e. Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai seorang
pemimpin. Gaya kepemimpinan demokratis menempatkan manusia sebagai faktor
terpenting dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada hubungan dengan anggota organisasi.
E. Gaya Kepemimpinan Kharismatis
Gaya kepemimpinan ini sulit untuk dianalisis, karena literatur yang ada tentang kepemimpinan kharismatik tidak memberikan petunjuk yang cukup.
Artinya, tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kepemimpinan ini. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya
yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seorang yang
dikagumi oleh banyak pengikut, meskipun para pengikut tersebut tidak dapat menjelaskan mengapa seorang tersebut dikagumi.
F. Gaya Kepemimpinan Bebas Laissez Faire
Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa pada umumnya organisasi akan berjalan dengan sendirinya karena para anggota terdiri dari
orang-orang yang sudah dewasa dan mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus
ditunaikan oleh masing-masig anggota dan seorang pemimpin tidak perlu terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan organisasional.
Seorang yang memiliki gaya kepemimpinan Laissez faireakan menampakkan sikap yang permisif dalam memimpin organisasi dan para bawahannya. Artinya,
Universitas Sumatera Utara
bahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan dan bisikan hati nuraninya, asal saja kepentingan bersama tetap terjaga dan tujuan
organisasi tetap tercapai.
B. Motivasi Kerja
Dalam melaksanakan kegiatannya seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi pegawai untuk bekerja secara maksimal dan memotivasi supaya
tujuan dari Instansi dapat tercapai
1. Pengertian Motivasi
Menurut Rivai 2014 : 607 Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan
tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang invisibleyang memberikan kekuatan untuk medorong individu bertingkah laku dalam mencapai
tujuan. Menurut Nanawi 2008 : 351 motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatankegiatan,
yang berlangsung secara sadar. Pada dasarnya motivasi dapat memacu pegawai untuk bekerja keras sehingga
dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produktivitas kerja pegawai sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan Instansi. Menurut Rivai
2014: 608 sumber motivasi ada 3 faktor yaitu : 1.
Kemungkinan untuk berkembang ; 2.
Jenis pekerjaan ;
Universitas Sumatera Utara
3. Apakah mereka dapat merasa bangga menjadi bagian dari Instansi tempat
mereka bekerja. Kebutuhan hierarki dapat digunakan dalam manajemen motivasi. Teori
Maslow ini harus dipandang sebagai pedoman umum bagi pemimpin karena konsepnya relatif dan bukan merupakan penjelasan mutlak tentang semua perilaku
manusia. Begitu juga dengan teori Maslow banyak berguna bagi pemimpin dalam usaha memotivasi pegawai yang terbagi atas dua hal. Pertama, teori ini dapat
digunakan untuk memperjelas dan memperkirakan perilaku individual tetapi juga perilaku kelompok dengan melihat rata-rata kebutuhan yang menjadi motivasi
mereka. Kedua, teori ini menunjukkan bahwa bila tingkat kebutuhan terendah relative terpuaskan, faktor tersebut akan berhenti menjadi motivator penting dari
perilaku tetapi dapat menjadi sangat penting bila mereka menghadapi situasi khusus seperti diancam dan dibuang.
2. Teori Motivasi
Pendapat dasar mengenai teori motivasi membahas apa dan bagaimana cara untuk menggerakkan perilaku manusia. Dorongan dalam memenuhi kebutuhan
yang harus dipenuhi yang meliputi : kebutuhan Fisik, keamanan, perasaan memiliki, dan mendapatkan pujian yang akan memotivasi dalam bekerja.
Secara umum teori motivasi terdiri dari :
A. Teori Kebutuhan dari Maslow
Setiap manusia memiliki kebutuhan dalam hidupnya, yang harus dipenuhi sebelum seseorang dimotivasi oleh kebutuhan ditingkat selanjutnya. Secara
hierarki terdiri dari :
Universitas Sumatera Utara
1. Kebutuhan Fisik
2. Kebutuhan Psikologis
3. Kebutuhan Spritual
B. Teori Dua Faktor dari Herzberg
Teori ini mengemukakan bahwa ada dua faktor yang dapat memberikan kepuasan dalam bekerja, yaitu :
a. Faktor sesuatu yang dapat memotivasi motivator antara lain : faktor
prestasi, faktor pengakuanpenghargaan, faktor tanggung jawab, dan faktor pekerjaan itu sendiri.
b. Kebutuhan Kesehatan Lingkungan Kerja Hygiene Factor antara lain
dapa berbentuk upahgaji, hubungan antara pekerja, supervisi teknis, kondisi kerja, kebijaksanaan perusahaan, dan proses admiitrasi di
perusahaan.
C. Teori Prestasi dari McClelland