tingkat religiusitas kader muhammadiyah terhadap preferensinya untuk menjadi nasabah bank syariah dan penelitian ini dilakukan pada kader
muhammadiyah di Kauman Yogyakarta.
B. Kerangka Teori
1. Religiusitas
a. Pengertian Religiusitas
Menurut Harun Nasution yang dikutip dalam Jalaluddin, 2010:12 membedakan pengertian agama berdasarkan asal kata, yaitu al-din,
religi relegere, religare dan agama. Al-din berarti undang-undang atau hukum. Kemudian dalam bahasa Arab, kata ini mengandung arti
menguasai, menundukkan, patuh, dan kebiasaan. Sedangkan dari kata religi latin atau relegere berarti mengumpulkan atau membaca.
Kemudian religare berarti mengikat. Adapun kata agama terdiri dari a= tidak ; gama = pergi, mengandung arti tidak pergi, tetap di tempat atau
diwarisi turun temurun. Mangunwijaya 1982 membedakan istilah religi atau agama
dengan istilah religiusitas. Agama menunjuk aspek formal yang berkaitan dengan aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban sedangkan
religiusitas mengacu pada aspek religi yang dihayati oleh individu di dalam hati.
Religius menurut Islam adalah menjalankan ajaran agama secara menyeluruh. Dalam Al-
Qur’an surah Al-Baqarah ayat 208 Allah SWT berfirman: Ancok dan Suroso, 1994:78
ناطْيّشلا ا طخ ا عبّتت َو ً ّفاك مْ ّسلا يف ا خْدا ا نمآ نيذّلا ا ّيأ اي نيبم ّودع ْمكل هّنإ
Artinya: “hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam
Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu”. Qs. Al-Baqarah 2: 208 Setiap muslim, baik dalam befikir, bersikap maupun bertindak,
diperintahkan untuk berislam. Dalam melakukan aktivitas ekonomi, sosial politik atau aktivitas apapun, si Muslim diperintahkan untuk
melakukannya dalam rangka beribadah kepada Allah. Dimana pun dan dalam keadaan apa pun, setiap Muslim hendaknya berislam.
Berdasarkan beberapa uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa religiusitas merupakan suatu keyakinan dan penghayatan akan
ajaran agama yang mengarahkan perilaku seseorang sesuai dengan ajaran yang dianutnya.
b. Demensi-Dimensi Religiusitas
Menurut Glock Stark dalam Ancok dan Suroso, 1994: 77- 78 ada lima dimensi religiusitas yaitu:
1 Dimensi keyakinan. Dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan
dimana orang religius berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin tersebut. setiap agama
mempertahankan seperangkat kepercayaan dimana para penganut diharapkan akan taat. Walaupun demikian, isi dan ruang lingkup
keyakinan itu bervariasi tidak hanya di antara agama-agama, tetapi seringkali juga di antra tradisi-tradisi dalam agama yang sama.
2 Dimensi praktik agama. Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan,
ketaatan, dan hal-hal yang menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianutnya. Praktik-praktik keagamaan ini terdiri dari dua kelas
penting yaitu ritual dan ketaatan. 3
Dimensi pengalaman. Dimensi ini berisikan dan memperhatikan fakta bahwa semua agama mengandung pengharapan tertentu,
meski tidak tepat jika dikatakan bahwa seorang yang beragama dengan langsung mengenai kenyataan terakhir bahwa ia akan
mencapai suatu kontak dengan kekuatan supranatural. 4
Dimensi pengetahuan agama. Dimensi ini mengacu kepada harapan bahwa orang-orang yang beragama paling tidak memiliki sejumlah
pengetahuan mengenai dasar, keyakinan, ritus, kitab suci, dan tradisi. 5
Dimensi pengalaman atau konsekuensi. Dimensi ini mengacu pada indentifikasi
akibat-akibat keyakinan
keagamaan, praktik,
pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari hari ke hari. Walaupun agama banyak menggariskan bagaimana pemeluknya seharusnya
berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari, tidak sepenuhnya jelas sebatas mana konsekuensi-konsekuensi agama
merupakan bagian dari komitmen keagamaan atau semata-mata berasal dari agama.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi religiusitas
Menurut Robert H Thouless, empat faktor yang mempengaruhi religiusitas seseorang, yaitu: Thouless, 1992: 29
1 Faktor sosial, yaitu semua pengaruh sosial seperti pendidikan dan
pengaruh orang tua, tradisi, ataupun tekanan sosial. 2
Faktor alami, moral afektif, yaitu pengalaman yang alami seperti konflik moral atau pengalaman emosional.
3 Faktor kebutuhan, seperti kebutuhan rasa aman, cinta, harga diri,
kebutuhan yang timbul karena ada kematian. 4
Faktor intelektual, yaitu berhubungan dengan proses pemikiran verbal terutama dalam pembentukan keyakinan-keyakinan
beragama.
2. Organisasi Muhammadiyah
a. Arti Muhammadiyah
Arti muhammadiyah sendiri dapat ditinjau dari segi bahasa dan segi istilah, yaitu: Kamal, Yusuf dan Sholeh, 1994:22
1 Dari segi bahasa:
Muhammadiyah berarti “ Umat Muhammad” atau “Pengikut Muhammad”, yaitu semua orang yang beragama Islam dan meyakini
Nabi Muhammad adalah hamba dan pesuruh Allah yang terakhir. 2
Dari segi istilah: Muhammadiyah ialah: “Gerakan Islam yang didirikan oleh Kyai
Haji Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta.