21
BAB III PEMBAHASAN
A. Kepemimpinan
Secara singkat dapat dikatakan tugas pemimpin adalah dapat mempengaruhi mereka yang dipimpin pegawai agar mau mengikuti pemimpin untuk bekerja
dengan sebaik-baiknya sehingga mencapai tujuan yang telah ditentukan pimpinan di Bagian Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
1. Pengertian Kepemimpinan
Menurut Arifin 2012:4 kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari kemampuan pribadi, yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk
berbuat sesuatu berdasarkan akseptansipenerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian yang tepat bagi situasi tertentu. Blancard dan Hersey
mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan
individu dan kelompok usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.
Arifin 2012: 1 juga menjelaskan bahwa Pemimpin ialah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya disuatu bidang, sehingga
mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas- aktivitas tertentu demi tercapainya satu atau beberapa tujuan.
Dari defenisi tersebut diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Kepemimpinan menyangkut orang lain dalam hal ini bawahan atau pengikut,
tanpa bawahan semua kualitas kepemimpinan menjadi tidak relevan. b.
Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang antara pimpinan dan anggota kelompok. Dalam hal ini, pimpinan
mempunyai wewenang dalam mengarahkan pekerjaan untuk tercapainya tujuan.
c. Pimpinan harus mampu mengendalikan orang-orang dalam organisasi agar
perilaku mereka sesuai dengan yang diinginkan oleh pimpinan.
Tujuan ini baru dapat direalisasikan bila terdapat kerjasama diantara pimpinan dan bawahannya. Kerja sama tersebut dibutuhkan karena terbatasnya kekuatan
fisik, mental, dan waktu. Seorang pimpinan harus mempunyai keinginan untuk memimpin dan menetapkan standar prestasi yang lebih besar bagi dirinya sendiri.
Pimpinan yang baik menggerakkan orang pada satu arah yang benar-benar difungsikan untuk memenuhi tujuan jangka panjang mereka, bukan menyia-
nyiakan sumber daya mereka yang langka.
2. Fungsi Kepemimpinan
Seorang pemimpin harus mengetahui fungsi kepemimpinan. Kepemipinan yang efektif hanya akan terwujud apabila dijalankan sesuai fungsinya. Fungsi
kepemimpinan tersebut berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompokorganisasi masing-masing, yang mengisyaratkan bahwa
setiap pemimpin berada didalam dan bukan diluar situasi itu. Oleh karena itu
Universitas Sumatera Utara
fungsi kepemimpinan merupakan gejala sosial karena harus diwujudkan dalam interaksi antar individu didalam situasi sosial suatu organisasi.
Fungsi kepemimpinan itu memiliki dua dimensi sebagai berikut : 1
Dimensi yang berkenaan dengan tingkat kemampuan mengarahkan dalam tindakan atau aktivitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-
orang yang dipimpinnya. 2
Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang- orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok organisasi
yang dijabarkan dalam keputusan dan kebijaksanaan pemimpin.
Berdasarkan kedua dimensi tersebut, secara operasional dapat dibedakan atas lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu :
1 Fungsi Intruktif
Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai pengambil keputusan berfungsi memerintahkan pelaksanaanya pada orang-orang
yang dipimpin. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menetukan apa isi perintah, bagaimana cara mengerjakan perintah, bilamana waktu
memulai, melaksanakan dan melaporkan hasilnya dan dimana tempat mengerjakan perintah.
Fungsi ini juga keputusan yang ditetapkan pimpinan tidak ada artinya tanpa kemampuan mewujudkan dan menterjemahkannya menjadi instruksiperintah.
Universitas Sumatera Utara
2 Fungsi Konsultatif
Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi dua arah, meskipun pelaksanaannya sangat tergantung pada pihak pemimpin. Pada tahap pertama
dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerap kali memerlukan bahan pertimbangan yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang
dipimpinnya.
3 Fungsi Partisipasi
Fungsi ini tidak sekedar berlangsung dan bersifat dua arah, tetapi juga berwujud pelaksanaan hubungan manusia yang efektif, antara pimpinan dengan
dan sesama orang yang dipimpin. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semaunya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama dan
tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain.
4 Fungsi Delegasi
Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuatmenetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa
persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan, pimpinan harus bersedia dan dapat mempercayai orang-orang lain sesuai dengan
posisijabatannya apabila diberi pelimpahan wewenang. Sedangkan penerima delegasi harus mampu memelihra kepercayaan itu, dengan melaksanaknnya
dengan bertanggung jawab.
5 Fungsi Pengendalian
Fungsi ini cenderung bersifat komunikasi satu arah, meskipun tidak mustahil dilakukan dengan cara komunikasi dua arah. Fungsi pengendalian bermaksud
Universitas Sumatera Utara
bahwa kepemimpinan yang sukses dan efektif mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dalam koordinasinya yang efektif, sehingga
memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal.
3. Peranan Kepemimpinan